Fantastic

202 38 3
                                        

Kyuhyun menyambangi sebuah tempat pergelaran seni. Di temani Suho, ia memasuki ruangan yang menjadi tempat ia akan bertemu seseorang.

"Namanya Woo Sunghyun. Seumuran denganmu dan dia mengalami kejadian ini kurang lebih lima tahun lalu. Ajaibnya, dia sadar dari koma setelah dokter memvonis sudah tidak ada lagi harapan untuk hidup, sama sepertimu."

Wanita yang dimaksud terlihat sedang berdiri di depan sebuah lukisan besar, ia mengenakan pakaian formal dan rambutnya tergerai apik memanjang di punggungnya.

Mereka duduk melingkari meja dengan hidangan teh yang di impor dari China. Aromanya sangat kuat dan rasanya cukup pahit.

"Maaf, mungkin tujuan dari pertemuan ini akan mengungkit masa lalu yang kurang baik." Ucap Kyuhyun sebelum obrolan mereka lebih jauh.

"Aku tau rasa penasaran yang kau alami pasti sangat mengganggu. Jadi, aku hanya ingin membantu." Gadis itu tampak sangat anggun saat mengutarakan alasannya.

"Iya, aku hanya merasa aneh."

Tak lama seorang pemuda bersurai burgundy datang dengan membawa sekotak roti, Suho dan Kyuhyun berspekulasi kalau pemuda itu adalah kekasih dari gadis di hadapan mereka.

"Dia adalah Lee Kiseop, tunanganku."

Sunghyun menceritakan kisahnya sesuai yang dia ingat, bertemu dengan seorang pemuda pekerja keras macam Kiseop. Mereka menjalani mimpi itu cukup lama. Sampai akhirnya bertemu di kehidupan nyata.

"Wanita itu lebih sensitif. Kami bertemu kembali di pergelaran seni. Saat itu juga pertama kali melihat mata Kiseop, dan aku langsung yakin pernah menjalani waktu bersamanya, walaupun ada fakta bertepatan dengan saat aku koma."

"Itu merupakan masa yang berat, aku sempat di anggap gila karena menceritakan hal ini ke beberapa teman terdekatku. Untungnya adikku seorang indigo yang terbiasa melihat roh seseorang." Ungkap Kiseop.

Kyuhyun menggaris bawahi kata baru yang membuatnya yakin, kejadian tak masuk akal ini telah di alaminya.

"Indigo?"

"Ya."

Suho dan Kyuhyun berpamitan setelah mereka telah di bagi cerita yang menurutnya bisa menjadi acuan segala ke anehan ini. Ryeowook memang tampak tidak asing baginya. Ia selalu merasa sudah kenal lama dengan gadis itu.

"Suho apa kau kenal dengan orang yang indigo?"

"Tidak. Tapi, aku bisa mencarinya. Mungkin ada di beberapa kenalanku."

.

.

Sepulang kerja, Ryeowook di ajak oleh Sungjae untuk kumpul bersama di sebuah cafe. Katanya kumpul untuk sekedar ngobrol biasa.

Tidak ada alasan untuk dia menolak dan akhirnya Ryeowook bersama staff lainnya duduk menikmati hidangan lezat di temani aneka kopi.

"Ada kabar baru yang bilang kalau Direktur Cho pernah koma karena kecelakaan beberapa tahun lalu."

Mendengar itu, Ryeowook hampir saja menyemburkan kopi yang di minumnya.

"Kau tau kan yang baru saja kau katakan bisa jadi gosip besar!" Kata Eunhyuk memperingatkan.

"Tapi aku memang mengatakan yang sebenarnya, semua artikel mengenai kecelakaan itu sudah di hapus." Pria paruh baya itu terus berceloteh dan antusias.

"Tetap saja kita harus berhati-hati. Karena bisa saja Direktur sangat trauma akan hal itu." Sungjae pun berkomentar.

.

When We Were UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang