Sembilan Belas

8.9K 768 167
                                    






= Selamat Membaca =

**************************










Beby membawa Gracia ke salah satu Rumah sakit terdekat dari kediaman ibu nya Gracia, bukan tanpa alasan beby membawa Gracia kesini dulu, Dia tidak mau kondisi Gracia semakin memburuk karena tidak mendapat penanganan dengan segera.

Setelah mengurus semuanya dan memastikan gracia sudah di tangani dengan baik, Beby segera kembali ke kamar dimana Gracia berada. Sementara Anin, dia juga sudah terlelap di ranjang samping Gracia yang sengaja beby minta pada pihak rumah sakit.

Beby duduk di sofa lalu merogoh saku nya, mengambil hp milik nya, lalu menghubungi Shani, karena sejak tadi panggilan telpon nya tak di hiraukan oleh Beby.

"Hallo kak" sapa Shani di sebrang telpon "gimana gege?" Lanjutnya tak sabar.

"Gracia baik-baik aja, cuma tadi kondisi nya lemah banget. Jadi mesti nginep dulu di rumah sakit"

"Dia kenapa kak?" Panik Shani


"Nanti kaka ceritain ya, yang penting gre udah aman sama kaka, dan dia baik-baik saja"

"Iyaa kak, jagain ya. Awas aja sampe kenapa-kenapa"

"Ngancem mulu, tidur gih. Besok siang ketemu gracia "

"Iya kak, makasih banyak ya. Maaf Shani ngerepotin terus"

"Manusia bar-bar gada ahlak kaya loe Gak cocok melow gitu. Lagian loe masih adek gue, jadi udah kewajiban gue bantuin loe. Dah sana tidur"

"Rese loe kak. Good night cungkring"

"Byee"

Tuuut..



Beby merebahkan punggung nya di sandaran sofa, emosi yang sejak tadi ia tahan membuat energi beby sedikit terkuras. Kedua matanya perlahan tertutup, namun sedetik kemudian kembali terbuka saat ia mengingat sesuatu yang harus segera di urus nya.

Beby beranjak dari duduk nya, perlahan menghampiri Gracia. Dipandang nya sekilas Gracia yang sejak tadi belum sadarkan diri.
"Gue gak tau apa yang loe punya sampe Shani nolak buat tinggal sama gue demi loe. Tapi yang jelas, makasih udah jagain Shani selama ini Gracia" Ucap beby sambil memperhatikan wajah Gracia. "Gue gak tau bakal semarah apa Shani kalo liat wajah loe kaya gini" lanjutnya saat melihat bekas tamparan yang masih terlihat di pipinya, ditambah sudut bibir nya yang tadi sempat kembali mengeluarkan darah.

Beby sekilas menatap Anin yang sudah terlelap sejak tadi, gadis itu terlihat sangat kelelahan akibat menangisi Gracia sepanjang jalan. Beby terkekeh pelan saat melihat posisi tidur anin yang tergolong aneh "Lucu banget" gumam Beby.

Beby menatap jam dipergelangan tangan nya, menghela nafas dalam saat melihat waktu sudah menunjukkan pukul dua malam.  segera ia beranjak keluar kamar inap, lalu menelpon seseorang.

"Hallo"

"........"

"Iyaa maaf ya"

"........"

"Aku gak papa, Shani juga udah mulai membaik. Aku usahain pulang secepatnya ya"

".........."

"Aku butuh uang 10M nanti siang, tolong siapin ya"

Bucin Nya Gracia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang