Yesung menatap tajam pria yang tampak baru bangun tidur dihadapannya. Bagaimana bisa pria ini ada di rumah Ryeowook? Setelah ia perhatikan dengan saksama, pria ini adalah orang yang di bicarakan Donghae sewaktu di kantor Ryeowook kemarin.
"Maaf, aku Cho Kyuhyun. Sepertinya aku tidak sengaja menginap disini. Tapi, siapa kau bertamu sepagi ini?"
"Oppa?" Ryeowook pun datang dengan membawa kantong belanjaan di dekapannya. Ia tau, ketika dua lelaki itu berhadapan dengan wajah sinis, sepertinya hal yang buruk baru saja hampir terjadi.
"Maaf Direktur Cho bisakah kau menunggu di dalam?"
Kyuhyun menurut dan meninggalkan pintu masuk. Yesung yang masih berdiri di teras menuntut penjelasan.
"Semalam aku lembur dan pulang bersama atasanku. Di tengah jalan kami hampir saja kecelakaan dan tiba-tiba tubuhnya demam. Jadi, aku membawanya kerumah karena tidak bisa menghubungi sekretarisnya." Ryeowook merasa kalau penjelasannya sudah sangat lengkap dan mudah di mengerti.
"Tetap saja dia laki-laki dewasa, bagaimana kalau sesuatu terjadi padamu kemarin. Disaat aku tidak bisa menjagamu?"
"Kau memang selalu menjagaku. Tapi, Direktur Cho bukan hal yang perlu kau khawatirkan. Lagipula aku bisa menjaga diriku sendiri." Ryeowook mengatakannya dengan sangat yakin.
"Baiklah, aku tidak peduli dengan laki-laki itu. Karena niatku kesini adalah menjemputmu untuk berangkat kerja bersama. Tapi, sepertinya kau sudah bersama orang yang akan mengantarmu." Yesung melangkah pergi begitu saja. Ryeowook tak ada niatan untuk menghentikan pria itu ketika sudah mengatakan hal di barengi emosi.
Kyuhyun memandangi semuanya dari jendela dan akhirnya ia ingat dimana pernah melihat pria yang bertamu tadi. Ryeowook pun masuk dengan wajah yang muram dan disitulah ia merasa tak enak. Apa seharusnya tadi ia tidak membuka pintu?
"Maaf Direktur seharusnya kau tidak melihat hal yang barusan." Ucap Ryeowook dengan nada menyesal. "Aku akan membuat sarapan."
.
.
Yesung menghentikan mobilnya ketika ia merasa mulai terganggu dengan orang yang baru ia lihat tadi. Pria yang ia waspadai, harapannya seperti berada di tepi kehancuran. Semalam Hyungsik menjelaskan hal yang menakutkan, kemungkinan sosok Kyuhyun nyata di dunia ini benar adanya dan mungkin juga Ryeowook sudah menemukannya.
Jika benar pria itu adalah Kyuhyun yang dimaksud, maka selama ini Ryeowook sudah banyak menghabiskan waktu dengan pria itu.
"Arrrghhhhh...."
Yesung yang kesal memukul kemudinya berkali-kali, emosinya pecah dan otaknya terus saja mengulang bayangan yang sama. Ia tidak ingin kehilangan Ryeowook untuk yang kedua kali. Apalagi melihatnya bersama lelaki lain.
Dulu Yesung sudah berusaha cukup lama untuk meyakinkan Ryeowook kalau Kyuhyun itu tidak nyata dan semua berjalan dengan baik. Perlahan gadis itu kembali seperti dulu, ceria, dan sangat menyayanginya.
Ini lebih buruk dari pada yang dulu.
.
.
Kyuhyun berjalan menuju dapur untuk meminta maaf pada Ryeowook, tapi tanpa sengaja ia hampir saja menyenggol vas bunga yang terpanjang tepat di bawah lukisan. Setelah membenarkan posisi vas itu ia melihat buku saku yang amat di kenalinya. Berwarna cokelat dan bersampul kulit. Ya, ini adalah pemberian dosennya ketika ia lulus kuliah di luar negeri dulu. Terukir jelas inisial namanya pada sudut buku itu.
Ia kira selama ini sudah lama hilang atau tidak sadar meninggalkannya di satu tempat. Kyuhyun membukanya untuk melihat apa saja yang dulu di tulisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
When We Were Us
ФанфікиRyeowook penasaran dengan sosok Kyuhyun yang selalu muncul dalam setiap mimpinya. "Apa kita akan terus bersama?" Hai readers.... Kali ini aku membawakan FF Kyuwook lagi dengan tema FANTASI hehehe FF ini main pairnya Kyuwook yah dan so pasti ini GS...