1 (Pertama Mengenal Mu)

41 7 10
                                    

Vote

Vote

Vote

----------------------------------------------------------------------------------------------

Tik tok tik tok tik tok.

Jam dinding menunjukan pukul 6 pagi, namun Lidya sudah siap dengan seragam lengkap nya, disertai dengan senyum dan perasaan bahagia. Hari itu adalah hari pertama Lidya masuk sekolah menengah pertama, SMP TunasBangsa, sekolah yang ia impi-impikan. Setelah perjuangan 3 tahun belajar di sekolah dasar, Lidya lulus dengan nilai yang sangat memuaskan, sehingga ia bisa lolos masuk sekolah lanjutang yang ia incar. Lidya adalah seorang anak dengan sejuta impian dikepala nya, Lidya yakin dengan support ayah dan ibunya, ia bisa mencapai apapun yang ia cita citakan. Salahsatunya SMP TunasBangsa.

"Pa cepet dong, Lidya mau sekolah nihh, takut telattt" rengek lidya kepada ayah nya

"Astagfirullah Lidya, masih jam 6 kurang. Sekolah nya juga belum bukaa" jawab ayahnya

"Tapi lidya takut telat paa, gapapa deh nunggu depan gerbang sampai gerbang nya dibuka. Pokoknya Lidya gamau telat dihari pertama sekolah" #1 Lidya si perfectionist

"Yaudh sabar, sarapan dulu, nantikan upacara, perut kosong nanti malah pusing terus pingsan gimana ?" ujar ibunya

"Nanti aja deh ma, Takut telat"

Pukul 06.25.

Lidya masih diperjalanan dikarenakan hari itu merupakan hari pertama anak anak masuk sekolah untuk tahun ajaran baru. Lidya sudah mulai panic, karena apabila tak sampai dalam 5 menit lagi, Lidya akan telat.

"Pa, papa si kan lidya bilang apaa, macet kan, telat jadinya. Nanti lidya diomelin gimana?, masa anak baru telatt" kata lidya panic

"Sabar dong naak, masa iya papa tabrakin semua ini motor didepan" ujar papa nya sambil mencairkan suasana.

Pukul 07.00..

Lidya yang di antar ayah nya sekarang sudah sampai didepan gerbang sekolah, buru buru ia langsung salim dan turun dari mobil sembari lari menuju kelapangan

Lidya tak sadar saat berlari, kakinya membawa nya menuju ketengah lapangan saat Pembina upacara sedang membacakan pidato. Langkah kakinya terhenti ketika Pembina upacara menegurnya melalui speaker sekolah ditengah tengah pidatonya

"Eh neng neng. Mau kemana ?" kata Pembina upacara

Lidya langsung mengangkat kepalanya dan melihat bahwa sekarang ia di tengah lapangan

'aduh mampus guee, mimpi apa semalem' kata Lidya dalam hati..

Maaf pak, maaf sekali Lidya mengubah haluan jalannya sambil nunduk, seisi sekolah menonton kehaluannya sambil ketawa kecil.

"Jangan pergi dulu. Sini" panggil Pembina upacara.

"Coba perkenalkan diri mu" kata Pembina upacara sambil memberi Mikrofon kepada Lidya

"Sa.. Saa.. saya pak ?" Lidya mulai panic.

"iya, kamu" Lidya hanya pasrah dan mengambil mikrofon pemberian Pembina upacara,

"Ha.. ha.. Hallo Se..Semua Per..Perkenalkan nama saya Lidya putri anindita, Sa Sss Saya berasal dari SD Pertiwi Jakarta, Ssss Salam Kenal sem semua" kata lidya di mikrofon yang didengar satu sekolah.

"Oke Lidya, sekarang boleh balik menuju kebarisan. Jangan telat lagi ya" kata Pembina upacara.

Lidya mengangguk dan berjalan nunduk melewati barisan belakang, saat jalan semua mata tertuju padanya, Lidya semakin malu dan mengutuk dirinya.

Sesampainya dibarisan, ia fikir upacara akan segera selesai ternyata masih berlanjut, beberapa orang sudah tumbang, dan begitupun lidya, ia sudah tak kuat sekali, tapi ia akan malu jika pingsan, nanti akan menjadi pusat perhatian lagi, maka dari itu ia menahannya.

Ditengah terik matahari, tiba tiba teriknya hilang, terhalang dengan seseorang laki laki yang tiba tiba berdiri disamping lidya. Lidya mengangkat kepalanya dan melihat orang itu, tidak terlalu jelas tapi ia tak perduli yang penting sekarang dirinya ga kepanasan lagi, untung nya badannya lebih pendek jadi dia bisa berlindung dibalik tubuh itu.

---

Upacara selesai, saat lidya ingin meninggalkan barisan,

"Sama sama Lidya" Ujar laki laki itu

"Eh, ha" lidya bingung,

"Lo tadi kepanasan kan?. Ya gue halangi matahari nya." Lidya kaget, ternyata pria itu melakukan hal itu dengan sengaja.

"Eh iya. Makasih ya, kalo ga ada lo, gue udh pingsan kayaknya" kata lidya sambil tersenyum.

"Kenalin Gue Leonard Alexandrov" kata pria itu sambil menjulurkan tangannya.

Panggil aja Leon Lidya masih bengong melihat Leon yang menjulurkan tangannya dalam hatinya berkata

'manusia ini kok bisa ganteng banget ya, udah gitu namanya bule bgt lagi' jantungnya berdebar, Lidya reflex langsung menekan dadanya,

"Lid?, lo gapapa" tegur leon,

Sejak kecil Lidya mempercayai bahwa suatuhari jantungnya akan berdebar tak karuan ketika bertemu pangeran nya. Dan itu terjadi sekarang

"Eh iyaa, gue Lidya Putri Anindita, panggil aja Lidya" Jawab lidya menjabat tangan Leon.

"Leon, gue mau ambil tas ya, mau masuk kelas, kayaknya udh ditempel deh daftar kelasnya" kata lidya..

"Ooo Oke" jawab Leon singkat.

Lidya lari mengambil tas nya dan berjalan menuju madding, ia tidak mau jatuh cinta, ia ingin focus dengan sekolahnya. Saat membaca lembaran di madding Lidya melihat namannya di nomer 15 kelas 7.1.

Tepat diatas nama Leon di nomer ke 16.

'Sekelas ?'

-

-

-

Bahkan sampai saat ini, aku masih ingat akan hari itu - Lidya Putri Anindita

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

VOTE

VOTE

VOTE

Yu Yu Yu Yu

Follow juga hehehe

Love Ability : "It's About You and Me, Before Our Good Bye"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang