Ryeowook menatap kosong kursi di seberangnya, dengan tangan yang terus mengaduk cammomile tea di dalam cangkirnya. Ia tidak menyadari tatapan aneh orang-orang di sekitarnya. Cafe langganannya saat ini sedang ramai, beberapa meja pun sudah silih berganti pengunjungnya. Sementara Ryeowook, tampaknya masih bisa bertahan satu jam lagi tanpa mencicipi hidangan di meja.
SIAPA PRIA ITU?
Sejak bangun tadi pagi, ia bahkan sampai membongkar buku tahunan SD, SMP, dan SMA miliknya. Tapi, tak satu pun ada wajah yang cocok dengan pemuda di dalam mimpinya.
TAMPAN
Mungkin itu lah yang pertama kali Ryeowook bisa gambarkan mengenai pemuda ini. Perawakannya yang tinggi dan tebal membuat gadis mana pun akan merasa aman berada di dekatnya.
MATA YANG BESAR
Ryeowook juga tidak bisa melupakan binaran mata pemuda itu, seakan memang hanya di tujukan hanya kepadanya. Di tambah dengan hidung mancung dan bibir yang sensual.
PRIA IDAMAN
Ya, Ryeowook sudah berkali-kali memikirkan kalau pemuda bernama Kyuhyun itu sangat mendekati kriteria pria idamannya. Tapi, jika itu hanya mimpi, berarti bukan masalah yang besar kan? Ryeowook merasa ada sosok yang menyayanginya dengan tulus. Kyuhyun juga terlihat seperti sudah mengenal lama dirinya.
Laptop-nya juga sudah berisi artikel mengenai definisi mimpi yang terasa nyata. Ryeowook membacanya satu persatu. Menandai beberapa kemungkinan yang menurutnya bisa menjadi alasan logis kenapa mimpinya bisa menjadi seperti itu.
Sampai di rumah, langkahnya terhenti ketika ia berhadapan dengan meja makan di ruangan yang benuansa putih itu.
Ia ingat dengan jelas ketika Kyuhyun berjibaku di dapur dan ia duduk manis di meja makan. Helaan napas pun terdengar.
BISAKAH SESEORANG MEMINTA LANJUTAN DARI MIMPI SEBELUMNYA?
Saat menarik kursi, Ryeowook mendengar bel pintunya yang berbunyi. Dari layar intercom, terlihat Yesung sudah berdiri di luar. Ia sadar, menghindar dari pemuda itu bukanlah ide yang baik.
Yesung pun senang begitu pintu terbuka dan memperlihatkan sosok Ryeowook. Wajah gadis itu merupakan hal yang paling di rindukannya. Ia seperti mendapat tamparan keras beberapa hari lalu karena telah mengkhianati Ryeowook dengan pekerjaannya.
Ryeowook mempersilahkan Yesung singgah di ruang tamunya. Ia kembali dari dapur dengan membawa gelas dan teko berisi air putih dingin. Yesung masih dapat merasakan perbedaan sikap dari gadis itu. Namun, maksud dari kedatangannya adalah memperbaiki keadaan. Jadi, ia harus lebih bersabar.
"Kau sudah makan?" tanya Yesung. Sebenarnya hal yang sulit baginya untuk memulai percakapan seperti ini.
"Sudah. Tadi aku makan di cafe." jawab Ryeowook.
"Oke, aku tidak akan mengulur waktu lagi."
Yesung mengeluarkan kotak kecil dari dalam saku jaketnya. Ia merubah posisinya menjadi menghadap ke Ryeowook dan membuka kotak itu.
Isinya adalah cincin dengan permata yang indah nan berkilau. Yesung yang tak bisa menyembunyikan getaran tangannya berusaha mengatur napasnya. Tiba-tiba ia jadi duduk dengan bersimpuh pada salah satu kakinya.
"Kim Ryeo Wook, maukah kau menikah denganku?"
Gadis itu terdiam, tidak ada yang bisa ia katakan sekarang. Ia seperti melihat Yesung di masa lalu, tepat saat pria itu meminta ia menjadi kekasihnya. Tapi, seketika itu juga Ryeowook mengingat rasa kecewanya karena salah satu sifat Yesung yang ambisius.

KAMU SEDANG MEMBACA
When We Were Us
FanfictionRyeowook penasaran dengan sosok Kyuhyun yang selalu muncul dalam setiap mimpinya. "Apa kita akan terus bersama?" Hai readers.... Kali ini aku membawakan FF Kyuwook lagi dengan tema FANTASI hehehe FF ini main pairnya Kyuwook yah dan so pasti ini GS...