"Ayah pulang....." Kyuhyun membuka tangannya ketika melihat anak lelakinya berlari ke arahnya sembari membawa selembar kertas.
"Ayah tadi saat ujian matematika, aku mendapat nilai seratus."
Kyuhyun tersenyum bangga dan mengusap rambut jagoan kecilnya, "Luar biasa... Jaehyunie anak ayah yang paling pintar. Oh ya, dimana ibumu?"
Bocah bernama Jaehyun itu menunjuk ke arah dapur. Sambil menggendong anaknya, Kyuhyun berjalan menghampiri Ryeowook yang sedang sibuk menata makanan di meja makan.
"Tadi, ibuku datang membawa iga sapi. Jadi, aku memutuskan untuk memasak makan malam yang lezat." Ryeowook melepas apronnya dan mengambil Jaehyun dari gendongan Kyuhyun.
Aroma masakan itu sungguh menggugah selera. Tapi, disaat yang sama Kyuhyun khawatir pada Ryeowook. Belakangan ini istrinya sedang sibuk menulis buku dan dalam persiapan tahap akhir. Ia tidak ingin, wanita itu kelelahan.
"Tenang saja, ini tidak membuatku lelah." Kata Ryeowook seakan tau apa yang akan di katakan suaminya.
.
.
Hari ini peringatan kematian Yesung, mereka bertiga datang ke pemakanan untuk menabur bunga dan berdoa. Setiap kali Ryeowook memandangi nisan itu, matanya pasti menitihkan air mata. Seakan belum percaya pria itu sudah pergi.
Sepuluh tahun seakan berlalu begitu cepat.
Jaehyun selalu bertanya siapa Yesung dan untuk apa mereka mengunjungi makamnya. Dengan perlahan Kyuhyun menjelaskan kalau orang yang terbaring di makam ini adalah salah satu yang berharga bagi Ryeowook.
Sepulang dari makam, mereka juga menghabiskan waktu bersama ke taman di pusat kota. Sekedar mengajak Jaehyun untuk bermain disana. Kyuhyun memandangi istrinya yang selalu terlihat indah dan membuatnya rindu jika mereka terpaut jarak.
"Kau dan Jaehyun adalah anugerah terindah." Kyuhyun mengatakannya dengan serius. Kini ia tau alasan Tuhan memberikan kesempatan kedua baginya untuk tetap hidup setelah kecelakaan naas itu.
"Terkadang sulit untuk mempercayai apa yang aku miliki saat ini." Kata Ryeowook, ia begitu mencintai Kyuhyun dan anaknya.
"Oh ya, kita harus menjenguk Hyungsik dan istrinya." Kyuhyun ingat kabar istri psikiater itu baru saja melahirkan.
"Bagaimana kalau besok?" Ryeowook ingin mempersiapkan hadiah untuk di bawa saat menjenguk dan Kyuhyun pun menyetujuinya.
.
.
Mereka sampai di sebuah rumah yang terletak di perbukitan, selera Hyungsik dalam memilih hunian harus di apresiasi. Rumah itu terkesan modern dengan warna cat yang menenangkan mata. Udara di sekitarnya juga sangat segar karena banyak pohon rindang.
Suasananya seperti di villa pada pegunungan.
Hyungsik menyambut baik kedatangan keluarga kecil itu yang sudah seperti saudara baginya. Sejak ia membuka klinik sendiri atas dukungan Kyuhyun di daerah Ilsan, hubungan mereka semakin erat. Bahkan Ryeowook juga sering menghabiskan waktu untuk pergi ke pusat perbelanjaan bersama istri Hyungsik.
"Wah, manisnya..." Bayi yang berbalut kain itu terlihat sangat menggemaskan, mengingatkan mereka pada sosok Jaehyun ketika lahir.
Ketika para istri sedang berkumpul, para suami juga menghabiskan waktu sembari meminum kopi. Kyuhyun menceritakan beban kerjanya yang belakangan ini agak berat karena harus memulai banyak proyek dalam waktu bersamaan.
"Oh ya, ada sesuatu yang harus aku katakan padamu." Hyungsik terdengar serius.
Di perjalanan pulang, Kyuhyun terus memandangi anaknya dari kaca spion tengah. Ryeowook menyadari ada yang aneh dari tingkah suaminya setelah berbincang bersama Hyungsik tadi. Pasti ada sesuatu yang di sembunyikan darinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
When We Were Us
FanfictionRyeowook penasaran dengan sosok Kyuhyun yang selalu muncul dalam setiap mimpinya. "Apa kita akan terus bersama?" Hai readers.... Kali ini aku membawakan FF Kyuwook lagi dengan tema FANTASI hehehe FF ini main pairnya Kyuwook yah dan so pasti ini GS...