05 | ATH | Bastard!

9K 317 42
                                    

Playlist : Live Forever-Liam payne, Cheat Codes







Spam komen ya!

.

.

Jangan lupa klik bintang juga!

.

.

.

Happy reading!

.

.

.




****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Vanessa mengeluh pelan merasakan semua tulangnya terasa patah. Kepalanya pusing bukan main dan selangkangannya sangat nyeri.

"Argh!" ringisnya dan duduk bersandar di ranjang, seketika selimut yang dikenakan tersibak dan menampilkan bagian atasnya yang masih telanjang.

Masih mencoba mengingat apa yang terjadi kemarin sambil menarik lebih erat selimut yang tersibak dia mulai mengedarkan pandangannya.

Iqbal?

Telanjang?

What the fuck! Apa yang sudah ia lakukan!

Mengambil nafas dalam dan menghembuskan perlahan, mencoba tetap tenang dan mengabaikan segala rasa sakit yang dirasakan dia mencoba sekali lagi mengingat tentang kejadian yang dialaminya.

Mabuk!

Sialan! Dia ingat sekarang. Alkohol laknat! Lagi, dia harus mengalami kesalahan yang sama karena minuman itu. Dalam kondisi tak sadar bahkan dia sendiri yang sudah memohon pada Iqbal agar menyentuhnya.

Kurang ajar! Segala macam makian terus terlontar dalam kepalanya. Dia mengingat dengan jelas apa yang terjadi semalam, dan bahkan sampai dini hari.

Dengan panasnya, dia terus meladeni Iqbal yang seolah tak pernah lelah memompanya. Vanessa menikmatinya, dia bahkan dengan senang hati melayani dan membalasnya. Dengan tak kalah mahirnya seperti Iqbal.

Gosh! Harusnya tak seperti ini. Dia tak bisa berhubungan lagi dengan pria itu. Tidak! Ini bukan hubungan, anggap saja hanya One night stand. Tak ada perasaan apapun, hanya seks.
Dia melihat jam masih menunjukkan pukul enam pagi. Ini juga memasuki bulan Maret, artinya musim gugur segera datang. Matahari juga sudah nampak cerah, namun Iqbal masih menutup matanya dengan rapat dan tenang.

Vanessa meneliti wajah yang ketampanannya tak pernah hilang itu, tampak damai dalam tidurnya. Sepertinya Iqbal lebih baik-baik saja tanpanya.

Kaki jenjangnya melangkah turun dari ranjang dengan pelan, enggan membangunkan lelaki yang memberinya kepuasan kemarin. Tubuh telanjangnya memungut satu persatu pakaian yang tercecer dan memasuki kamar mandi dengan sedikit langkah lambat.

After The Heartbreak (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang