VOTE
VOTE
VOTE
Yu Di play lagu nyaaa yuhuuu
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perkataan Adit tadi, membuat Leon terngiang, dan sedikit sadar bahwa ia sangat tega kepada Lidya. Menurut nya Lidya gadis yang baik, namun itu masih tidak memenuhi kriterianya, ditambah dengan penurunan nilai Lidya yang drastis, membuat Leon berfikir dua kali untuk bersama Lidya.
Leon berbaring diatas tempat tidur nya dan memegang luka di wajahnya yang belum sepenuh nya ia bersihkan. Sakit. Itu yang ia rasakan. Dan Leon sadar, kalau rasa sakitnya tidak sebanding dengan rasa sakit yang Lidya rasakan.
Malam itu menjadi malam yang sangat panjang bagi Leon, mengenang dahulu kebersamaannya dengan Lidya, Leon sadar bahwa Lidya sangat menyayangi nya. Saat sedang merenungi kebodohannya tiba tiba terdengar suara notifikasi dari Hp nya. Itu chat dari Rini, yang Leon sengaja abaikan sejak pagi tadi. Leon sudah muak sekali berhubungan dengan Rini, sejak ia berhasil memergoki Rini sedang membalas chat mesra dari laki laki lain. Hp nya bergetar, panggilan masuk, dari Rini. Leon mengangkat nya, menekan tombol Loudspeaker lalu meletakanya di samping kepala
"Hallo Le?" Panggil Rini disebrang sana
"Jangan panggil Le" Protes Leon, Rasanya sangat asing bagi Leon ketika mendengar panggilan yang Lidya sematkan kepadanya itu digunakan oleh orang lain
"Kenapa? emang nya cuma kak Lidya doang yang boleh ?" tanya Rini yang mulai kesal
"Iya" Jawab Leon singkat
"Kamu kenapa si Le?. Dari tadi pagi aku chat kamu ga ada kabar, tapi kalo selalu online di WA dan update Story Ig mulu. Apa sulit ngabarin aku ?" Kata Rini kesal
Leon terdiam, dahulu saat bersama Lidya, ia tak pernah mendapat kekangan seperti ini
"Aku sibuk" jawab Leon singkat
"Mau kamu apa si Le?" tanya Rini kembali
"Jangan panggil Le" protes Leon Lagi
"Kamu... Jangan bilang, sekarang kamu masih berhubungan sama Lidya itu ?" tanya Rini mulai geram
"Leon!. Kamu masih inget kenangan sama Lidya ?!. Kamu sendiri yang bilang Lidya bahkan ga lebih dari aku. Tapi kenapa kamu mikirin dia ?" Rini membentak Leon
Leon terdiam, perkataan Rini benar sekali. Ia bahkan tidak menginginkan Lidya, namun kenapa di saat saat seperti ini, ia sangat membutuhkan Lidya
"Leon?!" panggil Rini kesal
"Udah ngomong nya ?" Leon mulai angkat bicara
"Ha!. Leon !. kalo kaya gini mendingan kita putus aja" Ancam Lidya kepada Leon
"Oke" Jawab Leon singkat, dan panggilan terputus
--
"Sialan!" Leon membanting hp nya. Leon sangat tak tentu arah malam itu. Ia bangkit dari ranjang nya dan duduk di kursi belajar, terlihat fotonya dengan Lidya di foto box kala itu. Leon tak kuasa menahan rasa tak nyaman di hatinya, ia mengambil Hp
"Hallo" Leon membuka suara
"I..,Iya Ke, Kenapa Le?" Suara lembut gadis itu membuat Leon tersenyum, Lidya kerapkali gagap apabila ia gugup, dan seorang Lidya hanya dapat bersuara halus ketika ia berbicara dengan Orangtuanya dan Leon. Setidak nya dengan suara itu, Leon tau bahwa Lidya masih mencintainya
"Gaapaapa, Cuma mau Tlepon aja. Lo lagi ngapain?" Itu adalah kebohongan, karena yang Leon butuhkan saat ini adalah ketenangan dan itu hanya ia dapat dari seorang Lidya Putri Anindita.
"La.. Lagi Belajar Le" Jawab Lidya, Leon mulai panik, apa jangan jangan Lidya tahu mengenai pertikaian nya dengan Adit
"Le, kok diem" tanya Lidya
"Eee, engga. Tadi Adit Tlepon lo ?" tanya Leon
"Iya Le" jawab Lidya. Hati Leon mulai gusar tak karuan
"Dia ngomong apa Lid?" Tanya Leon
"Dia cuma nanya, mau nitip chatime apa engga, soalnya dia lagi di chatime" Jawab Lidya berbohong,
"Huftt"
"Kenapa emang Le?" tanya Lidya curiga
"Gaapaapa, tadi dia langsung cabut dari tongrongan soalnya" Jawab Leon berbohong
"Oalah..." Jawab Lidya singkat.
Hening
"Lo kenapa Le?" Lidya tau sekali apabila Leon tidak mengatakan maksud dan tujuan nya me-Tlep Lidya, maka Leon ada masalah.
"Kenapa Le?" Tanya Lidya sekali lagi
"Gue putus sama Rini, barusan banget" ujar Leon
"Loh kok bisa?" Tanya Lidya kaget
"Iya, bisalah, masa engga" Leon mencoba mengelak
"Ha, coba cerita?" Lidya penasaran
Leon akhirnya menceritakan alasan ia dan Rini berpisah, Leon merasa Rini telah membohongi nya, dan Rini tidak mau mengaku, namun malah menyalahkan Leon
"Oooo gitu Le, gue baru tau. Tapi lo udah coba ngomong dengan kepala dingin ke Rini ?" tanya Lidya menenangkan Leon yang sedari tadi cerita menggebu gebu emosi
"Ga perlu diomongin lah Lid, semua juga tau dia nyeleweng dari gue" Jawab Leon
"Ga boleh gitu Le, lo kan cowo Le, dia mungkin kesel karena lo diemin, Lo seharusnya minta maaf dulu dan lo jelasin alesan lo kenapa lo bersikap kaya gitu. Dengan gitu Riri tau maksud dan tujuan lo apa. Lagipula ya Le, Rini mungkin nyeleweng dari lo, karena ada yang kurang di diri lo, mungkin lo kurang care sama dia. Saran gue, lo harus selesain baik baik Le" Jelas Lidya, Leon terdiam, bagaimana bisa, seorang gadis yang sudah kepalang basah jatuh ke dalam pesona nya, namun masih bisa memberi saran agar Leon bisa memperbaiki hubungan dengan Rini, sedangkan Rini malah berprillaku buruk kepadanya.
"Lidya?" panggil Leon
"Iya Le?"
"Lidya" panggil Leon sekali lagi
"Apasi Le?" tanya Lidya. Nama itu yang teringat di fikiran Leon saat ini
"I miss u so badly" Jawab Leon sambil memeluk erat guling disamping nya
"I'm so sorry for everything I've done to you. I miss you Lidya" Ucap Leon sekali lagi
Hening
Malam itu merupakan malam yang panjang bukan hanya bagi Leon, namun bagi Lidya, dan juga Rini
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I Miss u So badly Lidya Anindita - Leonard Alexandrov
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
VOTE
VOTE
VOTE
Gimana?. Sudah kelihatan kan buaya ya Leon
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Ability : "It's About You and Me, Before Our Good Bye"
RomanceAda sebuah fakta yang mengatakan bahwa... We Fall in love with 3 people in our lifetime. Each one for a specific reason First Love : This love often happens at a young age, you eventually grow apart or call it quits over silly things. When you get...