VOTE
VOTE
VOTE
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lidya melihat kearah jari Angga menuntun matanya. Ia sangat mengenal wajah itu, senyuman itu, ia sangat mengenalnya
'Leon' Kata Lidya dalam hati
Lidya terpaku melihat Leon yang sedang merangkul seorang gadis disamping nya.
"WHOIIII" Teriak Risa tiba tiba.
"Depan taman apaan ?. Ini diparkirann namannya" Kata Risa protes, karena Lidya tadi memberitahu bahwa ia dan Angga berada di depan Taman.
Angga yang menyadari Lidya masih bengong kemudian menyadarkan Lidya.
"Lidyaaaa. Yu. Kita belum Registrasii kan?" Tanya Angga menyadarkan Lidya
"Eeehh, I I Iya belom. Ayoo" Lidya menarik tangan Risa
Sesampainya di tempat registrasi ternyata sangat padat dan ramai, banyak sekali peserta yang mengikuti TO hari itu, TO hari itu menampilkan banyak motivator terkenal yang pastinya dapat memotivasi peserta dalam mengejar impian.
Giliran mereka pun tiba. Angga menggandeng tangan Lidya, Lidya tak merasa keberatan, karena sekarang mereka berada ditempat yang sangat padat, apabila ia tak di gandeng Angga bisa jadi ia akan berpisah dan berpencar dengan Angga.
"Mbaa. Angga Radiansya dan Lidya Putri Anindita" Teriak Angga kepada panitia penyelenggara TO. Tak lama kemudian, panitia memberikan goodie bag. Kemudian Lidya, Angga, Risa dan Ilham memasuki gedung olahraga yang dipakai untuk TO hari itu. Mereka duduk di kelompok Saintek. Angga melihat tempat kosong untuk empat orang, kemudian membawa mereka ke tempat itu. Angga duduk di samping kanan Lidya sedangkan Risa duduk di kiri Lidya, dan ilham duduk di samping Risa.
Soal TO dibagikan, terdapat 160 soal yang harus selesai dalam waktu 150 menit. Lidya, Angga, Risa dan Ilham mulai sibuk mengerjakan soal yang di bagikan panitia.
Sepanjang mengerjakan soal, perasaan Lidya sangat tak nyaman, hidung nya kerap kali mencuim aroma yang sangat ia kenal, namun Lidya tetap fokus mengerjakan soal tanpa melihat kemana pun. Begitu pun Angga, ia menyadari pergerakan tak nyaman dari Lidya, ia sudah memperkirakan apa yang Lidya fikirkan, namun ia tak menggubrisnya.
Soal pun selesaii, semua peserta merasa sangat lega sekaligus capek. Soal yang sangat banyak, dan tipe soal yang susah, membuat otak terasa terbakar. Beda dengan Lidya, ia masih memperhatikan kertas coret coretannya, karena masih penasaran dengan jawaban yang belum ia temukan.
"Udahh. Masukin, besok lagi mikirnya. Emang nya nih kepala ga panas apa ?" Tanya Angga sembari mengelus kepala Lidya. Lidya menggeleng
"Masih penasaran masa hehehe" Jawab Lidya sembari menurunkan tangan Angga dari kepalanya dan menggenggamnya agar tidak mengganggu Lidya lagi.
Jantung Angga berdegup kencang melihat Lidya melakukan hal itu. Saat masih memperhatikan coret coretan Lidya, tiba tiba
"Aduh sorry" Suara gadis dari belakang meminta maaf karena menjatuhkan tasnya kedepan hingga mengenai Angga dan Lidya. Angga dan Lidya menengok kebelakang bermaksud ingin mengatakan 'Tidak apa apa' namun tak disangka tepat di belakang mereka duduk seorang laki laki yang sangat mereka kenal. Laki laki itu mengalihkan pandangannya dari Hp nya dan melihat apa yang ada didepan mereka.
"Lid. Lidya ?" Panggil Leon. Lidya tidak menjawab nya, hanya tersenyum dan mengangguk singkat tanda bahwa ia merespon Leon lalu membalikan badanya kedepan. Angga yang melihat itu, hanya tersenyum sinis lalu membalikan badannya kedepan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Ability : "It's About You and Me, Before Our Good Bye"
RomanceAda sebuah fakta yang mengatakan bahwa... We Fall in love with 3 people in our lifetime. Each one for a specific reason First Love : This love often happens at a young age, you eventually grow apart or call it quits over silly things. When you get...