bag 9

4.7K 377 41
                                    

* ¶ sebelum baca ada baik nya kalian vote dulu , dan jangan lupa share , makasih ¶ *

×°×°×°×°×°×°×°×°×°×°×°×°×°×
" Hidup ku memang penuh tanda tanya , penuh teka teki , dan penuh kejutan , tapi hidup ku bukan permainan "

- Caca

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

" Lo siapa ?

Aksa menatap aneh ke arah wanita di depan nya , entah knp ia merasa tak asing sekaligus risih pada wanita di depan nya ini , dan yang paling penting gadis itu sudah menghancurkan ketenangan nya .

" Lo pasti Aksa kan ? , Kenalin gue Dila " ucap nya sambil tersenyum menawarkan lesung pipi .

Namun sayang Aksa malah acuh dan tak menanggapi Dila , yang minat aksa tak merespon nya segera mendekat dan duduk di samping aksa tanpa bertanya .

Aksa sendiri tak mempermasalahkan nya , asalkan Dila diam dan tak mengganggu nya mungkin aksa akan mengizinkan nya duduk di situ , namun dugaan aksa salah , walaupun Aksa melihat ke arah lain tapi inderanya bisa merasakan bahwa Dila menatap nya sejak tadi , saat Donio membalas tatapan nya Dila malah memalingkan pandangannya.

" Lo ngapain ngeliatin gue ? Gue tau , gue ganteng , tapi tetep aja gue risih" sindir aksa

Dila malah terkekeh " gue ngeliatin Lo ganteng , tapi gue seneng aja , akhirnya ada yg nemenin Caca "

Sontak Aksa langsung menatap nya " Lo juga temen nya Caca ?!"

" Bisa di bilang ya , bisa di bilang gak"

Donio mengeryit " maksud nya ? Lo punya masalah sama Caca ? , Tapi setau gue caca bukan tipe orang yg bisa bikin masalah duluan" 

Dila sedikit tersinggung tapi ia juga tak bisa menyangkal kebenaran bahwa memang dia yg memiliki masalah .

" Soal itu , gue rasa gue gak perlu cerita , yg paling penting ngapain Lo di sini , sedangkan sekarang Bun jam pulang sekolah "

Aksa melihat jam nya " Lo sendiri ngapain di sini , sedangkan ini belum jam pulang " ucap Aksa dgn menekankan suku kata terakhir nya .

Dila tersenyum , menurutnya Aksa adalah orang yg humoris walaupun Aksa belum menunjukkan kehumorisan pada nya . Saat Aksa membuka handphone nya , Dila tak sengaja minat wallpaper Spongebob yg di pasang Aksa , Dila lalu melirik Aksa tak percaya , ia tak menyangka tampang badboy + playboy seperti Aksa ternyata pecinta Spongebob ?

" Lo suka Spongebob ?" Tanya dila

" Iya , knp emg ? Gak nyangka kan seorang Aksa berparas sangar bisa suka sama Spongebob ?" Ucap Aksa sambil membanggakan diri nya .

Dila menggeleng , "gue juga suka , dan lagian muka Lo mirip ubur ubur laut , cocok ko " ucap Dila sambil memperlihatkan wallpaper bergambar Shandy cheeks milik nya .

Aksa tertawa di ikuti tawa geli dari Dila , pembicaraan mereka mengalir begitu saja , hanya karna Spongebob dan ubur ubur laut . Aksa dan Dila bahkan berencana untuk menonton eps eps Spongebob bersama Minggu depan .

Entah knp mereka akrab begitu saja , mungkin karena ada kesamaan antara mereka , Aksa yg berencana untuk menjenguk Caca besok siang membatalkan jadwal nya , ia berencana untuk pergi ke salah satu store yg menjual berbagai macam aksesoris Spongebob bersama Dila .

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Beda hal nya dgn Aksa , kini Caca masih berbaring di ranjang tidur nya , badan nya masih panas , kepala nya pusing bukan main , di perih pada beberapa memarnya yg sangat menyiksa saat akan bergerak .

Caca ingin cepat sembuh , ia tak enak karena terus saja merepotkan kak Mega , padahal kak Mega sendiri tak merasa di repot kan dgn kehadiran Caca , ia mah senang karna akhirnya tak sendiri lagi di apartemen yg lumayan luas ini .

Caca perlahan bangkit dari posisi tidur nya , walaupun sakit tapi Caca memaksakan nya , ia mengambil handphone nya yg terletak di nakas , Caca tak percaya begitu banyak Miss call dari Aksa sejak dua hari yg lalu .

Caca langsung menelfon balik Aksa , namun tak ada jawaban dari Aksa , yha lagi pula ini belum jam pulang sekolah , kemungkinan Aksa masih di dalam kls nya kan ? .

Caca menatap diri nya lewat cermin , mata nya bengkak , dan plester yg menempel di dahi nya .

Caca tersenyum miris , ia masih tak menyangka luka luka ini di sebabkan oleh ibu nya sendiri .

" Kalau mamah ga mau , knp gw harus lahir " gumang nya .

Caca mengambil foto udang di koper nya , ia tersenyum miris melihat potret keluarga hangat itu .


Caca merobek foto itu menjadi dua lalu melempar nya ke dalam tong sampah .

Ia menangis tersedu sedu , bertahun tahun ia memimpikan keluarga nya bersatu kembali , tapi apa yg ia dapat ?

Twins nya pun tak mencari nya lagi , kini keluarga nya sudah bahagia , tapi knp hanya Caca yg tidak ? , Apa ia seburuk itu hingga tak pantas mendapatkan kebahagiaan ? .

" Oke , mungkin ini jalan nya "

Caca tersenyum ke arah cermin " gue gak punya keluarga , nama gue Caca putri , gw anak tunggal , dan gw yatim piatu "

Walaupun ekspresi nya yakin , tapi air mata tetap mengalir di atas senyum palsu nya .

Terkadang kebahagian di dapat dgn membuang jauh jauh harapan yg sudah rusak , knp harus terpuruk jika kita bisa bangkit .

Drtttt drttttt

" Halo ?"

Halo ca ? Lo gimana , knp Lo gak masuk masuk sih , ga tau apa gw boring banget ga ada Lo

" Lebay bgt si " ketus Caca

Di sebrang sana Aksa tertawa , pria itu nampak nya bahagia mendapat Omelan dari caca.

Yaudah deh gue mo pergi dulu sama temen ya ca , sehat sehat .

" Iya mak-"

Belum sempat Caca menjawab Aksa sudah terlebih dahulu menutup telpon nya , Caca sedikit bingung , ia seperti mendengar suara perempuan , apa Aksa sedang pergi bersama salah satu siswi di sana ? .

Caca menepis jauh jauh pikiran itu , Aksa bahkan tak suka saat perempuan menatap nya , jadi tak mungkin aksa pergi dgn perempuan .

" Dasar gay " gumang Caca , terselip sepintas senyuman di bibir nya , namun kembali memudar dan tehapus.

-------------------

Jangan lupa vote
.
And share kalau kalian suka
.

Thanks

PERGI | New Story  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang