09 | ATH | Let me in

9.7K 282 53
                                    

Playlist : Watch me burn-Michele Morrone






Update!!

.

.

.

Happy reading!

.

.

.





****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Ruangan senyap. Vanessa merasa rapuh saat mata itu terus menatapnya dengan sejuta kasih yang tersirat. Kontrol yang dia banggakan hilang begitu saja. Setelah sesi makan selesai, mereka hanya saling berhadapan dalam satu ranjang tanpa mengucapkan apapun.

Seolah hanya tatapan itulah yang bercerita. Meskipun rasanya begitu canggung, namun ini lebih baik. Perasaan nyaman menjalar di tubuh Vanessa begitu juga Iqbal. Emosinya bahkan surut begitu saja tak berjejak.

"Konon, orang yang saling mencintai pasti bertemu," Iqbal berkata tiba-tiba, matanya tak henti menatap wajah Vanessa.

"Lalu....".

"Seberapa jauh jarak memisahkan mereka. Cinta akan membawanya kembali, bertemu," lanjut Iqbal.

Vanessa mengangguk, "aku juga pernah mendengarnya."

"Aku masih sama, mencintaimu," tegas Iqbal tanpa melepas pandangan sedikitpun dari Vanessa.

"Itu sudah berlalu," keluh Vanessa, hatinya berdebar mendengar kalimat itu dari bibir Iqbal. Rasanya masih sama mendebarkannya. Hati sialan!

"Tidak ada yang berlalu Honey," Iqbal mengikis jarak di antara mereka.

Vanessa menahan nafas, jarak mereka terlalu dekat. Ini situasi sulit, dia tak bisa mengendalikannya. Sekuat apapun logikanya menolak, perasaannya jauh lebih kuat untuk menyuruhnya tetap tinggal.

"Untuk saat ini, biarkan perasaanmu yang berbicara. Jangan halangi dia, biarkan dia merasakan apa yang diinginkan. Kamu sudah terlalu keras padanya Honey," Iqbal membelai lembut pipi Vanessa. Menangkupnya dengan kedua tangan sebelum mendaratkan sebuah kecupan pada bibirnya.

"Biarkan seperti ini Honey, apapun anggapan buruk yang sedang mendominasimu itu tidak benar, aku mencintaimu, dulu, sekarang, dan nanti," lumatan lembut menyapu bibir Vanessa lagi.

Iris coklat Vanessa hanya mengerjap. Seolah berusaha mencerna semua yang terjadi. Melawan iris pekat Iqbal yang juga tengah menatapnya dengan kilat cinta dan gairah.

"Bal," lirih Vanessa. Dia sudah menekan segala bentuk kasih untuk lelaki ini, tapi sepertinya dia kalah dengan perasaannya yang terlalu besar. Dia kalah dan biarkan dia mengalah, menikmati momen ini dengan kesadaran penuh.

After The Heartbreak (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang