17. JEALOUS

3.1K 65 0
                                    

You Into Me
✿Part 17✿

Playlist : I Still Get Jealous

Selamat malam semuanya.

Terimakasih atas dukungan dan pastisipasi dari kalian.

Jangan lupa
VOTE
°
°
&
°
°
COMMENT

LET'S READ!
😎😎😎

Setelah acara meeting ini selesai dan di tutup oleh Ms. Araxi Hernandez Melaaluquie, satu persatu orang yang ada di dalam ruangan itu pergi. Ms Araxi pun demekian, ia pergi dengan sekretaris, rekan bisnis, dan penasehatnya.

Sebelum benar benar pergi, Ms Araxi sempat berhenti di ambang pintu dan sedikit berbincang bincang dengan para rekannya itu.

Laura yang memang tidak ada niatan untuk pergi karena ingin membantu Derbara, sedikit dibuat penasaran dengan apa yang mereka perbincangkan.

Akhirnya Laura sedikit demi sedikit mendekat untuk mencari tahu apa yang sedang mereka bicarakan.

Kalian tau sendiri lah, berapa presentase ke-kepo-an kaum Hawa itu.

"Setelah ini, saya mau kamu hubungi semua investor di Inggris untuk datang kesini!" perintah Araxi menunjuk wanita muda disebelahnya yang tak lain adalah sekretarisnya.

"Kalian semua urus tempat pertemuannya!" perintah Araxi lagi yang kini ditujukan kepada rekan bisnisnya yang lain.

"Dan kamu ikut saya mengambil berkas MOUnya di tempat saya, setelah itu temani saya makan dan pergi menghadiri pesta!" kali ini perintah Araxi ditujukan kepada sang penasehat sekaligus pengacaranya, yaitu Albara.

"Apakah perlu saya menemani Anda? Dan kenapa kita makan? Bukankah kita akan pergi menghadiri pesta?" tanya Albara bertubi tubi seperti tidak terima dengan apa yang wanita didepannya ini perintah kan. Albara juga menanggapi perkataan Araxi dengan muka datar.

"Tidak menerima penolakan!" finis Araxi dengan penuh ketegasan dan kewibawaannya "Saya tahu kau mondar mandir Indonesia - Amerika - Inggris tanpa memperdulikan pola makanmu!" lanjut Araxi, nada nya kini terkesan sangat mengintimidasi tetapi tersirat penuh dengan ke perhatian terhadap Albara.


Samar samar itulah yang didengarkan oleh Laura dari percakapan antara si klien dan para kolega bisnisnya sebelum mereka benar benar pergi meninggalkan aula yang menjadi tempat meeting ini.

You Into MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang