31 | ATH | Where are you?

2.5K 170 45
                                    

Playlist : Zara Larson, MNEK - Never Forget You













Update!!

.

.

.

.









****

Iqbal memijat pangkal hidungnya yang terasa nyeri. Ia masih tak menyangka bagaimana kelam dan rumit kehidupan Daren. Ternyata ayah dari Adrian itu memiliki kisah gelap, terjerumus dalam dark life dan menjadi salah satu klan terkuat dalam organisasi tersebut, itu semua juga karena kakek Adrian yang merupakan salah satu pendirinya. Penjelasan yang ia dengarkan tadi setelah hilangnya Vanessa beberapa hari membuat Adrian kehilangan kontrol dirinya. Adrian, merusak beberapa vas dan guci mahal milik Iqbal.

Tapi, bukan itu masalahnya. Iqbal tak peduli bahkan jika rumahnya dibakar sekalipun oleh Adrian, dia tak akan jatuh miskin. Fakta lainnya adalah, bahwa Adrian juga memiliki penyakit sama dengannya. Kehilangan adiknya didepan matanya dan tragedi mengerikan yang terjadi di masa lalu membuatnya memiliki gangguan psikis, PTSD. Emosinya sering tidak terkontrol. Jadi, apakah yang lalu itu juga bukan kesalahan Adrian?

Apakah Iqbal memang salah menuduh?

Apakah kondisinya dulu seperti dia saat ini?

Untuk itu Iqbal akan memastikan sesuatu. Ya harus!

God! Jika benar, berarti mereka bermusuhan untuk sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Well, terjadi namun tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan Iqbal. Memang, setelah kejadian itu keduanya bermusuhan. Menganggap asumsinya benar tanpa mau mendengar atau bertanya. Dan parahnya Adrian juga bersikap sama, membenci dan saling menghancurkan.

Iqbal menghembuskan nafasnya kasar. Apapun itu, dari semua masalah itu, yang lebih penting adalah Vanesha. Dia belum bisa melacak keberadaan wanita itu--ini lebih sulit. Bahkan sudah dua minggu berlalu dengan melibatkan semua koneksi yang Iqbal dan Adrian punya. Yah, Adrian sama frustasinya dengan Iqbal. Lelaki itu bahkan benar-benar menekan kebenciannya. Dia membutuhkan Iqbal, kekuasaan Iqbal bisa membantunya menemukan Queen, setidaknya itu yang menjadi prioritasnya.

Queen...

Quennya dalam bahaya, nyawanya tidak akan baik-baik saja.

Suara Sarah di interkom membuyarkan lamunannya. Pemberitahuan bahwa Adrian datang dan ingin menemuinya.

"Suruh masuk," titah Iqbal datar.

Tak lama pintu terbuka dan menampilkan Adrian dengan wajah kaku dan tegasnya menghampiri Iqbal diantar Sarah dan pintu kembali ditutup.

Lelaki itu segera duduk di hadapan Iqbal. Bersandar dengan wajah tampak lelah bercampur kawatir, dia ingin segera menemukan Queen-nya, adiknya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After The Heartbreak (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang