VOTE
VOTE
VOTE
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Flashback
Satu bulan menunggu penumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi bukan merupakan waktu yang singkat. Waktu terasa berjalan sangat lama bagi Lidya, setiap malam Lidya tidak bisa tidur, terkadang apabila tertidur, Lidya mendapatkan mimpi buruk yang membangunkannya kembali. Hatinya sangat gusar, dan tidak nyaman. Hari hari nya diliputi perasaan khawatir dan was was.
Dalam kurun waktu satu bulan, Lidya mencoba menyiapkan hatinya, apabila nanti ia mendapatkan kabar yang kurang mengenakan. Lidya masih terus menyiapkan hatinya. Namun setiap kali memikirkan itu, ia akan sesak dan menangis, belum menghadapi nya namun sudah takut.
Setiap malam Lidya habiskan untuk belajar dan beribadah, Ibu Lidya kerapkali menemukan Lidya sedang berdoa sambil menangis di malam hari. Lidya hanya berusaha mencari ketenangan di hatinya, walaupun setelah selesai beribadah hatinya akan kembali gusar, setidaknya hatinya telah beristirahat sebentar ketika beribadah.
Pagi itu. Hari jumat. pemumuman Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi melalui jalur rapot. Sekolah Lidya mengadakan senam pagi untuk membuat siswa kelas 3 SMA lebih rileks setelah menghadapi banyak pertempuran (Ujian). Lidya mengikuti gerakan gerakan senam yang di arahkan oleh instruktur di atas podium, namun ia melakukannya dengan tidak semangat.
Angga yang berada di barisan belakang yang masih menggerakan tubuhnya seolah olah mengikuti gerakan senam, berpindah mendekati Lidya.
"Lid. Huft, Semangat dong, huft. Insyaallah yang terbaik. Huft" Kata Angga yang masih mengikuti gerakan senam. Lidya tidak menggubrisnya
"Semangattt ayooo. Senyummm. Masa Lidya nya gue murung si" Kata Angga. Lidya memukul pundak Angga
"Iya iyaa. Makannya senyumm" Angga kembali menyemangati Lidya.
"Nanti pengumuman jam 1 kan ?" Tanya Angga yang masih mengikuti gerakan senam. Lidya mengangguk
"Yaudah nanti bukanya sama gue ya?" Kata Angga. Lidya menggelengkan kepala cepat
"Kenapa ?. Gue kan mau berpartisipasi di hari bahagia lo" Kata Angga
"Bahagia apaan ga?. Ini aja belom jelass" Selak Lidya
"Ya. Gapapa kali Lid. Gue mau liat juga. Mau ngerasain vibes vibes tegang nya gitu" Kata Angga
"Ga ga ga. Ga boleh. Gue mau buka bareng nyokap bokap" Selak Lidya
Angga berhenti bergerak, lalu mengeluarakan Hp dari kantung celana nya.
"Assalamuallaikum tante. Ini Angga tan" Kata Angga berbicara dengan Hp yang menempel pada telinganya. Lidya hanya melirik sesekali lalu kembali fokus bergerak
"Gini tan. Nanti Angga boleh ga ikut sama tante dan om pas buka Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi nya Lidya" Lanjut Angga. Lidya melebarkan matanya, lalu mencoba merebut Hp Angga. Angga menahan nya
"Ooo boleh tan? Makasih banyak tantee. Nanti Lidya pulang Angga anter ya tan.." Lanjut Angga. Lidya berhenti bergerak. Tak lama Angga mematikan telepon.
Angga tersenyum licik. Lidya menatap Angga sinis, lalu menginjak kaki Angga.
"Gini dongg. Emosiii. Kangen gue sama lo pas lagi emosi" Angga meledek Lidya.
"Gue yakin lo pasti lolos" Bisik Angga. Ia mengelus kepala Lidya singkat lalu berlari kebarisan belakang.
--
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Ability : "It's About You and Me, Before Our Good Bye"
RomanceAda sebuah fakta yang mengatakan bahwa... We Fall in love with 3 people in our lifetime. Each one for a specific reason First Love : This love often happens at a young age, you eventually grow apart or call it quits over silly things. When you get...