= Selamat Membaca =
**************************
Shani berjalan mendekat ke arah Gracia, tatapan datar penuh amarah ia tunjukkan pada sekelilingnya, membuat atmosfer di kelas semakin suram.
Chika dan Vienny kesulitan menelan saliva nya saat melihat tatapan tajam yang shani layangkan pada mereka, tubuh mereka tiba-tiba saja gemetar, kaki mereka ikut lemas, seakan semua energi mereka di serap oleh gadis yang kini berdiri tepat di samping Gracia.
Anin, Angel dan Desy kompak mundur 1 langkah, membiarkan shani melakukan apapun sesuai kehendak nya. Mereka tidak ingin ikut terkena amukan shani, mereka lebih memilih cari aman saja. Kejadian pada Geng nya Michelle dulu cukup memberi pelajaran berharga untuk mereka.
Shani menarik dagu Gracia perlahan, membuat pandangan mereka bertemu, tatapan shani melembut saat menatap gadis yang penampilan nya kini terlihat berantakan.
Shani menghapus air mata di pipi Gracia dengan ibu jari nya. Kini tangan nya terulur merapikan Rambut Gracia yang berantakan akibat ulah Vienny, menyisir nya dengan lembut dengan jari-jari tangan nya. Tatapan Shani kini jatuh pada Tangan Gracia yang mengeluarkan bercak darah, membuat Shani semakin mengeraskan rahangnya.
Chika dan Vienny kompak mundur, sementara siswa lain dikelas memilih untuk pura-pura tidak melihat apapun. Tak ada satu pun yang berniat menyelamatkan Chika dan Vienny dari Shani, mereka masih sayang nyawa mereka sendiri sepertinya.
Gracia yang sejak tadi menahan perih di tangan serta kepala nya, memilih diam, enggan melakukan apapun selain menikmati perlakuan shani padanya. Shani menyuruh Gracia untuk duduk, dan langsung dituruti oleh Gracia.
Shani kini kembali menatap tajam pada Vienny dan Chika yang semakin mundur, bahkan kini punggung mereka berdua sudah membentur tembok di belakangnya, membuat mereka tidak bisa mundur lagi.
"Berapa kali gue peringatin, tapi kalian sendiri yang cari mati"
Kalimat datar dari shani menusuk indra pendengaran Vienny dan Chika, membuat keduanya bingung harus berbuat apa selain berdoa meminta ampunan pada Yang Maha Kuasa.Shani semakin mendekat, berdiri persis di depan chika dan vienny. Dari jarak sedekat ini mereka bisa melihat dengan jelas tatapan shani yang menusuk, merasakan aura gelap dari tubuh Shani yang bahkan membuat mereka kesulitan menarik nafas. mereka merasa berada diambang hidup dan mati.
Seketika mereka berdua menyesal telah mencari masalah dengan Gracia.
"Punya otak jangan cuma di pajang, PAKE!!'
Chika dan Vienny kompak menutup mata mereka sejenak saat mendengar bentakan Shani. Sedetik kemudian mata mereka melotot tak percaya saat Shani mengangkat kedua tangan nya, mencengkram leher mereka dengan kuat.
Chika dan Vienny meronta di tempat nya, kerongkongan mereka terasa sakit akibat cekikan tangan shani yang begitu kuat, mereka berdua berusaha melepas tangan shani, meronta sekuat tenaga namun Shani tak bergeming sama sekali. Entah mengapa tenaga shani begitu kuat, membuat mereka berdua kewalahan sendiri.
Desy, Anin dan Angel saling pandang, mereka bertiga seolah berkomunikasi lewat mata mereka.
"Gre sumpah Shani mau matiin anak orang gre" panik Anin saat Chika dan Vienny mulai terbatuk "gue mesti apa?" Teriak Anin Frustasi
"Gree gue gak berani narik Shani gre" timpal Desy, namun Gracia hanya menatap lurus ke tembok dihadapan nya.
Desy dan Anin saling pandang, sekejam-kejam nya shani, mereka tidak ingin shani berakhir di penjara karena menghilangkan nyawa keduanya. "Bodo amat gue dimatiin shani!!!" Teriak desy lalu menghampiri Shani dan di susul oleh Anin.
![](https://img.wattpad.com/cover/214165868-288-k301792.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Nya Gracia (END)
FanfictionAKU BUCIN, DAN AKU BANGGA !!! Cerita Ini bergenre GXG, Harap bijak menanggapi segala sesuatu nya. Enjoy gaess. Thank you :)