18. CHILLDISH

2.8K 68 0
                                    

You Into Me
✿Part 18✿

Playlist : ZAYN, Taylor Swift - I Don't Wanna Live Forever

Selamat malam

Selamat membaca

😎😎😎

"Karena aku maunya makan kamu lagi," Albara seperti merasa bodo amat setelah mengatakan kali amat itu, padahal masih banyak karyawan yang berlalulalang mereka jumpai dan mereka lewati. Albara berucap tanpa berbisik, bergumam atau sejenisnya. Sehingga banyak yang menatap mereka aneh seperti 'itu' lah.

Laura yang berjalan dibelakang Albara pun merasa malu mendengarnya, dia berjalan menunduk dengan mengulum senyum.

Merasa malu sekaligus merasa melting di godain Albara.

Bugh

Laura mengangkat kepalanya sambil mengelus keningnya karena menabrak punggung Albara yang tiba tiba berhenti mendadak di hadapannya.

"Kenapa berhenti sih?" marah Laura.

"Kau yang kenapa jalan sambil menunduk? Nyari uang receh?"

"Heh, kau pikir aku semelarat itu?"

"Lagi pula kita sudah ada di parkiran, tadi aku berangkat bersama Araxi. Mobilku ada di apartemen."

"Aku juga berangkat dijemput Derbara, mobilku ada di restoran."

Huft.

Mereka saling pandang memandang, hingga
"Naik bis saja!" saran Albara.




Disinilah mereka, di halte bis yang lumayan ramai. Mereka duduk beriringan sambil menunggu bis yang akan mereka naiki datang.

"Mengapa kau menolak ajakan Araxi?" tanya Laura membuka percakapan di halte bis ini.

"Tak mengapa." cuek Albara.

"Ish kau ini, ada wanita cantik yang nampak tulus padamu tapi kau campakan begitu saja!"

"Entahlah, aku belum siap berkomitmen lagi, lagi pula dulu Milly juga tulus mendekati ku tapi apa? Ujung ujungnya dia juga pergi."

Albara ternyata belom bisa move on sodara sodara.

"Yah, tapi kan mereka berbeda, lagi pula sepertinya Araxi tidak main main."

"Ganti topik, kenapa kau bersemangat sekali kalau ada wanita yang mendekati ku?"

Apakah aku kelihatan bersemangat? - batin Laura.

Saat ingin berbincang lagi, ternyata bis yang ditunggu tunggu sudah datang.

Mereka bergantian memasuki bis itu, membayar dengan kartu bis. Laura yang membayarnya karena Albara tidak memiliki kartu bis.

Albara pernah bersabda; "untuk apa kartu bis? Ketika kau memiliki lebih dari selusin Lambo di garasi rumahmu?."

You Into MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang