bag 8

4.8K 376 5
                                    

Sudah seminggu ini Caca tinggal di apartemen kecil bersama kak Mega , jujur Caca lebih senang tinggal bersama kak Mega di bandingkan di rumah .

" Kamu yakin mau pulang ?" Tanya Mega dgn raut wajah khawatir.

" Iya kak , mamah baru aja nikah , masa aku ga ngasih selamat "

Mega mengangguk lesu " tapi kalau ada apa apa kamu langsung ke kakak aja ya , kalau bisa di sini aja "

Caca mengangguk kecil , kak Mega memang tinggal sendirian , karna itu ia sangat senang jika Caca mau di ajak menginap di apartemen nya .

Sebelum pulang Caca menyempatkan diri untuk membeli beberapa makanan di supermarket , Caca membayangkan seperti apa ayah tiri nya nanti , tapi sedetik kemudian ia sadar , jika ibu nya saja seperti itu apa lagi ayah tiri nya .

Caca kembali menggoes sepeda nya menuju rumah yg tak jauh dari supermarket tadi .

" Misiii , maaahh ini Caca !!!" Teriak Caca sambil mengetuk ngetuk pintu .

" Maaah , ini Caca ma-"

Caca terkesiap saat cahaya membuka pintu nya , raut wajah kesal nampak terlihat jelas di wajah cahaya , Caca yakin saat ini juga cahaya akan memarahi nya .

" Bisa gak kamu tuh gak ngusik kehidupan saya !" Teriak cahaya .

Caca menunduk , cahaya berdecak lalu menarik tangan Caca dengan kasar , ia membawa cahaya ke dalam kamar nya dan menutup pintu nya rapat rapat .

" Knp kamu harus pulang !!"

" Untung aja suami saya lagi kerja !!"

" Dasar bodoh !!" Tudung cahaya sambil menoyor kepala Caca berkali kali .

Cahaya mengambil sebuah tas yg seperti nya sudah di persiapkan sejak tadi , lalu melemparkan tas itu ke arah Caca .

" Mah i-ini -"

" Apa ?!! Kurang jelas ? , Iya kamu memang lebih baik pergi "

Saat itu juga Caca merasa pertahanan air matanya tak bisa di bendung lagi , ia menatap cahaya dengan kilatan sedih yg mendalam , hati nya berusaha meyakinkan nya bahwa ini hanya mimpi , tapi otak nya menyadarkan nya bahwa ini adalah kenyataan , yg memang pahit .

" Mah !! Aku ini anak mamah , kenapa mamah ga pernah anggap Caca ada ?!!!" Teriak Caca .

Plak !!

" BERANI KAMU CACA ?!!! "

Caca diam , ia tak mau melawan , pipi nya memanas , ia yakin saat ini pipi nya memar karna bekas tamparan tadi .

" Mah ! Aku Caca anak mama !"

" Jangan pernah bilang kalau kamu anak saya !!! Saya ga Sudi !!"

Caca menangis tersedu sedu , namun nampak nya itu malah membuat cahaya semakin marah , cahaya menarik Caca ke kamar mandi , lalu membanting nya hingga kening Caca terbentur .

" gak usah nangis !!!" Bentak cahaya , ia menyalakan shower yg langsung membasahi Caca .

Cahaya menumpahkan semua kekesalan dan beban nya pada Caca , ia bahkan tak segan menampar dan memukul Caca berkali kali , terutama di bagian kepala nya .

" Mahhh udah !!! , Caca minta maaf !!" Teriak Caca sambil mencoba melepaskan cengkraman cahaya dari rambut nya .

" Kamu anak pembawa sial !!! Kamu harus nya gak ada ! Saya benci kamu !! Jangan pernah panggil saya mama !!" Teriak cahaya lalu melongos pergi .

Caca hanya bisa menangis , ia bahkan tak mau melawan saat cahaya menyakar nya , atau saat cahaya menampar dan menjambak nya berkali kali .

Tangisan caca bahkan lebih terlihat jelas di banding air shower yg mengguyur nya .

Berulangkali Caca menanyakan pada dirinya , apa kesalahannya ? , Knp dia harus lahir ? Knp ia harus menjadi beban ? , Jika memang Caca salah ia bersedia untuk meminta maaf berkali kali , asalkan sang mama mau memeluknya untuk sekali saja .

Caca memeluk lutut nya , ia menenggelamkan kepalanya di antara sela tangan mencoba mencari posisi ternyaman untuk menangis .

" Sorry , im sorry , please ... Please , im so sorry ..." Kata kata itu lah yg keluar berkali kali dari mulut Caca .

^_^^_^^_^^_^^_^

Setelah di usir dari rumah , Caca kini tinggal di tempat kak Mega , kak Mega sendiri sangat antusias karena Caca tinggal di sini , tapi ia cukup terkejut saat Caca datang pada nya dgn keadaan yg tak baik , Caca demam tinggi , pipi nya merah , banyak cakaran di tangan , dan beberapa memar .

Karna keadaan Caca yg seperti itu , Caca terpaksa absen selama beberapa hari dgn alasan sakit .

Selama beberapa hari itu juga Aksa nampak Luntang lantung mencari keberadaan Caca , walaupun ia tak mendapat info apapun selain info bahwa Caca sedang sakit .

" Aksa " sapa Shella saat aksa masuk ke kelas nya .

" Caca mana ?"

Shella memutar bola matanya malas , setiap Aksa ke kelas nya , hanya ada satu tujuan , yaitu mencari Caca .

" Gak ada !"

" Dia masih sakit ? , Lo punya no dia ? Atau Lo tau alamat nya ?" Tanya Aksa .

Shella tersenyum sinis " ogah banget gue ngesave no nya , dan gak penting banget buat tau alamat nya !"

" Lagian Lo knp sih Deket banget sama si Caca ? Lo gak tau apa rumor ter update ttg dia ?"

Aksa tersenyum tak suka menanggapi perkataan Nana .

" Rumor kalau dia cewek ga baik ?" Tanya Aksa .

" Kalau Lo udah tau knp Lo masih mau Deket Deket sama tu kuman !"

" Gue lebih baik Deket sama kuman dari pada orang bodoh kayak kalian " ucap Aksa lalu berbalik pergi .

Shella menatap punggung Aksa dgn kesal , ia menghentakan kaki nya sebagai pertanda bahwa ia sedang tidak dalam posisi mood yg baik .

" Gue mau liat tuh cewek sialan lebih menderita ! Gue pengen semua orang gak suka sama tuh anak !" Geram shella , Nana dan Dita mengangguk serentak .

Entah apa yg membuat mereka begitu membenci Caca , bahkan mereka tak suka saat Caca berjalan di depan mereka .

Sejak Caca membela Dila yg dulu di bully oleh Shella , kini malah Caca yg menjadi target Shella yg baru , sedangkan Dila yg sudah aman bahkan tak berani untuk membela cacian yg di tunjukan untuk caca .

Miris memang , tapi begitu lah keadaan nya , terkadang kebaikan malah membawa petaka , sekaligus kebahagiaan .

Aksa tak kembali ke dalam kelas , ia memanjat dinding belakang sekolah dan pergi ke danau .

Danau adalah satu satu nya tujuan dalam kondisi seperti ini , aksa merasa sedikit kosong dan sendiri , padahal ada beberapa siswa yg selalu mengajak nya berkumpul .

Seperti biasa Aksa  duduk di bawah pohon rindang , tempat yg biasanya menjadi tempat favorit Caca untuk merenung .

" Lo ngapain di sini "

Aksa menoleh ke belakang , berharap kalau itu adalah Caca , tapi kenyataan tak sesuai dgn harapan.

" Lo siapa ?"

PERGI | New Story  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang