𝗧𝗵𝗶𝗿𝘁𝘆 𝗢𝗻𝗲。

1.8K 291 41
                                    

Kala itu sunyi menemani. Lukisan senyum tersawang di wajah sang taruni. Terbayang sebuah delusi. Kian melemahkan hati.

Kalian ingin tahu apa yang terjadi kemarin? Setelah Sakura tahu caranya bernapas kembali?

Ambil posisi yang baik. Pastikan hati kalian bertenang.






























Tak ada Sakura kira Sasuke salah tingkah karena tatapnya. Sungguh kenapa sulit menyuruh jantungnya berdetak normal saja?

Sasuke yang mengakui akan diri, kenapa Sakura jadi begini?

Perlahan wajahnya yang tersembunyi kembali memenuhi netra Sasuke. Senyumnya belum melebur.

Tuhan tolong Sakura tidak kuat !

Rangkaian kata untuk distraksi sedang dirajutnya. Sakura menarik napas dalam-dalam.

"Jadi?"

Kening Sakura mengerut, satu kata yang dijadikan pertanyaan itu tak dapat ditangkap maksudnya.

"Jadi? Jadi apa maksudnya?"

"Aku barusan aja ngakui semuanya. Terlihat kayak pengecut emang caraku. Dulunya aku sempet mikir langsung mau gas, entar kamunya nolak. Jadi aku pake cara yang soft."

Sakura mengangguk walau hanya sedikit paham. Sekarang otaknya lambat bekerja. Dari penjelasan Sasuke yang sakura tangkap hanya panggilannya.

Aku-Kamu

"Kok diem? Bingung, ya?"

Cengiran lebar perlahan tergambar di wajah Sakura. "Iya gitulah... hehe. Gue keliatan goblok banget ya?"

Sasuke menggeleng sekilas. "Kamu lucu banget, makanya aku suka."

Kata demi kata yang menjadi kalimat terucap. Memiliki arti yang suah diungkap. Otaknya tak mau bekerja sebab hati meleleh sekejap.

"Aku baru pertama kalinya suka cewek sampe segininya. Juga, aku belom tau banget nyatain perasaan itu gimana caranya."

Kenapa ucapan Sasuke sangat polos? Tak memikirkan bagaimana dampaknya dulu.

Sakura berdeham, canggung sekali. "Ini juga pertama kalinya ada cowok yang suka sama gue. Tentang pengakuan lo tadi-"

"Aku minta maap banget, risih pasti lokermu penuh sticky notes. Makanya aku ngajak kamu ke sini buat nyampein langsung maksudku. Aku gak berharap dapet jawaban sekarang kok."

"Gak risih sama sekali, sumpah," jawabnya cepat.

Sakura menggaruk tengkuk supaya terlihat tak terlalu gugup. "Eum... tentang lo yang barusan nyatain perasan gue juga bingung jawabnya gimana, karna i-itu ya gimana..."

"Aku paham. Aku bisa nunggu lagi kok."

Netra mereka menatap dalam satu sama lain. Setengah menit sebelum akhirnya saling melempar senyum tipis. Tak dipungkiri degup jantung keduanya berdetak terlalu cepat.

Ini kisah asmara mereka. Memang tak sepelik kisah lain. Harap-harap dapat kalian nikmati.

✉ ✉ ✉

aku minta maap gaya tulisannya jadi ganti gini, kebanyakan baca puisi aku tuh
T^T

konfliknya udah mau dimulai nih...
baru setelah itu end

sticky notes ✓ | sasusakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang