Caca mengemudikan sepedanya dengan sangat cepat , dalam hati ia mengumpat berkali kali , bisa bisa nya ia bangun kesiangan , padahal ia berencana mengerjakan tugas di sekolah dan pergi ke perpustakaan.
" Permisi pak!!" Teriak Caca saat melewati gerbang .
Caca segera memarkirkan sepeda nya dan berlari ke kelas , sepanjang koridor banyak siswa siswi yg menatap nya aneh , sedangkan Caca hanya acuh yg penting ia sampai di kelas secepat mungkin .
Namun sayang , baru saja Caca memasuki kelas , seember air menyambut nya dengan bau yg cukup menyengat .
" Oh hai l.o.s.e.r udah Dateng ya ?" Sambut Shella dengan gaya khasnya. Yg selalu membuat Caca muak .
" Dasar pembawa sial , itu air buat nyambut pak uban malah Lo yg masuk !" Bentak Dimas .
Caca hanya diam ia mengeluarkan saputangan putih nya yg sudah lusuh dari kantung celana dan mengelap wajah nya , Caca memang selalu membawa sapu tangan itu ke mana mana yg ternyata sangat berguna , untuk mengeringkan wajah seperti sekarang , menutup luka akibat di pukul , mengelap kursi yg di baluri cat , dan lain lain .
" Astaga Caca Lo ngapain si situ ?, Bau Lo ga enak tau gak " ucap Cika yg langsung di setujui oleh yang lain .
Caca yg awalnya diam langsung berbalik dan pergi ke kamar mandi , Caca terkekeh untuk apa ia pergi pagi pagi kalau pada akhirnya ia akan tetap menjadi murid yg datang paling terakhir ke kelas .
" Caca Lo knp basah kuyup gini ?"
Caca berhenti pada langkah ke sekian nya , ia tau betul suara ini .
" Seperti yg Lo liat kan " ucap Caca ketus
Dila terdiam , ia menyodorkan sapu tangan putih nya Namun di tepis dengan kasar oleh Caca .
" Ca Lo ga bisa terus terusan kaya gini sama gue " ucap Dila dengan lirih .
" Gue itu temen Lo ca " lanjut nya .
Caca bebalak menatap Dila yg terlihat sedih , namun Caca malah tersenyum miring " temen ? Gue ga pernah dan ga akan pernah nganggap Lo temen !" Bentak ny .
" Ca!! Kenapa Lo kayak gini sama gue ?!"
" KARNA LO GUE JADI GINI , LO LUPA?"
Caca membuang pandangannya dan masuk ke salah satu bilik toilet dan membanting pintunya dengan keras tak peduli dengan Dila yg ada di sana .
Dila menatap pintu bilik yg tertutup itu dengan wajah sendu .
" Ca gue minta maaf ..."
" Lo ga perlu minta maaf , cukup jangan ada muncul di depan muka gue , atau bahkan jangan pernah nampakin wajah Lo !"
" Tapi ca- ".
" Gue lebih benci Lo...... lebih dari gue benci shella dan yg lain ."
Ucapan Caca tadi langsung menusuk hati Dila , ia mencoba menahan air matanya yg sudah tak bisa di bendung , ia sadar betul apa kesalahannya , tapi apa yg bisa ia lakukan ?.
" Ca gue cuma mau bilang . Makasih ca , Lo berjasa , tapi gue ga bisa ngebela atau ngelakuin sesuatu , gue minta maaf " ucap Dila lalu pergi .
Sedangkan caca ? Jangan tanyakan bagaimana perasaan Caca , hatinya hancur , kepalanya terasa sangat sakit , dada nya nyeri dan sesak nafas , di balik bilik toilet itu lah Caca menangis tersedu sedu , menumpahkan semua kekesalan dan kemarahan nya .
Ibaratkan kita menyelamatkan anjing yg tenggelam , saat sang anjing sudah aman , kita terpeleset dan tenggelam , namun sang anjing bahkan tak mau menggonggong mencari pertolongan , ironis bukan ?.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI | New Story ( END )
Teen FictionRumah , sekolah , itu hanya kata pengganti neraka bagi seorang Caca . Bagi Caca hidup ini terlalu menyakitkan untuk di jalani , masa masa SMA yg menjanjikan kisah warna warni , malah meninggalkan kisah kelam . Cahaya yg ia nanti akhirnya datang , ta...