Sudah agak lama Jo berada ditaman ini. Ia beranjak dari duduknya, Jo menyalakan motornya kembali kemudian ia lanjut untuk berkeliling hingga Fiko pulang dari sekolahnya.
Matahari sudah agak condong tandanya tengah hari sudah lewat, Jo segera kembali ke rumah Fiko. Setelah beberapa menempuh perjalanan akhirnya Jo sampai juga dirumah Fiko. Ternyata Fiko sudah pulang dari sekolahnya, Kini dia tengah duduk bersama seorang perempuan yang terlihat seumuran dengannya.
Fiko menyadari kedatangan Jo yang sudah masuk kerumah. "Eh Jo, kenalin pacar gw" ucap Fiko.
"Kenalin ini Jo, dan Jo kenalin ini Sasha" Fiko memperkenalkan pacarnya dengan Jo. Sama seperti biasanya Jo terlihat cuek saja dan mungkin hanya sedikit senyum, itu pun karena terpaksa.
Jo tak ingin mengganggu pasangan muda itu, ia juga sebenarnya ingin seperti Fiko. Tapi Cewe yang ia suka sangat benci dengannya. Jo menghampiri Tante Linda yang berada ditaman belakang rumahnya. Ia ingin sedikit berbincang-bincang dengan Tante Linda. Sebenarnya ia rindu dengan Bunda, Bunda yang dimaksud adalah Bu Nike yang tak lain adalah Ibu dari Nindy.
♤♤♤
5 hari kemudian....
"Jo pamit ya Tante, maaf udah ngerepotin selama Jo disini" Hari ini Jo kembali ke Jakarta, karena sudah lama ia tak bersekolah.
"Enggak ngerepotin kok, kapan-kapan main kesini lagi ya"
"Iya Tante"
"Hati-hati bro" ucap Fiko sebelum Jo menancapkan gas.
Setelah itu Jo menancapkan gasnya dan melaju menuju Jakarta. Kembali kepada hiruk pikuk Kota Jakarta. Jo berharap ada hujan yang dapat menghilangkan kesuraman dalam hidupnya ditambah lagi ia baru saja dipecat dari pekerjaannya, karena ia tak bekerja selama 5 hari berturut-turut dan tidak memberikan kabar apapun.
♤♤♤
Disisi lain, Nindy mulai bisa tenang. Tapi rindunya akan Jo masih ada. Setiap hari ia hanya bisa memandangi rumah Jo saat berangkat ataupun pulang sekolah. Ia tak tahu bahwa Jo akan pulang hari ini.
"Sayang, ada tamu tuh dibawah" ucap Bu Niken.
"Jo?" Nindy langsung menebak bahwa yang datang adalah Jo, dan ia pun cepat-cepat menuju lantai bawah.
Wajahnya terlihat sumringah saat akan menemui tamunya itu. Namun, wajahnya yang semula sumringah itu ia tekuk saat melihat bahwa yang datang bukanlah Jo, melainkan Dito. Dito Andara, teman sekelas Nindy yang mulai mendekati Nindy disaat kepergian Jo.
"Ngapain lo kesini?!" ketus Nindy, ia sangat tak suka dengan kehadiran Dito dirumahnya.
"Mau ngajak lo jalan" ucapnya.
Bu Niken yang tengah didapur memanggil Nindy yang berada diruang tamu dan ia pun membisikan sesuatu ditelinga Nindy, "Udah sana ikut dia jalan-jalan, biar kamu gak keinget terus sama Jo".
"Tapi Nindy gak suka Bun sama dia"
"Jangan gitu, kamu lupa dulu kayak gimana sama Jo. Dan sekarang? kamu suka sama dia"
Nindy pun akhirnya pasrah, ia menyetujui ajakan Dito. Kini Nindy sudah rapih dan siap untuk pergi.
Setelah berpamitan kini mereka berangkat menuju Mall, Dito mengajak Nindy nonton Film. Nindy pun meng-iyakannya saja. Dijalan, Nindy hanya diam saja. Ia tak mau berbicara sedikit pun sampai ditempat tujuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jo&Nindy
Teen Fictionpagi yang indah dengan suasana hati yang sumringah. Sebelum cowo reseh itu datang dan dengan sengaja menyenggol lengan Nindy yang tengah berjalan menuju kelasnya. "Woy! jalan pake mata dong" ucap Nindy dengan nada keras. "Jalan tuh pake kaki" "Iihhh...