Ke-Delapanbelas

25 9 3
                                    

Ujian diadakan hari ini, tentu saja semua murid sudah siap untuk melaksanakan. Walaupun pasti ada siswa yang tidak belajar untuk ujian ini. Padahal ujian ini menentukan mereka layak lulus atau tidak.

Jo sudah berangkat pagi sekali bersama Nindy. Saat ini ia sedang berada dikantin untuk menyantap sarapan yang sudah dibuatkan Nindy sebelum berangkat.

Sesekali mereka berbincang, dan bertanya. Apakah kita bisa bersama? tanya Nindy yang sedari tadi memperhatikan Jo yang sedang mengunyah sarapannya.

"Semoga, tapi kalo gak bisa bareng kan, masih bisa ketemu. Rumah kita kan deket, angin" jawab Jo setelah habis mengunyah makanannya.

Tak lama sahabat dari Nindy datang dan langsung duduk disamping bangku Nindy.

"Lo mau jadi nyamuk?" Tanya Nindy tanpa basa basi kepada manusia disebelahnya itu.

Rita yang barusan datang, bingung ketika diberi pertanyaan seperti itu. "Sebenarnya sih enggak, tapi ya mau gimana lagi. Sudah nasibnya gw jomblo"

Jo tak mau menanggapi, biarlah mereka saling adu kalimat. Saya disini lebih memilih untuk makan, ujar Jo dalam pikirannya.

♤♤♤

Kini ujian telah mulai. Semua alat komunikasi telah dikumpulkan didepan meja guru. Soal telah dibagikan, dan kini siswa diberi waktu 90 menit untuk mengerjakan soal bahasa indonesia.

Jo sudah paham akan soal ini. Ia sudah mempelajari materi mana yang akan keluar diujian, bersama Nindy.

Ia sudah dapat menyelesaikan soal ini dengan waktu 30 menit saja. Tapi Jo tidak langsung mengumpulkannya. Ia lebih suka diam, dan memikirkan sedang apa otaknya setelah mengerjakan soal ini. Siapa tahu otaknya masih bekerja merangkai kata menjadi kalimat dan kalimat itu sudah pasti indah. kalimat yang akan menjadi bait dan bait yang akan menjadi sebuah puisi.

Jika ia sedang diam, pasti kata-kata selalu bermain diatas kepalanya. Oleh sebab itu ia lebih suka bermain dengan keheningannya dibandingkan dengan teman sebayanya.

♤♤♤

Selesai sudah ujian hari ini. Masih ada 4 hari lagi untuk selesai. Jo menghampiri Nindy yang sudah berada didepan kelasnya. Ia sudah menunggu Jo.

"Aku pulang sama Rita ya, mau ke main kerumah dia" ucap Nindy saat Jo sudah berada dihadapannya.

"Saya gak diajak?" tanya Jo.

"Enggak" jawab Rita langsung, ia memotong begitu saja. "Kalo lo ikut, yang ada gw jadi nyamuk. Lo gak usah ikut"

"Kamu dirumah aja ya" ucap Nindy lagi.

"Iya deh"

Setelah bercakap, Jo menemani Nindy dan Rita sampai taksi yang mereka pesan datang.

♤♤♤

Jo berjalan memasuki pemakaman, dimana ibunya sedang berbaring. Ia meletakan mawar merah yang tadi ia beli sebelum datang ke pemakaman.

"Hai, bu" ucap Jo.

"Tadi Jo ujian, bu"

Didepan makam itu, ia sedikit menumpahkan bulir air dari matanya. Tangannya mengelus batu nisan. Sesekali tersenyum sambil terus meneteskan air matanya.

Jo&NindyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang