54

770 144 24
                                    

Jeongin selalu ingat perkataan mamanya saat itu,

"Jeongin, kamu punya kakak loh."

Jeongin yang saat itu lagi sibuk sama mainannya langsung ngalihin perhatiannya ke sang mama.

"Adek punya kakak, ma?"

"Iya, sayang. Jeongin mau ketemu kakak gak?"

"Mauuu!"

"Nanti kalau kita pulang ke Indonesia, mama akan kenalin kamu ke kakakmu. Nama kakakmu itu, Minho. Kakakmu itu anaknya ceria banget dek, wajahnya tampan kaya papa, suka sama anak kecil dan pastinya punya hati yang baik sama kaya Jeongin. Mama yakin deh pasti kakakmu akan seneng karena punya adik kecil yang manis seperti Jeongin."

Setiap hari mamanya tanpa henti nyeritain dan membangga-banggakan bagaimana sosok kakak kandungnya dan dari semua cerita itu, Jeongin selalu dibuat kagum dengan sosok kakak tampannya dan ingin cari tau sendiri keunikan apalagi yang dimiliki kakaknya itu.

"Mama bilang kak Minho tampan. Jeongin pengen lihat wajah tampannya kak Minho."

Jeongin semakin mendekati ranjang kakaknya tapi terhenti karena sang kakak berbalik badan.

"Ngapain sih lo masuk ke kamar gua?!"

"Jam makan malam udah lewat kak, Jeongin bawain kak Minho nasi sama susu. Kata mama kak Minho sakit. Kak Minho harus makan sebelum minum obat."

Awalnya Jeongin pikir, kakaknya akan senang sama kehadirannya tapi nyatanya cuma tatapan sinis yang Jeongin dapat dari kakaknya itu.

"Gak usah sok baik, gua gak butuh dikasihani lo. Keluar dari kamar gua."

"Kakak harus makan biar cepet sembuh. Kak Minho lemes ya belum bisa makan sendiri? Yaudah gapapa biar Jeongin suapin."

Tapi piring itu ditepis begitu aja sama kakaknya.

"Lo denger gak sih? Gua gak butuh dikasihani sama lo brengsek. Keluar dari kamar gua!"

"Tapi-"

Jeongin meringis karena rambutnya dijambak kencang sama kakaknya itu.

"Ngapain sih lo, hah? Mau pamer ke gua, iya? Mau cari perhatian ke gua karena lo udah sok baik dan sok pinter di sekolah?!"

"K-kak, sakit.."

"Puas lo udah dibangga-banggain sama mama sedangkan gua yang udah gila dilupain gitu aja?! Kenapa sih anjing lo harus hadir dikehidupan gua."

"Mama lebih milih ngelindungin lo yang sok suci sedangkan gua disini terkurung didalam kamar selama bertahun-tahun karena mama takut gua akan nyelakain lo. MAMA LEBIH MILIH LINDUNGIN HATI LO YANG SOK MIRIP MALAIKAT DIBANDINGAN GUA YANG SEMAKIN GILA DI RUANGAN INI. PUAS LO BANGSAT!"

Jeongin berusaha ngambil nafas karena lehernya tercekik cukup kencang oleh tangan kakaknya. Bahkan kakaknya ini lebih menakutkan dibandingkan semua yang udah diceritakan mama ke dirinya.

"KENAPA LO HADIR DI KEHIDUPAN GUA BANGSAT!!"

Minho jambak rambut adiknya itu dan ngasih bogeman mentah di pipi gembil Jeongin berulang kali.

Sang mama yang dengar erangan dari kamar Minho langsung lari ke kamar anak sulungngnya itu.

"Ya ampun, Minho!"

Minho cuma bisa diam setelah ngerasain panas dipipinya dan untuk pertama kalinya Minho benci sama mamanya.

"Kamu apain adikmu, hah? Salah apa adikmu sampai kamu tega mukulin dia begini?!"

KALON2 [Hyunjeong] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang