Ke-Delapan

28 9 0
                                    

Setelah menghabiskan sarapannya, kini mereka berangkat menuju sekolah. Jo menyerahkan helm ke Nindy, "gak mau makein?" ucapnya dengan manja.

"Kok jadi manja sama gw?" balas Jo sembari mengambil kembali helm dari Nindy dan memasangkannya kekepala Nindy.

Nindy tersenyum bahagia, walaupun Jo masih dingin kepadanya. Jo segera menancapkan gasnya setelah Nindy naik kemotornya.

Pagi ini jalanan sedikit lenggang, Jo menambah kecepatannya agar tak telat masuk sekolah.

Sesampainya disekolah Jo memerintahkan Nindy untuk masuk kekelas duluan. Dan hal itu di iya-kan oleh Nindy. Jo masih berada diparkiran, ia sedang merapikan rambutnya yang terlihat acak-acakan karena memakai helm tadi.

Tiba-tiba, Jo dipaksa dan dibawa ke gudang belakang sekolah.
"Lepasin gw, Bangs*t" Jo meronta-ronta, tapi itu semua sia-sia. Tenaga dia kalah dengan tenaga orang yang sedang membawa paksanya ini.

Jo mendapat tonjokan dipipi kirinya setelah berada digudang belakang, Jo terlihat tersungkur. Dito, orang yang sudah menonjoknya tadi. Jo terlihat memegangi pipinya yang terkena tonjokan Dito tadi.

"Mau apa lo?!" ucap Jo yang kembali bangun dan mengeraskan tangannya.

"Mau apa lo bilang? mau gw lo gak deketin Nindy lagi" ucap Dito dengan tersenyum sinis kepada Jo.

"Kalo gw gak mau, kenapa?"

"Oohh, berani juga lo ya"

Dito melayangkan pukulannya lagi, kali ini Jo dapat menghindar dan ia membalas pukulan Dito tadi. Dito tersungkur, Jo tak tega lagi melihatnya. Ia terlihat membantu Dito untuk berdiri, tapi ditolak mentah-mentah olehnya. Saat Jo lengah, Dito kembali memukulnya dan terjadilah perkelahian hebat diantara mereka, sampai keributan ini memancing para siswa untuk mendekat. Salah satu dari siswa itu memberi tahu akan kejadian tadi kepada guru BK, Alhasil Jo dan Dito mendapat undangan resmi untuk datang ke ruang BK.

♤♤♤

"Nindyyy......" Rita berteriak saat memasuki kelas.

"Ada apa sih?"

"Jo... si Jo dibawa ke BK" ucap Rita sambil terengah-engah.

Nindy terkejut, ia lansung meninggalkan Rita yang masih terengah-engah dikelasnya.
'Yaampun, lo kenapa sih Jo' ucap Nindy dalam hati. Ia menuju ruang BK yang sudah banyak siswa diluarnya. Ia memaksakan diri agar bisa melihat Jo didalam.

Nindy mendengar Jo sedang diinterogasi.

"Kamu ini baru masuk udah berulah saja, kemana kamu selama 5 hari yang lalu?" tanya Bu Tika kepada Jo.

"Saya mengunjungi saudara saya Bu yang berada di Bogor" ujar Jo, ia berbohong kepada Bu Tika, karena tidak mungkin jika ia menceritakan yang sebenarnya.

"Terus kenapa kamu bisa bertengkar dengan Dito?"

"Jika saya ceritakan, apakah Ibu akan percaya dengan ucapan saya?" alih-alih menjawabnya, Jo justru melontarkan pertanyaan ke Guru BK-nya ini.

"Ceritakan!" perintah Bu Tika.

"Pagi tadi, saat saya berada diparkiran. Tiba-tiba ada yang menarik saya dari belakang dan membawa saya digudang belakang, Bu. Dan, setibanya disana, saya justru ditonjok" jelas Jo.

"Apakah itu semua benar, Dito?"

Dito terdiam, dan tak lama ia mengangguk kecil.

Jo&NindyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang