16 | ATH | I Love You

5.4K 251 65
                                    

Playlist : Heaven-Julia Michaels











Update!!

*

*

Happy reading!



~Apa kamu tau bagaimana cinta bekerja?? Meskipun seberapa jatuh kamu sebelumnya, nyatanya cinta memang semudah itu menepisnya~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Apa kamu tau bagaimana cinta bekerja?? Meskipun seberapa jatuh kamu sebelumnya, nyatanya cinta memang semudah itu menepisnya~


****

"Bereskan semuanya, bayar berapa pinalti yang tertulis dikontrak. Kalau mereka mempersulit singkirkan. Aku tak mau tau semuanya harus beres!" Iqbal mengakhiri panggilannya dan kembali fokus pada Vanessa yang kini meringkuk dalam pangkuannya.

Hell, lelaki ini benar-benar. Bahkan wajah dan tubuhnya memar di beberapa bagian namun tetap saja bersikeras untuk membawa Vanessa dalam rengkuhannya. Dan itu sukses membuat Vanessa merona pagi ini.

Apalagi....

"Aku sepertinya bermimpi kamu menyatakan cinta padaku, Honey," Iqbal mengecup puncuk kepala Vanessa berulang kali.

"Aku masih ngantuk," gumamnya dan semakin menenggelamkan wajahnya yang terbakar.

Sialan! Dia memang menyatakannya kemarin, tapi Iqbal masih terlelap. Vanessa pikir dia mendengar karena setelah itu ada balasan dari bibir Iqbal yang sukses membuatnya membeku. Tapi, ternyata Iqbal masih dalam keadaan terpejam, sebelum kemudian menarik Vanessa dalam pelukannya dan tertidur bersama.

"Mm, jadi masih mengantuk. Baiklah tidur saja. Sepertinya aku punya cara lain untuk membuat wanita cantik ini berbicara," Iqbal terkekeh dan menyeringai sebelum akhirnya pekikan Vanessa terdengar lantang.

Iqbal merebahkan Vanessa begitu saja dan menindih tubuhnya, tak berhenti disitu dia memberikan gigitan gigitan kecil di leher Vanessa yang membuatnya semakin memekik dengan tawa keras. Hell...lelaki ini!

"Iqbal stop! Ahh... Stop it!" pekiknya dengan tawa yang menggelegar.

"Tidak akan," Iqbal terus menggigit lembut bagian leher Vanessa dan berubah menghisap bahkan mencumbunya keras.

"Iqbal Ah...apa yang kamu lakukan, stop it!" paraunya. Lelaki sialan! Dan tubuh sialan! Mengapa begitu mudah menerima cumbuan dari lelaki ini.

Iqbal tak menghiraukan, jika niat awalnya memang hanya untuk membuat Vanessa mengakui apa yang dia dengar kemarin malam, kini niat itu berubah ketika menghirup wangi tubuh Vanessa yang candu.

Sungguh! Dia selalu tak bisa mengendalikan segala perasaan dan hasratnya ketika dekat dengan wanita ini. Wanitanya. Vanessa sudah seperti sebuah kebutuhan primer buatnya. Dan perihal kemarin malam, kesadarannya sudah terjaga sejak Bryan berucap dan Vanessa mengatakan...

After The Heartbreak (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang