Playlist: Jorja Smith - Don't Watch Me Cry (cover by Alexandra Porat)
......
•¤•¤•¤•
Sesekali Hazel mencuri-curi pandang ke sebelahnya. Di mana Guiza sedang menyesap susu vanila kemasan kotak yang sempat Hazel beli di kantin sebelum dia menemui Guiza di ayunan gantung di taman depan sekolah.
Tiga macam makanan ringan terletak di tengah mereka dengan ayunan yang mengayun pelan. Guiza tak membiarkan Hazel membantunya menggerakkan ayunan tersebut. Katanya, Hazel enggak boleh kelelahan. Hazel mengiyakan saja kata-kata pacarnya itu.
Waktu istirahat kali ini terasa begitu panjang dari biasanya saat berada di dekat Guiza. Cowok tampan yang tampak selalu keren tak pelik membuatnya kadang meraup udara sebanyak-banyaknya. Soalnya Hazel hampir kehabisan napas setiap memandang Guiza.
Tapi lagi-lagi, keterpesonaannya tergantikan oleh rasa gelisah yang kentara di paras cantiknya. Hazel meremas ponselnya saat ketika Guiza tengah menatapnya.
"Kamu kenapa?" tanya Guiza, mengetahui jelas kegelisahan Hazel.
Hazel menoleh kilat lalu geleng-geleng kepala, "Ah, enggak pa-pa."
"Ada yang pingin kamu omongin ke aku? Kalau ada, bilang aja. Aku dengerin." Guiza mendadak jadi cenayang.
Hazel menghembuskan napas gusar kemudian menyodorkan ponselnya ke hadapan Guiza. Menunjukkan sesuatu yang dia terima, "Ini kamu sama Elora, kan?"
Melihat sebuah foto yang jelas Guiza tahu siapa dua manusia di dalamnya yang tengah berpelukan, manik Guiza melebar sampai kebukaan maksimal. Dadanya berdesir ngilu. Ada sebersit kekecewaan yang bisa dia tangkap di kedua bola mata indah gadisnya. Guiza pun menyerongkan duduknya. Meraih dua tangan mungil milik Hazel yang begitu pas di genggamannya.
"Awal aku dapet foto ini, aku kaget. Kamu ngilang gak ada kabar dan gak taunya kamu ketemuan sama Elora. Aku marah, sedih, kecewa, bahkan sampe nangis karena tau alasan kamu gak angkat-angkat telepon aku. Pesan dari aku juga gak kamu baca. Tapi, sekecewanya aku ke kamu, aku ingat kata bunda. Bunda bilang, kalo ada masalah harus dibicarain baik-baik. Jangan asal bilang putus dan jatuhnya bakal menyesal di kemudian hari. Jadi, bisa kamu jelasin ke aku soal itu?"
Guiza mengangguk mantap, "Sebelum aku jelasin kemana aja aku hampir seharian sampe lupa ngabarin, aku boleh nanya sesuatu gak ke kamu?"
"Tanya aja."
"Kamu percaya kalo aku duluan yang meluk Elora?"
"Gaklah, secara Elora yang suka ganjen sama kamu. Pasti dia duluan." Hazel berujar dengan semangat membara.
Guiza mengulum senyum mendengarnya. Ponselnya yang dia hidupkan beberapa detik lalu berpindah ke atas telapak tangan Hazel yang terbuka lebar. Alis Hazel terangkat sebelah sangking bingungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cool Boy
Novela JuvenilBermula dari sambungan video call di ponsel temannya, untuk pertama kalinya seorang Guiza Abel Roqu tahu keberadaan gadis berparas cantik yang dia ketahui bernama Hazel Luvena. Entah bagian permainan takdir atau hanya kebetulan semata, sehari setel...