= Selamat Membaca =
***********************
Seorang gadis terbaring lemah tak berdaya di sebuah ranjang rumah sakit. Selang infus terlihat menancap di tangan nya, beberapa bagian tubuh nya sudah terbalut dengan perban, mulai dari tangan, kaki hingga kepala. Kondisi nya sudah terlihat cukup baik dibanding saat pertama kali dia dibawa ke rumah sakit ini, kini hanya tinggal menunggu kapan sang gadis akan siuman.
Mata sang gadis perlahan terbuka, mengerjap beberapa kali. Sang gadis meringis saat merasakan sakit di sekujur tubuh nya, terutama bagian perut dan Kepala. Ia merasakan Kepala nya berdenyut hebat, namun ia tetap memaksakan dirinya untuk terjaga. Kedua mata nya terbuka dengan sempurna, lalu meneliti ke sekitarnya.
"Akhirnya bangun juga loe bucin" ledek Anin yang sedang duduk di kursi tak jauh dari ranjang shani.
"Demi apa dia bangun?" Teriak desy histeris
"Loe kaya gak seneng temen nya bangun" ucap angel "loe punya dendam apa sama dia" lanjutnya membuat desy menoyor pelan kepalanya.
"Lisan loe emang jahanam, maksud gue keren aja gitu dia udah sadar"
"Halah alasan, bilang aja loe dendam" Angel menatap desy dengan tatapan mengejek.
"Kalian berisik lagi gue mampusin!!" Ancam shani dengan nada datar dan pelan, namun masih bisa di dengar Anin. "Gue mau cari Gracia" lanjut shani yang hendak bangkit namun sedikitpun ia tidak dapat bangun akibat nyeri di sekujur tubuh nya.
"Awwhh ssshhh" shani meringis kesakitan."Gaya-gayaan masih ngancem, selang infus loe gue gunting sekarat loe shan" ancam anin sambil terkekeh "diem dulu shan, tunggu loe pulih. Lagian ini udah malem loe mau cari dia kemana? Kita dari tadi juga stres mikirin si esge, makanya sambil kita fikirin gimana caranya, sambil loe pulihin dulu kondisi loe" kalimat panjang lebar dari Anin membuat Shani diam.
Betul juga, bagaimana Shani mau mencari Gracia, sementara untuk bernafas aja saat ini Shani masih sulit. Shani hanya bisa berharap semoga Gracia baik-baik saja dimanapun ia berada.
"Kok kalian bisa disini?" Tanya shani yang kini menatap ke arah anin. "Berisik tau gak" lanjutnya membuat anin mendengus.
"Kagak ade bersyukurnya ya loe jadi bidadari" kesal Anin "Gue sama mereka mau nganterin tas loe sama gracia, pas gue nyampe kosan eh gue liat loe kek ayam abis dipotong shan, geletak ditanah terus banyak darah" Kalimat anin membuat shani menatap nya tajam. "Harusnya loe makasih sama kita"
"Tunggu gue sembuh nin, gue mampusin loe" ancam Shani membuat anin terbahak.
"Enak betul kalo loe sakit gini shan, gue bisa balas dendam haha. eh tapi gracia kemana shan? Dan kenapa loe bisa ancur kek gini?" Tanya Anin yang mulai serius.
Shani diam mematung di tempatnya, seketika fikiran nya di penuhi oleh pertanyaan tentang Gracia, kemana mereka membawa gracia? Apa gadis nya itu baik-baik saja?
"Shan, jangan bengong nanti kesurupan" ucap desy yang entah sejak kapan sudah berada di samping shani, di susul angel di samping desy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Nya Gracia (END)
FanfictionAKU BUCIN, DAN AKU BANGGA !!! Cerita Ini bergenre GXG, Harap bijak menanggapi segala sesuatu nya. Enjoy gaess. Thank you :)