15. Aigoo

1.3K 161 16
                                        

Kamu meletakkan semangkuk cococrunch di meja tamu, dan mendudukkan diri di sebelah Doyoung. Kamu teliti raut wajah Doyoung yang lagi main handphone itu. Memang wajah Doyoung selalu datar, tapi kali ini kok dibarengi aura negatif pula?

Jadi ngeri.

"Ayo kita makan" kata mu.

Cemerlang gak sih ide mu? Bikin makanan semangkuk berdua, biar bisa uwu uwuan. "Punya saya mana? Kok cuma satu?" tanya Doyoung.

"Sengaja, kan biar goals kayak orang lain"

Doyoung mendecak, "kamu pikir saya suka kamu biar kamu sama kayak orang lain?". Kedengarannya galak, tapi maknanya itu lho ヽ('∀`)ノ

Kalian jadinya makan dengan anteng. Ga ada adegan ngelap sudut bibir kayak di film ya. "Saya lebih menghargai makanan bersih dari pada makanan sisa di sudut bibir mu" gitu kata Doyoung dulu.

Ya dasarnya memang cuek, mau gimana.

"Nomor registrasi ojol mu sama kayak nomor handphone, kan?" tanya Doyoung tiba tiba.

Kamu ngangguk. "Saya isikan saldo mu biar kamu bisa pulang setelah mengajar" jawab Doyoung cepat. "Lho, kenapa? Kita dianterin sama teman teman kelompok kok, kan lumayan gratisan" elak mu.

Doyoung menatap mu malas, "uang jajan kamu ditransfer papa, abang mu juga kadang ngasih, trus kenapa harus pelit sama diri sendiri?".

"Namanya juga cewek, kak. Kebutuhan kita mah gak cuma ongkos pulang kali, masih banyak" balas mu.

Doyoung menatap kamu lekat lekat, ada cibiran yang dia simpan di hatinya. "Cewek gue emang goblok ya?"

"Saya masih punya uang, makanya ongkos pulang mu masih bisa saya tanggung" kata Doyoung.

Mentang mentang tajir, bisa sesuka lo ya Doy.

"Ih, itu mah uang orang tua-"

"Kamu nyadar gak sih saya lagi cemburu?!"

Kamu kaget deh.

Berakhir ¦ [kdy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang