chapter 15

1.6K 134 16
                                    


              Hari ini adalah hari yang begitu kaleyma tunggu. Akhirnya setelah 2 minggu, perempuan itu benar benar bisa menikmati waktu bersama genta dan rayya layaknya keluarga. Weekend minggu lalu genta tak menepati janji nya, karena ada proyek mendadak yang harus ditanganinya. Sedari tadi perempuan itu tak enyah dari hadapan kaca kamarnya, menimbang apa yang harus ia kenakan dan rayya, agar mereka terlihat tak memalukan dengan pakaiannya. Merasa sudah tak ada lagi ide, kaleyma memutuskan menghubungi alejandra. Ia raih ponsel canggih yang baru di belikan kaka iparnya beberapa hari yang lalu, yang bahkan ia tak tahu berapa nominal harganya.

"hai ley....kenapa pagi pagi menghubungiku?"

"emm...itu mbak,,leyma mau minta tolong."

"iya. Bilang aja."

"tolong bantu leyma pilih baju buat pergi sama mas genta." Ucap perempuan itu malu malu. Alejandra tersenyum memaklumi. Lalu setelahnya perempuan itu menutup panggilan dan memutuskan akan kerumah saja. Padahal leyma tak meminta.

ketukan pintu kamarnya menyapa indra nya lalu sepersekian detik dibuka oleh alejandra. Perempuan itu menyapa hangat adik iparnya dan langsung menggendong tsurayya sembari memberi guraian pada gadis kecil dalam dekapannya.

"ciiee ada yang mau kencan ni" goda alejandra mampu membuat kaleyma merona. Perempuan itu menanggapi dengan tersenyum malu malu.

"maaf ya mbak ale, jadi harus ngrepotin gini." Tuturnya tak enak hati.

"gapapa.oh iya ley...itu paperbag coklat coba kamu buka." Kaleyma menurut, lalu perempuan itu menemukan dress berwarna pastel yang begitu cantik di dalamnya.

"itu coba kamu pakai ley." Terang nya kembali, memberi penjelasan pada adik iparnya.

"maaf mbak. Leyma gak pantes pakai yang kek gini. Leyma pakai baju leyma sendiri saja." Alejandra tersenyum, lalu beranjak untuk menempelkan dress yang telah ia bawa pada tubuh kaleyma. Perempuan itu tersenyum puas ketika dress yang ia pilih akan terlihat secantik ini pada adik iparnya.

"sudah cepetan sana. Pakai dress ini aja biar ga kelamaan milih."

"makasih ya mbak" ucap kaleyma dengan tulus dan dibalas anggukan oleh alejandra. Perempuan itu tersenyum miris menatap kepergian kaleyma berganti pakaian. Bagaimana bisa perempuan sebaik dia masih bertahan mencintai laki laki yang bahkan sama sekali tak mengizinkan hati nya menerima wanita lain selain alexa. Kisah asmara mereka memang tak seperti kisah pada umumnya. Mimpi apa gentaru sampai bisa dicintai oleh wanita sepeti kaleyma.

beberapa menit setelah nya kaleyma keluar dengan dress yang begitu pas pada tubuhnya. Terlihat lebih cantik nan anggun berkali kali lipat. Alejandra menghampiri perempuan itu, membantu kaleyma menaburkan sedikit bedak dan blush on yang tak terlalu kemerahan. Lalu alejandra pula memberikan lipstick berwarna nude yang begitu elegan keluaran brand ternama dunia yang baru ia beli beberapa hari lalu dari singapura. Perempuan itu mengusahakan agar kaleyma tampil sempurna dihadapan adiknya, meski tak bisa menutup kemungkinan jika genta tak akan goyah akan kecantikan istrinya. Lagi lagi alejandra tersenyum sedih. Mungkin ia tak akan kuasa berada dalam posisi kaleyma, begitu di benci oleh ibu mertua karena berasal dari desa dan tak se kasta, belum lagi ia tak pernah dapatkan hati suaminya. Rasanya ingin ia membantu banyak dalam hubungan adik iparnya, namun alejandra tahu batasannya. Ia tak ingin terlalu iku campur hubungan adiknya, apalagi bukan hanya sekedar hubungan biasa, melainkan sudah berumah tangga. Bagaimanapun nanti akhirnya, bersama kaleyma ataupun alexa. Alejandra akan tetap menghargai pilihan genta dan menyayangi siapapun adik iparnya.

kaleyma tersenyum ketika riasan wajahnya telah selesai. Ada sedikit harap genta sudi untuk memuji. Ia adalah seorang wanita. Bohong jika ia tak mengharapkan sedikit saja timbal balik akan perasaanya. Oh Tuhan, apa sekarang ia mulai berani meminta hal yang bahkan tak akan menjadi miliknya?. Tak mau terlalu tenggelam pada harap yang mungkin akan sia sia. Ia bangkit untuk menata putrinya. Mengganti pakaian tidur tsurayya dengan dress imut milik gadis kecil itu. Lalu menambahkan minyak telon dan bedak bayi agar aromanya mampu menjadi candu. Candu untuk sang ayah.

"wahhh, wanginya ponakan tante..."goda alejandra sembari menciumi pipi tsurayya. Sementara gadis kecil itu hanya tertawa sembari mengepakkan tangan nya pada ranjang. Rupanya putri nya suka akan pujian sedari kecil. Lalu setelahnya alejandra pamit hendak mengunjungi mama. Kaleyma tentu mengiyakan, tak lupa senyuman dan ucapan terima kasihnya pada sang kaka ipar yang telah banyak membantunya.

menunggu bukan lah hal yang menjenuhkan. Kaleyma telah terbiasa menunggu dalam segala keadaan. Ketika jarum jam menunjukkan pukul satu siang, waktu yang lelaki itu janjikan. Panggilan telepon dari gentaru membuatnya senang bukan kepalang.

"halo kal..."

"iya mas."

"kamu belum siap siap kan? Maaf banget yaa kal. Ternyata hari ini aku harus antar alexa ke klinik body treatment nya. Kita undur jadi ntar sore yaa jam 5, biar bisa sekalian liat sunset dipantai." Tubunya lemas seketika. Mengapa lelaki itu begitu mudah berbuat sesukanya? Membuat janji yang begitu jarang di tepatinya. Jika tahu akan berakhir tak jadi, untuk apa ia berhias diri seperti jalang yang siap melayani.

"kal...kamu dengar aku?" tanya nya kembali memastikan karena tak kunjung ada jawaban.

"iyaa mas. Leyma sama rayya belum siap siap kok" perempuan itu memilih berbohong lagi, agar gentaru tak perlu merasakan yang namanya tak enak hati. Lalu ketika sambungannya terputus ia letakkan ponsel pelan pada nakasnya, lagi lagi memilih memeluk putrinya dan menangis disana. Kaleyma sadar, sampai kapanpun ia tak akan pernah menjadi prioritas lelaki yang begitu ia taruh hati. Tak hanya hari ini mungkin berlaku sampai ia mati.

dengan terpaksa ia hapus semua make up pada wajahnya. Tak ingin terlihat oleh sang mama atau ia siap mendengar makian mautnya. Beberapa hari ini, ia memang begitu jarang melihat mama mertuanya, perempuan paruh baya itu seakan meminimalisir keluar dari kamarnya, atau karna memang ada dirinya yang telah kembali bersama tsurayya. Ia pula memutuskan untuk mengganti pakaiannya dengan dress biasa yang ia bawa dari desa. Kaleyma mengajak rayya ke kolam belakang guna menunggu kepulangan suamiya. Mengajak tsurayya bercanda sembari mengajari putrinya berbicara. Tanpa ia duga, ada najma disana. Memperhatikan kaleyma dan rayya tanpa suara. Perempuan paruh baya itu hanya diam atau lebih tepatnya memikirkan makian mana yang lebih keji untuk ia torehkan.

" kaleyma" panggilan itu mampu membuat kaleyma berdebar tak karuan, ia begitu merasa ketakutan. Panggilan yang begitu dalam nan tegas. Perempuan cantik itu pasti tak salah menebak. Bayangan bayangan najma yang selalu menjambaknya mulai terlintas, ia rengkuh kuat kuat tsurayya dalam dekapan, takut putrinya yang akan jadi sasaran.

"iy iyaa ma" jawabnya terdengar sedikit bergetar membuat najma tertawa yang begitu terdengar menyeramkan di telinga kaleyma.

"ga perlu ketakutan. Kamu mau saya bayar berapa banyak untuk pergi dari sisi putra saya?" ucap nya to the point, tak memperdulikan raut kaleyma yang terlihat kebingungan.

"jangan berlagak bodoh kaleyma...saya tahu yang paling kamu incar adalah uang. Kamu tak benar benar mencintai putra saya." Perempuan itu hendak menyela, anggapan mama mertuanya sudah keterlaluan.

"sstt diam kaleyma! Saya masih bicara. Apa perlu saya sujud pada kaki kotormu agar kamu mau pergi...saya sangat menyayangi putra saya, saya hanya ingin dia dapatkan perempuan yang memang layak untuknya. Seperti alexa yang begitu mencintainya dan memang layak dari segi mana saja. Apa kamu tak punya belas kasih dan nurani kaleyma? Apa yang harus jadi milik alexa kamu rebut begitu saja." Matanya berkaca kaca, namun ia tahan sekuat tenaga agar tak menangis di hadapan najma. Hinaan mama mertuanya kali ini mampu mengoyak hati serta pikirannya. Apakah ia sejahat itu di mata najma?

"maaa....leyma mohon. Bukan leyma egois ma, leyma sudah ikhlas jika mas genta akan menceraikan dan memulangkan leyma. Tapi kasih leyma sedikit waktu agar bisa bersama mas genta sebelum leyma pulang." Mohon kaleyma, kali ini ia genggam pelan tangan najma yang langsung di tepis oleh perempuan itu.

"itu EGOIS LEYMA!!!" bentakan nya mampu membuat menantunya terkejut. Lalu gadis kecil pada dekapan kaleyma mulai merengek dan menangis karena suasana yang mulai tak nyaman. Dengan cepat kaleyma permisi untuk menghindari, daripada ia tetap kekeh berdebat dan akhirnya hanya sakit hati yang ia dapati. Perempuan itu langsung menuju kamarnya, menenangkan putrinya yang masih menangis. Jam menunjukkan pukul enam lebih, namun genta belum juga datang. Lelaki itu mengingkari kembali ucapannya, entah sudah yang keberapa kali.






kejuutaan!!! aku seneng bgt bisa double up. jadi kalo vote and coment harus dua dua nya biar adil wkwkwk

ig; intanfionalf

KaleymaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang