⚠⚠WARNING⚠⚠⚠
⚠⚠ADULT KONTEN ⚠⚠
CERITA INI MENGANDUNG BANYAK UNSUR DEWASA!!
Vanessa meninggalkan Jakarta, meninggalkan segalanya di kota itu. Meninggalkan segala kenangan yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidup. Rasa sakit yang teramat membuatny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Vanessa terkekeh pelan melihat pantulan dirinya di cermin. Kemeja abu-abu dengan hotpants berwarna putih.
"Not bad, dasar lelaki itu, bagaimana dia tau ukuran bajuku. Dan kemeja ini juga tak bisa terus menutup tubuhku, sebentar lagi juga di ekspos," gumamnya dan melangkah keluar.
Iqbal lebih dulu keluar untuk mengambil mobilnya. Vanessa disuruh langsung menunggu di bawah. Wanita itu menurut saja, anggap saja sebuah kesepakatan kerja sama. Dia tak mungkin mempertotonkan adegan live pornonya dengan Iqbal kan?
Lelaki itu memegang kendali. Jika tersebar, sudah pasti Vanessa yang dirugikan. Iqbal bisa memburamkan bagian wajahnya, tapi Vanessa?
Tak lama Vanessa keluar, menunggu di sisi jalan depan gedung club berada dan mobil Aventador black matte berhenti di depannya. Pintu mobil dari kedua sisi terbuka dan Iqbal muncul dengan setelan jas hitam mahalnya. Lengkap dengan jam tangan dari brand ternama pula.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Masuklah," titah Iqbal menggandeng tangan Vanessa membimbingnya masuk.
"Kamu menyewanya?"
Iqbal tergelak.
"Apa kamu nggak yakin aku sekaya itu?" Iqbal memiringkan sudut bibirnya.
Vanessa menatapnya datar. Oke! Dia tau Iqbal berasal dari keluarga kaya. Tapi tidak se-konglomerat itu. Hell! Tapi melihat ini, mobil dengan harga pajak selangit di negara orang, dan satu unit apartemen mewah di kawasannya jika benar, membuktikan bahwa seorang Iqbal Antonio memang memiliki kekayaan fantastis.
