Gone

197 31 3
                                    

Ryeowook merasakan sesuatu yang lembut membangunkannya. Tanpa aba-aba, Kyuhyun kini merengkuh dan menciumnya.

Ini memang bukan pertama kali bagi Ryeowook, tapi, Kyuhyun telah memberikan sesuatu yang sangat berkesan. Rasanya memang mereka seperti sudah saling mengenal sejak lama sampai merasa cocok. Orang lain mungkin akan mengatakan kalau Kyuhyun hanyalah pelampiasan.

"Aku mencintaimu." Bisik Kyuhyun. Lagi, ia bahkan bisa merasakan suhu tubuh gadis dalam pelukannya.

"Aku juga."

Bibir mereka saling bertautan.

.

.

Pagi hari, Yesung sudah menekan bel pintu berkali-kali sampai Ryeowook harus berjalan sambil menghentakan kakinya karena kesal.

Yesung menyelonong masuk, mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruang tamu dan berjalan memasuki setiap ruangan.

"Apa yang sedang kau cari?!" Bentak Ryeowook.

"Pria itu. Dimana dia?!" Yesung yang berpenampilan sangat rapi pagi ini. "Petugas keamanan komplek bilang kau duduk di teras berdua dengan seorang pria."

Ryeowook merasa pasti orang yang di katakan Yesung secara tak sengaja melihat Kyuhyun kemarin saat mereka menikmati senja.

"Bukan urusanmu."

Yesung mencengkram tangan itu dan membuat Ryeowook kesakitan. Ia berusaha melepaskan diri dari tenaga mantan kekasihnya yang terbilang sangat kuat.

"Sakit..." ringisnya.

"Katakan kau masih mencintaiku Ryeowook."

Gadis itu melihat tatapan Yesung yang tajam. Ia rasa, pria itu sudah kelewat batas. Sebelah tangannya pun meraih pinggang Ryeowook dan membuat jarak yang tak bersisa.

"Cium aku!" Titah Yesung dengan suara yang berat membuat Ryeowook merinding.

Dorongan Yesung membuatnya tak berdaya, ketika bibir mereka hampir bersentuhan, Ryeowook segera melepaskan diri. Ia menangis, tak percaya dengan Yesung yang sudah berubah dan semakin menyeramkan.

"Kau begitu membenciku ya?" Tanya Yesung dengan tatapan meremehkan.

"Cepat pergi, atau aku akan memanggil polisi!" Tangan Ryeowook bergetar ketika ia berhasil meraih telepon di sebuah meja ruang tengah.

Yesung tersenyum dan memberikan tatapan mengintimidasi pada perempuan yang di gilainya.

"Aku tidak akan menyerah. Aku akan menunggu waktu dimana kau kembali padaku."

Yesung pergi, melesat dengan mobil sedannya. Sementara Ryeowook yang merasa terkejut hanya bisa terus menekan dadanya karena shock. Tidak pernah terlintas di pikirannya pria itu bisa sampai begitu nekad.

"Kyuhyun..." Ryeowook menangis di tengah ruangan. Ia memanggil nama pria yang kini mendominasi hatinya. Isakannya sampai terdengar menggema.

"Kyu...."

Ia menangis seperti anak kecil, lalu terduduk di lantai. Tangisnya pecah dalam keheningan, tidak ada yang mendengar. Perlahan suara itu meredup karena ia kehabisan tenaga.

When We Were UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang