Suffering

209 31 10
                                    

Kyuhyun sudah mencoba menghubungi Ryeowook berkali-kali, tapi tetap tak ada jawaban. Ia pun merasa khawatir karena terakhir gadis itu berpamitan akan pergi ke rumah orang tuanya bersama Yesung. Mengingat betapa terobsesinya pria itu pada Ryeowook, ia jadi berpikiran negatif.

"Bagaimana kalau kita kerumahnya saja?" Tanya Suho yang langsung di setujui Kyuhyun.

.

.

Disinilah tempat dimana orang-orang merasa cemas dan hanya bisa bergantung harapan pada Tuhan serta petugas medis. Ryeowook mencengkram ujung cardigannya karena takut akan takdir yang masih belum jelas kedepannya. Bibirnya gemetar dan peluh keringatnya juga sudah mulai jatuh membasahi tubuhnya.

Ia tidak pernah siap untuk kehilangan siapa pun lagi di kehidupannya. Siapa yang menyangka akan terjadi hal seperti ini? Yesung harusnya cukup pintar untuk mencegah ini terjadi atau mungkin ia yang harusnya menjaga ucapan agar tidak melukai pria itu.

ENTAHLAH

Tidak ada yang benar atau salah saat ini. Ia terus berdoa agar Yesung bisa selamat dari overdosis obat penenang yang ia dapatkan dengan membayar resep dokter. Untung saja petugas apotek yang kebetulan sudah akrab dengan Ryeowook segera mengabarkan padanya setelah merasa ada yang tidak beres dengan Yesung ketika datang untuk menebus resep.

Katanya penampilannya agak kacau dan pandangan matanya kosong. Ia memohon untuk menggandakan dosis obatnya dengan alasan tidak perlu balik lagi karena akan bepergian jauh dan sibuk.

BAGAIMANA BISA?!

Ia memutuskan hal ini dengan begitu gegabah. Ryeowook terkejut ketika sampai di apartemen Yesung dan tidak mendapat jawaban ketika menelpon atau pun menekan bel pintu. Untung saja kode pintu itu belum di ubah, jadi ia bisa masuk dengan mudah.

Namun, Ryeowook sempat tidak mempercayai apa yang ia lihat. Tubuh Yesung nyaris membiru di bagian jari dan wajah, masih ada denyut nadi dan detak jantung yang membuatnya sedikit tenang. Di tengah kepanikannya ia langsung menghubungi ambulans.

YESUNG TIDAK BOLEH MENINGGALKANNYA DENGAN CARA SEPERTI INI!

"Apa kau wali dari pasien bernama Kim Yesung?"

.

.

"Aku akan mencari tempat untuk parkir." Kata Suho setelah berhenti di depan lobi rumah sakit.

Kyuhyun dengan panik langsung berlari ke Instalasi Gawat Darurat karena Ryeowook mengatakan sedang menunggu kabar penanganan Yesung disana. Rasa bersalahnya juga mencuat ketika mendengar kalau pria itu mencoba untuk mengakhiri hidupnya.

Begitu sampai, ia melihat Ryeowook menangis sembari menutupi wajahnya. Kyuhyun pun jadi memprediksi sesuatu yang buruk telah terjadi. Perlahan ia menghampiri dokter itu dan membiarkan Ryeowook memeluk dirinya.

"Kami akan memindahkan Tuan Kim ke ruang rawat intensif, mungkin salah satu dari kalian dapat ke bagian administrasi untuk menandatangi surat pernyataan.

"Aku akan menandatanganinya, tolong usahakan yang terbaik." Kata Kyuhyun sambil terus menenangkan Ryeowook yang larut dalam tangisnya.

Ryeowook masih tak ingin beranjak, padahal jam besuk untuk bisa masuk ke ruang ICU sudah habis dan wali tidak bisa masuk di luar jam itu. Kyuhyun masih membiarkannya terdiam.

.

.

Dua hari setelah berada di ICU, pada akhirnya Yesung dinyatakan meninggal dunia. Ryeowook terus menangis bahkan sampai acara pemakaman usai. Banyak yang melayat dan mengucapkan turut berduka cita. Kyuhyun yang ikut menemani Ryeowook pun di kuasai rasa bersalah. Gadis itu berusaha terlihat baik-baik saja di hadapannya, padahal ia tau semua itu hanya pura-pura.

When We Were UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang