VOTE
VOTE
VOTE
Sambil di Play Lagunya juga bolee
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------Tahun ajaran baru, Liburan telah selesai. Para siswa akan mulai belajar lagi, mengucapkan selamat tinggal pada liburan merupakan hal yang paling berat, tapi tidak dengan Lidya, Lidya ingin masuk sekolah. Ia ingin cepat bertemu Leon.
Sesampainya disekolah, Lidya langsung bertemu Arin, Yuni, Titi, dan Siska. Ternyata mereka pisah kelas, hanya Lidya dan Arin yang masih bersatu di kelas 8.3
"Rin, Gue mau jujur" kata Lidya yang taksabar untuk menceritakan semuanya ke Arin
Lidya cerita dari Awal kejadian Leon menjemputnya untuk kerja kelompok, sampai pernyataan Leon di Bioskop hari itu.
"Gila si Lid, Lo udah jatuh cinta" Lidyaa ucap arin setelah mendengar cerita Lidya
"Kayaknya si iya rinn, tapi gue bingung, sejak hari itu dia ga pernah chat gue lagi sampe sekarang bahkan. gue harus apa nihh rinn?" Tanya Lidya panic
"Coba lo Care ke dia, sedikit ajaa. Nanti gue anterin ke kelas dia. Lo ajak ke kantin bareng"
"Gila lo ya, engga engga" Lidya menolak saran dari Arin, menurut nya itu adalah hal yang sangat memalukan, bagi Lidya pantang untuk memulai sesuatu dengan perasaan
-----
Bel istirahat tiba
"Cuy ayo kantin kita" teriak Siska didepan pintu kelas 8.5
"Apaan tuh cuy" Tanya Titi
"Panggilan baru buat temen temen gue" Jawab Siska
"Ayo kantin, ga laper lo ?" tanya Arin ke Lidya
"Iyaaa sabarrr" jawab Lidya
"Cie pasti nanti ketemu ayangbeb nih dikantin" bisik Arin
"Apa si rinn" pipi Lidya merona merah
Mereka berlima berjalan menyusuri kantin, di jalan mereka bertemu Andre, Bagas, Gilang, dan Adit
Tanpa Leon
"Weehhh cewe bareng dong" Teriak bagas
Mereka sampai dikantin. Dan langsung menempati bagku
"Mau pada pesen apaa?' Tanya lidya
"Arin sama Yuni Bakso"
"Gue Mie" Jawab Andre
"Gue sama Tuti Batagor aja" Kata Siska
"Gue Mie" Andre Lagi
"Eh gue juga Mie sama kaya Andre" kata Adit
"Eh Mie apa bakso ya?" Adit bingung
"Udah mie aja, enakan mie" Andre angkat suara
"Apa mie ya" Adit tambah bingung
"Jangan bego dit, mie buat lo bego, nanti tambah bego, abis ini pelajaran si kumis, kalo lo bego nanti dia tambah sewot" kata Gilang
"Jir kalo udh dasarnya bego ya bego aja, jangan bawa bawa mie" Andre mulai emosi
"Hih ntar begoo" Adit semakin bingung
"Gue batagor aja Lid" ujar bagas
"Apa gue batagor aja ya" Ujar adit
"Yang jelas kenapa si dit!" Siska mulai kesal
"Lidya, Gue jadinya Mie pake bakso plus batagor deh" akhirnya adit mengambil keputusan
"Aduh catet aja deh nih. Pusing gue" Lidya menyerahkan catatan menu ke Siska
Lidya yang sebenarnya masih penasaran tentang keberadaan Leon, hanya diam dan terkekeh melihat adit, andre, dan gilang yang masih sibuk memilih mie/bakso. Arin melihat raut wajah Lidya yang seperti mencari Leon
"Eh Leon kemana nih" Akhirnya Arin memecah kan rasa penasaran Lidya
"Leon? Tau deh, Lagi nyamperin ade kelas kayaknya. Anak mana tuhh 7.8 kalo gasalah" jawab Bagas yang masih melihat menu
Deg
"Itu dia babang Leon, loh loh, lagi sama siapa tuh" Andre tiba tiba berbicara, dan semua mendongakan kepalanya melihat pemandangan didepan
Deg..Itu Leon....Deg....Sama seorang gadis....Deg.....Leon senyum.....Deg..itu senyuman yang gue tunggu tunggu.......Deg........tapi dia tersenyum ke gadis itu
"Woy yon, sini lo!" Panggil Adit. Leon datang menghampiri mereka tanpa rasa bersalah. Lidya sontak menundukan kepala
"siapa yonnn, kenalin dongg" Adit memulai pembicaraan
"Oh ini, kenalin dia Rini, anak kelas 7.4" Leon memperkenalkan gadis itu kesemua teman temannya, termasuk Lidya
"Ayo sini duduk dulu" ajak Siska ke Rini dan Leon. Leon duduk disamping Lidya yang saat itu sangat ingin bertukar tempat..
"Rini, kok kenal sama babang Leon" Tanya Bagas
"Iya, aku kenalan di twitter, waktu itu aku re-tweet tweet nya kak Leon, terus kak Leon DM aku" hehe Jelas Rini
"Ooo jadi kenalan di DM toh. Sebelumnya kenal ?" Arinda mulai emosi
"Engga kak hehe" jawab Rini polos
Lidya hanya memakan batagor nya dengan tidak semangat, Leon menyenggol pundak Lidya dan berkata
"Gimana Lid? Rini cantik kan ?"
Lidya mengangkat mukanya yang sudah merah ingin memuntahkan semua kesedihannya, tapi ia hanya berkata
"Iya Le" Kemudian ia kembali menunduk menatap batagornya lagi. Arin yang melihat sahabatnya diperlakukan seperti itu langsung berdiri dan menyelak obrolan
"Gue cabut ahh, kayaknya kelas gue butuh ibu ketuakelas untuk menangani issue yg belum terpecahkan. Ayo Lid, Cuma lo yang bisa jadi pawang anak anak biar mau dengerin gue" kata Arin sambil berdiri dan menarik Lidya
--
"Huaaaaaa, Rinn Tega banget dia Rinn Lidya menangis kencang didalam toilet" Arin menjaga pintu depan toilet agar taka da yang masuk dan mendengar sahabatnya menangis
"Gue juga ga nyangka dia bisa begini Lid. Jadi kesel dah gue, bisa bisa nya ya udah ngebuat lo baper terus ditinggalin"
"Gue ga bisa gini rin, ga bisaa, gue udah terlanjur jatuh cinta sama dia, dan gue akan susah move on rinn, butuh waktu lama. Bahkan bertahun tahu rinnn" Kata Lidya sambil menangis
"Huss ga boleh gituu, nanti kejadian beneran gimana ?" Arin mencoba menenangkan Lidya.
Lidya tak sadar perkataan nya hari itu ternyata benar benar terjadi, bahkan sampai sekarang.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ku beri kau hati, lalu kau patahkan dengan sengaja - Lidya Putri Anindita
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
VOTE
VOTE
VOTE
FOLLOW JUGA HEHE <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Ability : "It's About You and Me, Before Our Good Bye"
RomanceAda sebuah fakta yang mengatakan bahwa... We Fall in love with 3 people in our lifetime. Each one for a specific reason First Love : This love often happens at a young age, you eventually grow apart or call it quits over silly things. When you get...