The Lover

192 31 3
                                    

Yesung sudah bersiap di depan rumah Ryeowook. Ya, karena Yoona harus bertugas di luar kota, jadilah Yesung mengajukan diri untuk mengantar gadis mungil itu ke kantor.

Lokasi gedung kantor mereka sejalan, hanya beda beberapa blok. Yesung terlihat senang ketika Ryeowook berpakaian formal layaknya wanita karir. Kedua tangannya sibuk dengan laptop dan tas selempang.

"Apa ada meeting besar di kantor?" Tanya Yesung.

Ryeowook mengangguk sambil berusaha menghabiskan roti panggang di dalam mulutnya. Setelah duduk tenang, ia lalu membuka tas dan mengambil setangkup roti panggang untuk pemuda di sebelahnya.

"Ucapan terima kasih?" Yesung menerimanya dan mengulurkan botol minum sebagai gantinya.

"Baiklah, kita jalan..."

Pagi ini begitu cerah, langit berwarna biru, banyak kendaraan berlalu lalang. Di tambah wejangan pagi dari Yesung yang mau tidak mau harus di dengarnya.

Sekitar tiga puluh menit, akhirnya mobil hitam itu sampai di lobby.

"Terima kasih oppa..." ucap Ryeowook.

Dengan semangat ia melangkah masuk ke dalam. Menyapa beberapa orang yang melempar senyum ke arahnya. Rasanya menyenangkan bisa mulai bertugas setelah melalui masa training seminggu kemarin. Sayangnya ia tidak satu kantor dengan Yoona.

"Nona Kim, ini mejamu. Semua perlengkapan tolong di cek kembali. Jika ada yang kurang, silahkan lapor ke staff administrasi." Kata seorang wanita bernama Eunhyuk. Usianya tampak lebih tua beberapa tahun darinya.

Ryeowook merasa senang melihat mejanya sendiri. Ia bahkan sudah merencanakan beberapa hiasan yang akan di beli nanti untuk meja itu.

Ia di tempatkan di departemen operasional. Dimana kejelian dan tanggung jawab besar menuntut dirinya untuk selalu bersikap profesional.

Setelah mempelajari apa yang menjadi tugasnya selama seminggu kemarin, maka sekarang adalah saat untuk membuktikan bahwa ia layak mengemban posisi ini.

MAKAN SIANG

Matanya langsung menemukan Yesung yang bersandar di mobil sedan hitam. Terlambat lima menit di jam makan siang tentu masalah besar, ia sudah mengurangi jam makan pemuda itu.

"Maaf, aku tadi sempat tersesat saat ingin menemukan lift yang paling dekat dengan lobby." Pinta Ryeowook yang di balas senyuman hangat oleh Yesung.

"It's okay. Itu tandanya kita harus mencari makanan yang tidak di masak dengan waktu lama."

Di dalam mobil Ryeowook mencetuskan untuk makan ayam kentucky dan Yesung pun menyetujuinya.

Mata gadis itu berbinar ketika melihat tumpukan ayam goreng tepung dengan aroma khas, di tambah kentang goreng serta dua gelas soda.

"Ahhh enak sekali...." ucap Ryeowook.

"Kau sudah melupakan dietmu." Sindir Yesung, mengingat usaha Ryeowook dalam menjaga makan agar pakaian kerja pas badannya bisa terus terpakai.

"Hari ini aku memberi kelonggaran pada perutku." Sahut Ryeowook.

Yesung terus memandangi Ryeowook yang sangat menikmati makan siangnya. Ia jadi teringat usaha gadis itu untuk bisa lulus kuliah tepat waktu karena sempat terkendala depresi. Mati-matian ia mencari cara agar bisa membantu Ryeowook. Dari mulai mencari guru privat, sampai begadang menemani pembuatan skripsi. Ia bahkan mengambil cuti.

"Aku akan pulang larut, karena harus memeriksa dokumen pemasaran. Tidak masalah kan kalau pulang dengan taksi?" Tanya Yesung begitu mereka sudah sampai di depan lobby.

When We Were UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang