[Berakhir] You Are In Memories.

2.2K 141 58
                                    

"Cil, ayo putus"

Omongan Vernon itu terngiang ngiang di otak ku. Omongan tanpa dasar dan omongan yang membuka topik di antara kami. "Kita ada masalah apa?" tanya ku perlahan.

Vernon diam.

"Aku gak bisa serba tiba tiba gini, Vernon. Kamu bilang kalau aku gak nyaman lagi sama kamu, aku harus bilang kan? Tapi aku belum bilang apapun ke kamu" ku raih tangannya yang ada di meja.

"Hey, ayo ngomong" lanjut ku.

"Aku rasa, ini bukan soal nyaman atau enggak, cil. Ini soal berapa lama waktu yang udah kamu tempuh"

Aku mengernyit. "Waktu apa?".

"3 tahun, dengan 3 menit"

Aku berdecak, aku tau kemana arahnya ini. "Gak selamanya tentang waktu, Vernon. Semua karena rasa bahagia dan rasa nyaman" kata ku.

"Kamu bahagia, kan? Aku juga sempat bahagia tadinya sebelum aku berpikir panjang" katanya.

"Hubungan kita ada karena dare or dare. Dare yang ku dapat adalah pacarin kamu selama sehari. Aku bahagia? Bahagia. Terlebih lagi kamu gak nolak sama sekali, malah kamu yang bikin aku enggan buat selesaikan hubungan ini"

"Tapi bahagia ku sementara, karena aku belum tau suatu fakta dari kamu. Aku belum tau kalau di malam sebelumnya kamu bertengkar sama gebetan mu itu"

Aku menyela, "bentar deh, kamu tau dari mana?"

Vernon senyum, "kan kamu yang libatkan aku secara gak langsung".

Aku terdiam. "Setelah kamu marah sama Haechan malam itu, aku baru tau kamu jahat" aku makin kaget dengar penuturannya.

"Kamu tega gak kasih tau aku tentang keadaan mu. Padahal aku bisa bantu hibur tanpa harus baper lebih lanjut ke kamu. Cil, kita ini pacaran?"

Aku gak bisa jawab.

Jadi begini, hari dimana kami main dare or dare itu adalah hari dimana Seungkwan dengan isengnya nyuruh Vernon macarin aku. Cuma sehari, karena Seungkwan tau aku udah punya orang lain. Berhubung waktu itu aku berambisi untuk membuktikan kalau aku bisa bahagia tanpa dia, ya aku terima tantangannya. Ya lumayan, nambah pengalaman kan?

Hubungan kami harusnya terhitung selesai sekitar jam setengah 7 malam keesokan harinya. Seungkwan menghitung dare Vernon udah selesai, artinya kami putus saat itu juga.

Tapi seakan lupa, Vernon malah makin gencar jemput aku ke rumah untuk jalan jalan. Padahal saat itu juga hubungan kami udah kembali menjadi teman biasa.

Oke, disebut apa ini namanya? Aku yang egois, aku yang nyaman, atau Vernon memang tulus? Aku egois karena mempertahankan hubungan yang sebenarnya gak jelas hanya karena aku mengaku nyaman. Dan entah Vernon yang memang suka sama aku.

"Aku gak tau" lirih ku.

Vernon ketawa kecil, "kita ini udah kembali jadi teman" katanya.

"Jujur, aku senang kamu nyaman sama ku. Tapi aku gak bisa senang lebih lama karena aku merasa cuma jadi pelarian" finalnya.

"Kamu sedih, dan di situ ada aku. Kamu datang ke aku, dan aku benar benar anggap kamu jadi pacar. Kamu bilang kamu nyaman, tapi saat kamu diajak nonton penampilannya di kampus, kamu ngajak aku. Pasti kamu mau coba tunjukkan ke dia kalau kamu kuat tanpa dia kan?

Yes, you do. Tapi apa kabar sama aku? Aku kaget kamu tiba tiba ngajak nonton ke kampusnya, kayak, siapa sih yang gak takut kalau harus berurusan sama orang yang pernah hampir berantem sama kita? Jujur, dari situ pun aku bingung.

Berakhir ¦ [kdy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang