Part 2 (Debaran Hari itu)

28 7 3
                                    

"Lidya mencari ruang kelas 7.1" sesampainya disana, ia langsung duduk dikursi depan, seperti katanya tadi ia ingin focus sekolah, dan tak mau menyia nyiakan kesempatannya.

"Eh lo pasti Lidya kan?, Lidya yang tadi bablas ketengah lapangan" Kata seorang gadis centil yang menghampirinya

"Kenalin, gue Siska, Siska Ayudiya" Teriak gadis itu antusias. Lidya hanya bingung, menatap Siska dari atas hingga kebawah. #2 Lidya si Pemilih Teman

"Gue lidya.." jawab lidya menjabat tangan Siska.

"Gue mau duduk disini boleh ga ?" Tanya Siska, yang sudah menaruh tas nya

"Eetttt ngapain ?" Tanya lidya sambil menahan tas Siska.

"Mau duduk" jawab Siska polos

"Ini udh ada yg nempatin,. Te te temen gue, sohib gue bgt" kata lidya yang sudh pasti berbohong.

"Ooo gitu, yaudah deh" ujar Siska kecewa.

Huftt.. untung ajaa—dalam hati Lidya

Tiba tiba datang seorang gadis polos, terlihat ramah, dan ....

"Eh sini duduk sama guee" Kata Lidya antusias. Gadis itu mengikuti perintah Lidya

"Kenalin gue Lidya" Lidya menyodorkan tangannya

"Hai, aku Arinda, panggil aja Arin" Jawab Arin sambil menerima jabatannya

Lidya dan Arin pun tenggelam dalam obrolan mereka, dan mereka seketika menjadi akrab.

Tanpa sadar seorang laki laki masuk dari pintu

"Lid, Lid. itu siapa ?." Ganteng banget Bisik Arin

Lidya mendongakan kepalanya, "Ha, Ga tau gue, gue anak baru" disini Jawab Lidya bohong

"Yeh semua juga anak baru kali Lid" kata Arin

"Ya lagian lo aneh aneh aja, nanya orang sama guee, mana gue tau" Protes Lidya dengan nada suara yang mulai naik

"Sssstttt, Ih. Pelan pelan aja kali, Kedengeran satu kelas"

"Ha demi apa?" lagi lagi. #3 Lidya si Ceroboh

---

"Hai Lidya" Sapa laki laki ganteng itu

"Hm" jawab Lidya singkat

"Kan, Kamu bilang ga tau. Tadi apa ha?" Protes Arin

"Masa harus gue jelasin lagi rin, tadi kan gue bablas ketengah lapangan. Terus disuruh kenalan di podium. Lupa lo?" Lidya berbohong

"Eiya hehehe. Maaf deh. Jadi flashback kenangan pahit 1 jam lalu heheh" Arin terkikik, sebenarnya Arin tahu bahwa semua orang pasti mengenal Lidya karena kejadian tadi pagi.

----

Lidya dan Arinda menjadi teman yang sangat dekat. Mereka bahkan saling melengkapi satu sama lain, Lidya anak yang ambisius, dan supel. namun kemampuan otaknya masih kalah dengan Arinda yang merupakan Urutan pertama dengan nilai tertinggi yang mendaftar di SMP Tunas Bangsa. Sedangkan Arinda, si anak pintar yang sulit untuk bergaul dan sulit untuk mencairkan suasana. Makadari itu mereka saling berteman dekat. Bagi Lidya, tak perlu teman banyak, satu atau dua saja sudah cukup, asal tidak Toxic.

Satu Semester mereka berteman, dan Lidya sudah menganggap Arin sahabatnya, karena Arin selalu membela Lidya ketika digodain dengan kakak kelas dan diledek oleh teman lainnya karena perkara Lidya bablas Ketengah lapangan waktu itu. Ditambah lagi Arin sering main kerumah Lidya begitupun sebaliknya

Love Ability : "It's About You and Me, Before Our Good Bye"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang