Chapter 5

1.8K 176 7
                                    

Kaleyma masih melihat Gentaru saat ia keluar kamar mandi untuk mencuci tangan kotor putrinya. Sejujurnya ia sedang merasa resah dan bingung secara bersamaan. Menemui lelaki itu di saat yang sangat tidak tepat membuatnya seperti tak menjadi dirinya sendiri. Kondisinya sangat canggung bercampur iba sekarang. Lagi lagi Kaleyma tersenyum saat Gentaru tiba tiba menatapnya. Lalu ia berjalan menuju ranjang yang sama dengan yang lelaki itu duduki untuk membaringkan Tsurayya. Sungguh bukan hanya Kaleyma yang merasa suasana ini sangat akward, Gentapun demikian.

Kaleyma paham betul, ada sesuatu yang ingin lelaki itu bicarakan, mungkin setelah Tsurayya tertidur. Beberapa menit berlalu suasana tetap hening dan aneh. Begitupun dengan si kecil yang tak kunjung terlelap. Ia tahu, Tsurayya sama sekali tak mengantuk. Sedari tadi gadis kecil mungil itu malah mengoceh apapun yang baru bisa ia lafalkan. Sementara Gentaru duduk di sisi ranjang besar dengan sedikit kebingungan, ia bingung apa yang harus ia lakukan dalam kondisi sekarang. Ikut menidurkan anaknya kah? Oh itu sangat tak tahu malu. Atau diam saja layaknya orang tolol seperti sekarang? Mungkin itu opsi terbaik.

Pertama, sedari kecil ia tak pernah menyukai anak kecil, bukan tak suka hanya tak pernah tahu bagaimana menanggapi lalu kedua,ia susah sekali menimang ataupun melucu untuk menghibur anak kecil, ia terlalu gengsi akan sikap cuek dan lelaki abis yang ia junjung tinggi. Bahkan pada ponakannya pun, anak alejandra ia masih kelimpungan dan kebingungan untuk menanggap, lalu sekarang putrinya sendiri. Jiwa fatherhis lelaki itu memang sangat payah.

"Mas Genta kalo mau ngomong, ngomong aja gapapa. Kayanya Rayya ga akan tidur sore ini." Gentaru membenahi posisinya, menghadap ke ibu dari putrinya. Apa yang bisa ia katakan? Dirinya ingin memberi penjelasan namun ia tak punya penjelasan, bahkan semua sudah terlalu jelas di mata Kaleyma. Gentaru yakin, perempuan itu hanya pura pura tak tahu.

"Ngga ada. Cuman mau nemuin kalian."seandainya Kaleyma tahu jika Gentaru sangat merindukannya, sampai mau mati rasanya.

Kaleyma hanya mengangguk lalu tangannya telaten membantu putrinya bangun dan memberi biskuit bayi kesukaan Tsurayya. Semua gerak gerik Kaleyma tak ada yang terlepas dari pandangan Gentaru, membuat hati sang empu berdesir. Pemandangan Dihadapannya membuatnya tertampar berkali kali akan rasa bersalah. Ia tak ikut andil dalam pertumbuhan putrinya 2 tahun ini. Pantaskah Gentaru dipanggil ayah? Tidak ada seorang ayah yang rela meninggalkan istrinya dihari penting dan anaknya yang baru lahir. Pada kenyataannya, Gentaru memang sebrengsek itu.

Suasana begitu hening, hanya ada ocehan Tsurayya yang menghiasi kamar tamu tersebut. Kaleyma maupun Gentaru sama sama terdiam, sekali kali lelaki itu mengusap lembut pipi putrinya untuk membersihkan remukan biskuit yang menempel dan rasanya begitu menakjubkan. Tatapan dan senyum ceria anaknya membuatnya jatuh cinta, mirip sekali dengan Kaleyma. Meski lelaki itu tak mencintai Kaleyma Arumfitaru, istrinya.

Kaleyma pun dalam kondisi yang sama. Namun bedanya, perempuan itu sedari tadi menahan mati matian agar tak menghambur memeluk Gentaru, ia begitu ingin memeluk erat tubuh itu, menangis disana serta mengutarakan betapa rindunya ia. Namun Kaleyma cukup waras untuk tak melakukannya. Hatinya merasa ngilu, semua rasa rindunya telah terobati namun belum terbayar. Ia pula mencoba sekeras mungkin agar tak menyerbu pria itu dengan beribu ribu pertanyaan. Ia sedang mencoba untuk acuh, dalam artian tak mau banyak tingkah agar lelaki itu tak terganggu. Meski ia sebenarnya tak tahan. 2 tahun ini, banyak sekali hal yang terlewatkan. Sejujurnya ia penasaran dengar kabar lelakinya.

Kaleyma ingin menanyakan kabar Gentaru.

Ia ingin menanyakan perkembangan bisnis yang dulu lelaki itu gilai dan terus menceritakan pada Kaleyma.

Ia ingin menanyakan apa yang lelakinya sering lalukan dua tahun belakangan tanpa dirinya.

Kaleyma ingin menanyakan semuanya. Perempuan itu ingin tahu apapun mengenai suaminya atau mungkin calon mantan suami. Memikirkannya membuat hatinya kembali bersedih.

"Mas, kenapa surat perceraian tak pernah datang ke rumah bulek?" Tanya perempuan itu tiba tiba tanpa menatap Genta. Ia masih sibuk membersihkan tangan Tsurayya dari remukkan biskuit. Detak jantung Genta berdegup hebat. Dari sekian banyak pertanyaan, kenapa Kaleyma memilih pertanyaan yang pasti akan sangat sulit dirinya jawab. Bahkan sekarang perempuan itu sama sekali tak menatapnya. Genta tahu, Kaleyma sedang tak ingin melakukan kontak mata.

"Kalo mas kirim suratnya dan aku tanda tangankan aku ga perlu kesini buat nyusul mas genta." Kali ini ucapnya sedikit bergetar namun Kaleyma tak menangis. Ia tak mau terlihat menyedihkan dimata Gentaru.

Lelaki itu hanya diam ketika sadar dari keterkejutan. Lalu memandang Kaleyma dan Tsurayya secara bergantian.

"Aku minta maaf." Hanya tiga kata itu yang terucap. Tak ada tambahan sama sekali. Mungkin selama ini memang benar kata bulek, jika Kaleyma yang terlalu mencintai Gentaru. Ia yang terlalu bodoh karena mau diperbudak oleh cinta, dan lebih bodohnya lagi, ia tak bisa meninggalkan cintanya pada Gentaru. Kaleyma mencintai lelaki itu sampai hampir gila.

Kaleyma memang menunggu jawaban yang tepat namun ia tak mendesak, dari gerak gerik lelaki dihadapannya. Kaleyma bisa menangkap jika genta tak ingin menjawab. Mungkin bagi lelaki itu kata maaf adalah jawaban terbaik. Dalam hati ia hanya bisa tersenyum miris, bertunangan dengan sepupu sendiri padahal lelaki itu masih dalam ikatan. Kenapa tak memberitahunya? Meski Kaleyma sadar, mungkin bagi Gentaru ia sama sekali tak penting. Namun bagaimanapun juga ia masih istrinya. Setidaknya ia tak akan menunggu setiap sore di halaman depan rumah bulek layaknya orang bodoh jika ia tahu.

"Mas, sini aku tanda tangani sekarang, besok aku sudah harus pulang." Ucapnya wanita itu tenang. Seakan ia sudah tak ada perasaaan, namun hatinya meronta, menjerit menangis saat rasa sakit itu datang. Tak ada tangisan layaknya wanita yang hendak bercerai, Kaleyma malah tersenyum. Meyakinkan Gentaru jika dirinya baik baik saja.  Bagaimanapun juga pernikahan mereka ada bukan karna saling cinta juga semua ini diluar keinginan Gentaru. Kaleyma yang telah mengawali,merusak rencana masa depan lelaki Dihadapannya dengan menerima dinikahkan oleh ayah lelaki itu, hanya karena ia terpukau akan tampang menawan dan kesopanan serta sikapnya tanpa mempedulikan apakah lelaki itu bersedia atau tidak. Maka sekarang, Kaleyma harus rela mengakhiri.

Lagipula, Gentaru tak pernah mencintainya, begitu pikir Kaleyma. Meski semua sikap perhatian yang ia terima dari lelaki itu menimbulkan beribu tanda tanya. Seharusnya ia paham dari awal, jika lelaki itu memang dipenuhi kebaikan dan sikap perhatian penuh kelembutan, harusnya ia tak jatuh terlalu dalam ke dalam pesona Gentaru. Harusnya ia sadar diri, ia harus mempersiapkan hati karena kapanpun lelaki itu bisa meninggalkannya. Dan sekarang waktunya, Gentaru tak akan menjadi miliknya lagi, lelaki itu akan segera memadu cinta yang baru bersama sepupunya, Alexa. Mengapa Alexa juga tak pernah bercerita? Keadaan akhir seperti ini yang seharusnya ia persiapkan, namun hingga hari ini datang, Kaleyma tak punya persiapan, hatinya hancur berkeping keping, tak pernah menyangka jika kehancuran benar benar datang. Dan parahnya lagi, perempuan itu masih mencintai Gentaru tanpa ingin menguranginya.

Sementara Genta hanya bergeming sedari tadi. Dirinya bahkan tak pernah mempersiapkan surat cerai untuk Kaleyma. Ia tahu, Kaleyma sedang menunggu sembari mengalihkan dengan bermain bersama Tsurayya. Jika perempuan itu tau, Gentaru tak pernah ingin melepaskannya lagi, meski ia telah melakukan kebodohan dengan menuruti ibunya untuk melepaskan Kaleyma dan anaknya. Ia ingin wanita itu tetap disini, bersama Tsurayya. Gentaru merasa nyaman berada di dekat wanita ber dress merah muda pemberiannya 2 tahun lalu di hari kaleyma melahirkan putri mereka.

"Kalo aku menceraikanmu, bagaimana dengan Tsurayya?"

Jangan lupa Vote sama coment yaaa,.. supaya updatenya semangat....kita saling support

KaleymaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang