Playlist : Fingers-Zayn Malik
Update!!
.
.
Happy reading!!
.
.
.
~Dengan cara apapun, seringkali seseorang gila untuk mendapatkan kebutuhannya~
****
Vanessa mengepal tangannya kuat. Lelaki di sampingnya ini benar-benar membuat hidup tenangnya berbelok haluan. Seolah dia angin yang meniup udaranya kencang ke arah Vanessa. Semuanya tidak sesuai tempatnya dan berhamburan.
Semua yang disini sudah seperti keluarga baru, Vanessa memulai karirnya dari agensi ini. Sudah dari beberapa tahun yang lalu, kontraknya tidak pernah habis, selalu di perpanjang. Tapi sekarang, karena lelaki sialan ini, dia kehilangan itu.
Menghela nafasnya kasar dia mencoba menekan segala emosinya. Ingat, dia sudah belajar tenang dalam segala situasi sejak Iqbal menyakitinya. Ini bukan hal sulit. Tidak masalah! Karirnya tidak akan hancur dan pendapatannya tidak akan turun hanya dengan tidak bekerjasama dengan agensi ini.
"Silahkan berusaha Sir," tekan Vanessa dengan suara rendah pada Iqbal. Dia tersenyum manis.
"Well, karena kita tak ada urusan disini, ayo keluar Cindy," Vanessa segera memutar tubuhnya dan meraih knop pintu dengan cepat, membukanya dan berlalu diikuti Cindy.
Di luar dugaan, Vanessa terlalu santai menanggali kekacauan yang disebabkan oleh Iqbal.
"Bryan, urus semuanya. Aku tidak akan kembali, aku harus mengurus 'yang lain'," titahnya yang di jawab anggukan mantap oleh Bryan.
Lelaki dengan umur pertengahan tiga puluhan itu memiliki wajah yang tegas dan dingin. Namun dia adalah satu-satunya orang yang menemani Iqbal sejak kecil. Ya, Bryan adalah anak dari orang kepercayaan keluarga Iqbal, dan sejak dari sekitar dua belas tahun dia memutuskan menjadi asisten sekaligus orang kepercayaan Iqbal. Jadi, dia tau segalanya, karena dia juga merangkap sebagai teman sekaligus dianggap kakak oleh Iqbal.
"Tunggu!" teriak Iqbal, namun pintu lift tertutup dan menelan Vanessa juga Cindy. Iqbal mengumpat pelan sebelum akhirnya berlari melewati tangga darurat.
"Apa kau sudah tau Cindy," Vanessa bertanya datar dengan jari telunjuknya menekan erat kening.
"Tidak, ini baru diberitahukan tadi pagi. Ingatkah jika kau terlambat hampir satu jam?" dengus Cindy.
KAMU SEDANG MEMBACA
After The Heartbreak (on Going)
Romance⚠⚠WARNING⚠⚠⚠ ⚠⚠ADULT KONTEN ⚠⚠ CERITA INI MENGANDUNG BANYAK UNSUR DEWASA!! Vanessa meninggalkan Jakarta, meninggalkan segalanya di kota itu. Meninggalkan segala kenangan yang tak akan pernah ia lupakan seumur hidup. Rasa sakit yang teramat membuatny...