Part 6 (Tega ?)

27 7 14
                                    

VOTE

VOTE

VOTE

Sambil di Play lagu nya juga boleh :D

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Lid, Lidyaaa. Lo kenapa si ?"

Tanya Siska bingung yang melihat Lidya hanya diam dan terkadang melamun, bukan merupakan sifat Lidya yang seperti itu. Biasanya ia akan ikut buka suara ketika teman temannya berbicara. Sejak kejadian di kantin hari itu, rasanya Lidya tak semangat menjalani hari hari nya disekolah, ia selalu mengutuk dirinya, karena jatuh cinta dengan Leon. Sedih rasanya mengetahui bahwa Leon sudah pindah kelain hati dengan begitu mudah nya, dan untuk hal itu, Lidya pun tak bisa berbuat apa apa.

Di tengah Lamunan nya Lidya melihat Seorang Laki laki dan perempuan sedang berjalan bersama menuju kantin, keduanya berjalan sambil berbicara dan tersenyum sesekali ke satu sama lain. Iya, Laki laki itu adalah Leon dengan gadis yang ia kenal via Dm Twitter.

Lidya hanya dapat menghela nafas dan menunduk. Mungkin terkesan Lebay, patah hati karena hal yang sepele, namun seorang Lidya adalah seorang yang tak pernah memberikan hatinya ke sembarang orang, Lidya adalah orang yang tak mudah untuk jatuh cinta, dan ketika ia memberikan hati nya kepada Leon, Leon dengan sangat mudah mematahkannya.

Akhirnya Lidya bangkit dari duduk nya dan pergi menuju kelas, meninggalkan teman temannya. Arin yang melihat hal itu hanya diam dan tak dapat mencegah Lidya.

--

"Lid, gue pulang dulu ya. Soalnya nanti ada LES. Lo belom dijemput ya ?" Tanya Yuni

"Belum nih, mungkin 15 menit lagi. Lo duluan aja Yun, Gapapa kok" Jawab Lidya

"Yaudh, gue duluan ya. Kalo udah sampai rumah, kabarin di grup ya?"

"Iyaa" jawab Lidya singkat.

Waktu sudah menunjukan pukul 5 sore namun ibu Lidya tak kunjung menjemputnya. Langit mulai gelap, angina bertiup kencan menandakan hujan akan turun sebentar lagi. Lidya masih setia menunggu di POS Satpam Sekolah. Waktu menunggu biasanya Lidya habiskan dengan membaca buku, hari itu ia tak membawa novel, terpaksa Lidya membuka buku pelajaran dan me-Review pelajaran hari ini. Suara petir semakin keras, Lidya yang awalnya berani, kini fikirannya entah kemana mana. Ia membayangkan, suara petir di adegan film horror yang sering ditonton ibu dan adik nya. Lidya semakin panic, ditengah kepanikan nya, ia melihat orang yang ia rindukan senyuman nya, Ya, Leon. Lidya fikir ini bukan saat yang tepat untuk memenangkan ego dan gengsi Lidya, ia harus pulang, karena kalau tidak ah jangan di bayangkan.

"Le, Leon" Panggil Lidya, Lidya lari kearah Leon menerobos hujan

"Le, gue boleh bareng ga?, sampe persimpangan aja. Pas dapat angkot nanti, Lo turunin gue" Lidya mengutarakan keinginannya

"Soal nya ujan Le, mungkin nyokap gue juga bingung gimana mau jemput nya Le, nyokap gue kan ga bisa bawa mobil jadiny—" belum selesai Lidya berbicara. Tiba tiba datang lah Rini si adik kelas DM Twitter. Lidya melihat Rini dari bawah ke atas berkali kali

"Lid, kayaknya ga bisa deh. Sorry banget. Gue udah janji mau antar Rini pulang" Tolak Leon

"Yaudah gapapa, gue tungguin kok Le, tolong banget Le" Lidya memohon, karena memang ia sangat membutuhkan pertolongan, dan hanya Leon disitu yang bisa menolong nya

"Sehabis itu, gue mau antar Rini ke supermarket, nyokap nya nyuruh Rini belanja" Tolak Leon sekali lagi

"Yaudah gini Le, Rini tunggu disini sebentar, lo anterin gue sampai persimpangan situ aja, Cuma 2 KM kok Le" Lidya belum menyerah

Love Ability : "It's About You and Me, Before Our Good Bye"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang