𝗧𝘄𝗲𝗻𝘁𝘆 𝗙𝗼𝘂𝗿。

1.9K 310 29
                                    

"Bang gue gabut..."

"Sini maen game bareng."

"Gak mau," jawab Sakura lesu.

"Yaudah."

Sakura bedecak kecil mendengar balasan Sasori. Awalnya Sakura ke rumah Sasori agar rasa bosannya hilang. Tapi sama saja, ia tetap merasa bosan.

Tak ada hal lain yang dapat Sakura selain duduk di atas sofa dengan cemilan di tangannya. Jika ada televisi mungkin tidak akan bosan.

Televisi di rumahnya rusak, di sini juga rusak. Laptopnya dipinjam Ino. Sedangkan ponselnya habis baterai.

Lengkap sudah penderitaan Sakura hari ini.

Menaruh dengan pelan makanannya Sakura beranjak dari duduknya. Ia mendekat ke arah jendela.

Pandangan matanya fokus pada rumah milik Sasuke. Sakura memandang lama rumah itu sebelum akhirnya beralih lagi melihat Sasori.

"Bang main ke rumah depan yuk!"

Dapat Sakura lihat Sasori mengernyit bingung tapi masih bermain game.

"Rumah dapan?"

"Iya rumah depan. Rumahnya Sasuke," jawab Sakura memperjelas.

"Kalian kenal?"

Sakura menghembuskan napas. "Enggak sih. Tapi apa salahnya main ke rumah tetangga sendiri?"

"Besok aja."

"Ihhh sekarang!"

Sakura menghentakkan kakinya kesal. Lalu berjalan mendekat ke arah Sasori untuk menarik lengan kekarnya itu.

"Eh iya iya sekarang!"

"Ya udah ayookk!" Sakura makin kuat menarik tangan Sasori. Hingga ponsel di tangan lelaki itu terjatuh ke lantai.

Dengan sigap Sakura mengambilnya sebelum Sasori. Ia melihat sebentar ke arah layar ponsel. Setelah tau tak ada yang lecet sedikit pun Sakura segera berlari keluar rumah. Diikuti dengan Sasori yang mengejarnya.

Sakura membawa ponsel itu berlari sampai ke depan rumah Sasuke. Mengetahui pintu pagar yang tak ditutup Sakura segera masuk. Dan Sasori masih mengejarnya.

Lelaki itu menambah kecepatan larinya hingga sampai menarik baju belakang Sakura, membuat gadis itu jadi terhenti.

Sasori berusaha merebut ponselnya tapi Sakura memegangnya dengan erat.

"Balikin Ra!"

"Gak mau!" balasnya dengan teriak.

Posisi Sasori seperti memeluk Sakura dari belakang. Tangan lelaki itu berusaha melepaskan ponselnya dari genggaman tangan Sakura.

Sakura tertawa karena Sasori tak dapat merebutnya. Tak sadar jika tawanya sangat keras.

Sakura memutar tubuhnya ke samping masih dengan Sasori yang memeluknya dari belakang berusaha mengambil kembali ponselnya.

Masih dengan tertawa Sakura mendongakkan kepalanya ke atas. Detik kemudian tawanya menghilang setelah melihat Sasuke berdiri di depan pintu.

Karena lengah ponsel ditangan Sakura berhasil direbut oleh pemiliknya.

"Nah dapet 'kan akhirnya."

Sasori mengelus-elus ponselnya menghilangkan jejak tangan Sakura. Sebelum akhirnya ia juga mengikuti arah pandang Sakura.

"Sas, Sakura nyariin lo tuh." Sasori berujar santai.

Sakura mendelik sebal sebentar pada Sasori lalu balik lagi menatap Sasuke. Ia menyengir lebar.

"Enggak kok, boong dia. Gue nyariin lo cuma mau bilang pintu gerbangnya ke buka. Udah mau malem, ntar ada maling."

Sasuke menatap lurus pada netra hijau Sakura. Membuat yang ditatap seperti itu jadi salah tingkah.

"Gue balik dulu ya, bye..."

Sakura mengambil tangan kanan Sasori dan menariknya agar segara pergi dari rumah Sasuke.

Selama itu juga Sakura terus mengipasi wajahnya yang memerah.

"Ganteng banget, ga kuat gue..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sticky notes ✓ | sasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang