53

798 142 33
                                    

Dulu Minho bener-bener bangga punya orang tua yang sama-sama pekerja keras. Papanya jadi salah satu CEO perusahaan yang cukup terkenal dan mamanya adalah pemilik restoran yang cabangnya udah tersebar hampir seluruh Indonesia.

Walau mereka hidup penuh dengan kecukupan, tapi orang tuanya gak pernah lupa untuk berbagi kepada orang yang membutuhkan. Keluarga mereka cukup harmonis walau papa dan mamanya sibuk sama perkerjaan mereka masing-masing.

Sampai suatu hari Minho terpaksa terpisah jauh sama kedua orang tuanya karena mereka harus kerja diluar negeri. Orang tua Minho pun terpaksa nitipin Minho ke kakek dan nenek mereka dikampung karena takut kalau Minho diboyong keluar negeri, Minho gak akan keurus.

Kakek dan nenek Minho ini kerja sebagai petani di kampung. Minho harus rela gak tinggal di rumah mewahnya dan tinggal bareng kakek neneknya di rumah yang bisa dibilang sangat sederhana.

Walau orang tuanya kerja diluar negeri, mereka gak pernah lupa sama Minho. Mamanya selalu nyempetin waktu untuk berbagi kabar sama Minho lewat ponsel yang udah mamanya titipin ke sang nenek dan mamanya pun juga sering ngirim uang untuk kebutuhan Minho.

Sampai akhirnya kedua orang tuanya hilang bak ditelan bumi. Minho gak pernah dapet kabar sedikit pun dari mereka. Kakek neneknya pun gatau gimana orang tuanya disana dan tanpa sepengetahuan kakek neneknya, Minho sering dijadikan bahan bullyan di sekolahnya. Kakek neneknya bener-bener bingung karena setiap Minho pulang dari sekolahnya, pakaiannya selalu compang camping ditambah Minho berubah jadi lebih pendiam dan suka mengurung diri di kamar.

Dan akhirnya Minho duduk dibangku sekolah menengah atas. Dulu, mamanya titip pesan ke nenek agar Minho di sekolahkan ditempat yang bagus dengan fasilitas yang memadai. Awalnya nenek Minho agak ragu karena biaya sekolahnya yang gak terbilang murah tapi mamanya Minho menjanjikan akan kirim biaya keperluan sekolah untuk Minho sepenuhnya sampai Minho lulus. Sampai seiring berjalannya waktu mamanya Minho gak pernah ada kabar dan gak pernah kirim uang untuk keperluan sekolah Minho lagi.

Nenek kakeknya bener-bener bingung karena penghasilan mereka yang gak seberapa ditambah Minho yang semakin banyak keperluannya. Minho sendiri mulai menjauh dari teman-temannya yang rata-rata dari kalangan menengah atas dan lebih memilih untuk menyendiri.

Sampai Minho didekati oleh seorang teman perempuannya yang keluarganya juga dari kalangan menengah atas. Temannya itu punya rasa lebih untuk Minho dan akan terima Minho apa adanya. Tapi Minho gengsi, Minho butuh uang lebih agar tidak malu untuk sekedar menjalin cinta monyetnya dengan teman perempuannya itu.

Dan saat itu Minho ketemu sama kakaknya Chan. Kakaknya Chan datang diwaktu yang pas, disaat Minho butuh pekerjaan agar dia bisa mendapatkan uang yang lebih banyak. Minho yang masih duduk dibangku SMA kelas 2 sepakat untuk kerja sama dengan kakaknya Chan sebagai kurir obat-obatan terlarang dan uang haram yang didapat Minho sangat cukup untuk membeli barang-barang mewah.

Nenek kakeknya lagi-lagi dibuat bingung dan curiga karena Minho yang sering banget beliin mereka makanan enak dan juga barang-barang yang harganya cukup mahal. Bukan cuma kakek dan neneknya aja yang bingung tapi si teman perempuan Minho yang udah berubah status jadi kesayangannya Minho pun juga bingung gimana caranya Minho dapetin semua uang itu.

Sampai akhirnya kakek dan neneknya tau bagaimana caranya Minho dapetin semua uang itu. Kakeknya marah-marah ke Minho dan ngurung cucunya itu di kamar selama seharian penuh. Minho cuma bisa nahan keselnya didalem kamar dan terpaksa gak ngunjungin kostan pacarnya yang jaraknya lumayan jauh dari rumahnya.

"Udah dibeliin barang mewah sama makanan enak malah marah-marah. Dasar orang miskin gak tau diri."

Minho keluar dari rumahnya lewat jendela kamarnya walau susah payah karena jendela kamarnya itu cukup sulit untuk dibuka. Minho yang gak bisa nahan amarahnya punya niat balas dendam. Minho lari ke belakang rumahnya ngambil minyak tanah dan nyiram minyak tanah itu mengelilingi rumah neneknya. Setelahnya dia lemparin korek api dan lari ninggalin pekarangan rumah neneknya.

Dari jauh Minho bisa denger suara nenek dan kakeknya yang teriak minta tolong karena rumah mereka yang terbakar. Minho terlalu larut sama emosinya sampai akhirnya dia sadar, gimana kalau orang tuanya bakal balik lagi kesini dan jemput Minho?

Berminggu-minggu Minho dirundungi rasa takut karena kematian nenek dan kakeknya yang mengenaskan dengan luka bakar diseluruh tubuhnya. Gimana kalo orang tuanya tau kalo nenek dan kakeknya udah meninggal ditangan Minho sendiri?

Selama berminggu-minggu itu juga Minho kabur dan berusaha nenangin mentalnya yang kembali terganggu. Minho buntu, gatau harus kemana dan akhirnya dia mutusin untuk pergi ke kostan pacarnya. Tapi bukan tambah tenang, Minho tambah frustasi. Pacarnya minta pertanggung jawaban Minho karena udah membuat dirinya berbadan dua. Teman perempuannya itu terlalu buta sama pesona Minho sampai diajak berbuat lebih pun mau makannya Minho sering nginap di kostan pacarnya dan berbuat yang gak bener.

Minho nolak bertanggung jawab karena Minho masih mikirin masa depannya. Tapi pacarnya itu nangis nangis dan maksa Minho untuk bertanggung jawab. Minho yang saat itu lagi stress akhirnya marah dan pergi ke dapur kostan pacarnya. Minho ambil benda tajam lalu ngebunuh pacar dan calon anaknya dengan tangannya sendiri. Teman perempuannya itu meninggal dengan keadaannya yang mengenaskan dengan luka tusuk dibagian perut dan juga leher yang tertancap sama pisau tajam yang Minho dapat dari dapur.

Minho pergi ke rumah mewahnya yang udah bertahun-tahun kosong. Disana Minho cuma bisa berdiam diri dengan rasa takutnya. Minho selalu terbayang gimana kakek, nenek maupun pacarnya yang mati mengenaskan ditangannya sendiri.

Sampai akhirnya mamanya pulang ke rumah dengan Jeongin yang saat itu masih berumur 9 tahun. Mamanya bilang Jeongin punya kakak laki-laki. Tapi Jeongin bingung, mamanya selalu menjauhkan Jeongin dari kakaknya itu. Ditambah kakaknya yang bertahun-tahun cuma diam didalam kamar tanpa keluar hanya untuk sekedar makan malem bareng atau nonton tv.

Jeongin tumbuh jadi remaja yang ceria dan juga pinter. Mamanya selalu membanggakan Jeongin. Selama itu juga Jeongin penasaran dengan sosok kakak laki-lakinya. Tapi mamanya selalu peringatin ke Jeongin, jangan dekati kamar kakakmu.

Saat itu mamanya izin pengen pergi ke rumah temannya. Awalnya mamanya ngajak Jeongin pergi tapi mamanya gak tega untuk tinggalin Minho di rumah sendiri. Mamanya titip kakaknya itu ke Jeongin. Tapi sama seperti yang udah dibilang dari awal, Jeongin gak boleh deketin kamar kakaknya.

"Emang kenapa, ma?"

"Kakakmu lagi sakit nanti Jeongin ketularan gimana?"

Akhirnya Jeongin cuma diam di rumah dengan matanya yang berulang kali ngelirik pintu kamar kakaknya dari ruang televisi. Jeongin penasaran aja, kakaknya udah makan malam atau belum? Karena makan malam udah lewat dan mamanya kan keluar pas sore tadi.

Dengan piring berisi nasi dan juga segelas susu, Jeongin pergi ke kamar kakaknya. Jeongin melirik kakaknya yang tidur membelakangi dirinya. Jeongin masuk kedalam kamar kakaknya yang berantakan tanpa suara langkah kaki sedikit pun. Jeongin pikir kakaknya itu tidur. Jeongin melihat seluruh penjuru kamar kakaknya, bener-bener berantakan. Jeongin ngerapihin semua barang-barang kakaknya yang berserakan dilantai. Setelah selesai, Jeongin nyoba untuk deketin ranjang kakaknya.

_

Kepotong bwahaha

KALON2 [Hyunjeong] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang