30 | ATH | She's Queen!

3.4K 208 58
                                    

Playlist : Before you go-Lewis Capaldi





Update!!

.

.

.

Klik tanda bintang ⭐

.

.

.

Happy reading!!!





****"Sir," panggil Morgan tegas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****
"Sir," panggil Morgan tegas.

Iqbal menoleh menatap tegas ke arah Morgan yang tengah siap dengan setelan jas hitam dan earpiece yang bertengger ditelinganya.

"Siapkan beberapa orang. Aku harus mengurus seseorang yang sudah membuat kekacauan ini," paraunya. Ia mengulum bibir dan membuang nafasnya kasar.

"Yes, Sir."

Iqbal melangkah meninggalkan Anggi yang terisak dan Cindy yang masih diselimuti kesedihan. Wanita itu merasa begitu kacau, kehilangan Vanessa dan mengetahui apa saja yang dialami Vanessa membuatnya merasa begitu buruk--gagal.

"Apa yang akan kamu lakukan Bal. Mau kemana?" tanya Ramon sekali lagi. Pandangannya menajam.

Iqbal menghentikan langkahnya.

"Mengurusnya Pa. Aku sudah katakan, aku tau siapa orang yang sudah mengancamnya," geramnya, menoleh ke arah Ramon.

"Tapi kamu juga kacau Nak. Tenangkan dirimu dulu," parau Anggi, wanita itu menatap sendu ke arah Iqbal. Yakin betul bahwa anaknya itu tengah hancur.

"Lutof sialan! Dia harus tau kekuasaan Antonio, Mam," seraknya.

Ramon mengerutkan keningnya dalam, "Lutof? What do you mean Son. Ada apa dengannya?" sungguh anak lelakinya ini membuatnya bingung. Perseteruan apalagi kali ini.

"Dia yang membuat kekacauan ini. Dia yang mengancam Vanessa dengan video sialan itu! Aku yakin! Aku ingat betul bagaimana dia menyeringai padaku dan bersemangat untuk menghancurkanku!" geramnya, kedua tangannya mengepal kuat. Sungguh! Iqbal tak segan untuk membunuh bajingan itu jika memang benar ini ulahnya.

"Bal, kamu tak ada bukti. Bisa jadi orang lain. God! Kalian adalah sahabat. Kalian begitu dekat, bahkan kita sudah seperti saudara. Kamu tau bagaimana kedekatan kita," nada suara Anggi meninggi. Dia terkejut. Ya tuhan kepalanya pening.

After The Heartbreak (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang