bag 5

5.7K 411 6
                                    

Caca mengemudikan sepedanya dengan sangat cepat , dalam hati ia mengumpat berkali kali , bisa bisa nya ia bangun kesiangan , padahal ia berencana mengerjakan tugas di sekolah dan pergi ke perpustakaan.

" Permisi pak!!" Teriak Caca saat melewati gerbang .

Caca segera memarkirkan sepeda nya dan berlari ke kelas , sepanjang koridor banyak siswa siswi yg menatap nya aneh , sedangkan Caca hanya acuh yg penting ia sampai di kelas secepat mungkin .

Namun sayang , baru saja Caca memasuki kelas , seember air menyambut nya dengan bau yg cukup menyengat .

" Oh hai l.o.s.e.r udah Dateng ya ?" Sambut Shella dengan gaya khasnya. Yg selalu membuat Caca muak .

" Dasar pembawa sial , itu air buat nyambut pak uban malah Lo yg masuk !" Bentak Dimas .

Caca hanya diam ia mengeluarkan saputangan putih nya yg sudah lusuh dari kantung celana dan mengelap wajah nya , Caca memang selalu membawa sapu tangan  itu ke mana mana yg ternyata sangat berguna , untuk mengeringkan wajah seperti sekarang , menutup luka akibat di pukul , mengelap kursi yg di baluri cat , dan lain lain .

" Astaga Caca Lo ngapain si situ ?, Bau Lo ga enak tau gak " ucap Cika yg langsung di setujui oleh yang lain .

Caca yg awalnya diam langsung berbalik dan pergi ke kamar mandi , Caca terkekeh untuk apa ia pergi pagi pagi kalau pada akhirnya ia akan tetap menjadi murid yg datang paling terakhir ke kelas .

" Caca Lo knp basah kuyup gini ?"

Caca berhenti pada langkah ke sekian nya , ia tau betul suara ini .

" Seperti yg Lo liat kan " ucap Caca ketus

Dila terdiam , ia menyodorkan sapu tangan putih nya Namun di tepis dengan kasar oleh Caca .

" Ca Lo ga bisa terus terusan kaya gini sama gue " ucap Dila dengan lirih .

" Gue itu temen Lo ca " lanjut nya .

Caca bebalak menatap Dila yg terlihat sedih , namun Caca malah tersenyum miring " temen ? Gue ga pernah dan ga akan pernah nganggap Lo temen !" Bentak ny .

" Ca!! Kenapa Lo kayak gini sama gue ?!"

" KARNA LO GUE JADI GINI , LO LUPA?"

Caca membuang pandangannya dan masuk ke salah satu bilik toilet dan membanting pintunya dengan keras tak peduli dengan Dila yg ada di sana .

Dila menatap pintu bilik yg tertutup itu dengan wajah sendu .

" Ca gue minta maaf ..."

" Lo ga perlu minta maaf , cukup jangan ada muncul di depan muka gue , atau bahkan jangan pernah nampakin wajah Lo !"

" Tapi ca- ".

" Gue lebih benci Lo...... lebih dari gue benci shella dan yg lain ."

Ucapan Caca tadi langsung menusuk hati Dila , ia mencoba menahan air matanya yg sudah tak bisa di bendung , ia sadar betul apa kesalahannya , tapi apa yg bisa ia lakukan ?.

" Ca gue cuma mau bilang .     Makasih ca , Lo berjasa , tapi gue ga bisa ngebela atau ngelakuin sesuatu , gue minta maaf " ucap Dila lalu pergi .

Sedangkan caca ? Jangan tanyakan bagaimana perasaan Caca , hatinya hancur , kepalanya terasa sangat sakit , dada nya nyeri dan sesak nafas , di balik bilik toilet itu lah Caca menangis tersedu sedu , menumpahkan semua kekesalan dan kemarahan nya .

Ibaratkan kita menyelamatkan anjing yg tenggelam , saat sang anjing sudah aman , kita terpeleset dan tenggelam , namun sang anjing bahkan tak mau menggonggong mencari pertolongan , ironis bukan ?.

PERGI | New Story  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang