29 | ATH | Lost it!

3K 232 67
                                    

Playlist : In My Blood-Shawn Mendes












Update!!
.

.

Happy weekend!!

.
.
.

Happy reading! 😂








Happy reading! 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Iqbal mengeluh pelan, merasa sakit di seluruh tubuhnya. Terutama bagian kepalanya yang berdenyut--pening. Mengerjap perlahan, merasakan cahaya masuk ke dalam retina matanya. Dia mulai bangkit, suara samar keributan mengusiknya.

"Shit!" umpatnya. Dia hampir saja terjerembab saat bangkit dari ranjangnya.

"Keluar kau bajingan!" suara wanita dari luar disertai gedoran pintu yang kuat membuat Iqbal semakin tergesa. Lelaki itu mengernyitkan dahi dan penasaran, siapa wanita itu yang sudah berani mengganggunya.

Iqbal mengambil asal kaosnya dan memakainya. Dia melangkah tergesa dengan menahan pening di kepalanya yang semakin menjadi. Tak ada waktu untuk mengingat apa yang terjadi sebelumnya.

Ceklek!

Tap!

Iqbal berdiri datar di depan wanita yang menggedor pintu kamarnya dan membuat keributan di pagi buta. Wait, bukan pagi, jam yang menggantung menunjukkan pukul 11 siang. Sialan!

"Apa yang kau lakukan," Iqbal berujar dingin, melihat sekitar yang sudah berjajar beberapa bodyguard dan Anggi yang menatapnya--kawatir?

Ada apa?

"Bajingan kau!" teriak Cindy histeris. Wajahnya memerah dengan mata sembab dan bekas air mata dipipinya.

Iqbal mengernyitkan dahi, tak mengerti arah dari tuduhan wanita ini. Kenapa Cindy berani sekali.

"Beraninya kau,-" geraman Iqbal tertahan oleh Cindy. Wanita itu tanpa terduga menamparnya sangat keras hingga wajah Iqbal berpaling. Sedangkan disana--Anggi sudah menangis sesenggukan.

"Fuck!"

"Kau adalah bajingan terlaknat yang ku tau! Kau menyakiti Vanessa! Kau mengahncurkannya! Apa kau tak tau apa yang sudah dia lakukan untukmu, sialan!" Cindy berteriak di depan Iqbal, nafasnya memburu. Dia benar-benar kehilangan kesabaran. Semua ini juga membuatnya sakit.

Iqbal menatap datar wanita didepannya sebelum senyum miringnya terbit.

"Dia pantas mendapatkannya! Wanita itu juga sudah menghancurkanku!" geramnya, tangannya mengepal kuat. Apapun tentang Vanessa membuatnya muak!

After The Heartbreak (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang