¶¥ " sebelum baca jangan lupa vote and komen nyaaa " ¥¶
****************
" Kalau Lo berfikir ini bukan waktu nya Lo bahagia , trus kapan ? , Lo ga akan dapet waktu nya kalau Lo belum mulai "***********
etelah sibuk berdebat dengan Alex , Caca akhirnya pasrah dan mau di bawa ke rumah Alex , Alex tentu senang bukan main , ia langsung melajukan mobil nya hingga terparkir selamat di garasi rumah nya ." Yuk masuk " ucap Alex sambil mengulurkan tangannya.
Caca menatap tangan Alex , lalu tersenyum dan menerima uluran tangan nya .
" HELAWWWW BUNDA KUUUUU!" teriak Alex
Caca melongo tak percaya , apa ini Alex ? Alex yang paham ekspresi Caca hanya menyengir enteng seolah tak berdosa .
" Iyaaaaaa , kamu ini teriak teriak Mulu ! Siapa yang ngajarin ! Ini rumah Alex !" Omel bian .
Bian menatap Caca , lalu Tersenyum manis dan ramah " oalahhhh ada Caca , yuk masuk masuk , bunda ada masak banyak lohh" ucap bian sambil menarik Caca masuk.
" Eh iya Bun , makasih " ucap Caca
" Giliran sama bunda aja manis " bisik Alex
Caca menoleh lalu melotot marah " iya klo anak nya mah nyebelin " ucap nya lalu pergi ke arah bian .
Alex mendengus " mentang mentang sama camer "
Alex tadi nya berniat mengajak Caca untuk menghabiskan waktu sambil menonton film , tapi Caca malah sibuk mengobrol bersama bian , sedangkan Alex hanya menjadi pajangan di antara mereka berdua.
" Caaaa ke balkon yuk " ajak Alex .
" Ih kamu itu apa sih ! Kan Bunda lagi ceritaaa!" Ucap bian
Caca terkekeh kecil " yaudah bunda maaf ya , kasian Alex nya , mau ngomongin tugas soal nya , takut keburu malem juga nanti "
Bian mengangguk " yaudah deh ,bunda bikinin minum ya sayang "
Alex mengangguk , lalu secepat kilat membawa Caca ke balkon , sinar senja membuat hawa menjadi dingin dan santai.
Caca tersenyum melihat langit jingga yang memanjakan mata nya , sedangkan Alex tersenyum melihat senyum Caca.
" Kenapa ? "
" Huh ? "
" Kenapa senyum senyum " tanya Alex
" Enggak suka aja " ucap Caca , ia menutup mata nya , lalu menghirup udara sedalam dalam nya .
" Kalo lagi stress gue selalu ke sini , ntah buat nenangin pikiran atau nyari inspirasi " ucap Alex .
" Hmm , di sini emang enak " ucap Caca
Alex menatap Caca , lalu pandangan nya beralih melihat pergelangan tangan Caca yang memar , dahi nya mengernyit ia yakin itu luka baru .
" Ca , Lo ga papa ?" Tanya Alex dengan nada khawatir nya .
" Hah ? Kenapa ? Gue ga papa kok " ucap Caca bingung.
Alex menarik tangan kiri Caca, Caca meringis kecil , Caca mendongak melihat Alex yang ekspresi nya begitu khawatir .
" I-ini luka jatuh dari tang- "
" Kalo Lo jatoh dari tangga , tangan Lo udah patah ca " ucap Alex .
Caca menunduk kecil " kalo Lo ga percaya ya ga papa "
Alex menghela nafas pelan , ia bukan nya tak tau kalau Caca mendapatkan bullying di sekolah , tapi ia hanya tak mau membahas nya karna takut Caca tak nyaman .
" Kenapa Lo ga ngelawan ?"
Caca menggeleng " gue ga perlu ngelawan , karna itu yang mereka mau "
" Yang mereka mau itu Lo diem dan terus nerima tanpa perlawanan ca !!" Ucap Alex geram .
" Alex , gue gak bisa " lirih Caca .
Alex memegang pundak Caca , lalu menatap nya dengan lekat .
" Lo berhak bahagia ca ! Ini hidup Lo , kalau Lo berfikir mungkin bukan sekarang waktunya Lo bahagia , terus kapan ? , Lo ga akan dapet waktu nya kalau Lo belum mulai " ucap Alex
Caca hanya terdiam , ia menatap mata Alex yang seakan memberinya dukungan penuh untuk bangkit , Caca mengangguk , lalu Alex tersenyum antusias dan refleks memeluk nya .
Caca awal nya terkejut , tapi kemudian ia tersenyum , lalu membalas pelukan hangat Alex , entah kapan terakhir kali ia mendapat pelukan hangat seperti ini .
Hari Minggu berlalu dengan sangat singkat , kini Caca harus pergi ke sekolah dengan sangat berat hati , ia masuk ke dalam kelas yang langsung di sambut dengan tatapan tak suka dari semua penghuni kelas , namun itu tak akan menjadi alasan Caca untuk kembali .
Shella yang tadi nya sedang duduk santai di kursi nya , langsung berdiri dan berjalan ke arah meja Caca seperti biasa nya.
" Masuk juga Lo ? " ucap Shella
Caca hanya diam , tak membalas mereka , dan tak membalas tatapan mereka juga .
" Lo mulai ngelunjak ya semenjak di tolongin !" Bentak Shella .
Caca tersenyum " gak , gue cuma ga mau debat sama manusia rendahan kaya Lo !"
Shella melotot marah , ia bersiap menampar Caca , tapi dengan sigap Caca menahan nya , lalu tersenyum dan berbisik pada Shella .
" Kalau emang gue simpenan om om, trus Lo apa ? Pelacur ? Pembunuh ? Atau PHO ?"
Shella membeku , Caca hanya menjauh lalu pergi meninggalkan Shella , Caca merasa sudah cukup untuk mengalah , sudah cukup untuk diam , karna kebahagiaan hidup nya adalah hak nya , ia tak memiliki kewajiban untuk membahagiakan orang lain.
Di balik jendela kelas , Dila melihat mereka berdua , lalu terdiam cemas , entah kenapa ia gugup , dan takut akan sesuatu .
Dila melihat Caca yang berjalan ke arah nya , lalu mencoba bersikap senormal mungkin, dan tersenyum pada nya .
" Senyum Lo palsu Dil , gue jijik " ucap Caca dengan wajah datar nya .
" Ca lo kenapa ?" Ucap Dila .
Caca mendekat " lo ga berfikir gue bakal diem aja kan ?"
Dila mematung , lalu menatap Caca dengan serius, raut wajah nya jelas seperti orang yang sedang khawatir .
" Lo gak akan ngasih tau kan ca ?" Ucap Dila sambil menahan tangan Caca dan mencengkeram nya dengan kuat .
" Kenapa ? Lo mau bikin gue lumpuh juga ?" Balas Caca
Dila tercengang , seketika potongan Potongan masalalu suram nya kembali ke dalam ingatan nya , ia terduduk jatuh , dan tak terasa air mata nya sudah jauh begitu saja .
" Lo gak pantes di maafin Dil , semua orang harus tau kejadian waktu itu " bisik Caca lalu pergi meninggalkan Dila .
Maaf banget lama upload nya , karna sibuk belajar dan lain lain .
Mohon bersabar 🙈ಥ‿ಥ
And doain author lulus

KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI | New Story ( END )
Novela JuvenilRumah , sekolah , itu hanya kata pengganti neraka bagi seorang Caca . Bagi Caca hidup ini terlalu menyakitkan untuk di jalani , masa masa SMA yg menjanjikan kisah warna warni , malah meninggalkan kisah kelam . Cahaya yg ia nanti akhirnya datang , ta...