Hukuman Beomgyu berganti dengan menjadi pengabdi perpustakaan. Dia diwajibkan membantu Bu Umji sampai kenaikan kelas atau sekitar sebulan setengah.
"Pak, saya aja masuk perpus cuma buat minjem buku."
"Biar sekalian kamu belajar. Kalau nilai kamu masih jelek terus bisa-bisa gak naik kamu, Gyu. Ini kata wali kelasmu bukan bapak niat nakut-nakutin."
Beomgyu sudah tidak bisa menolak karena pusing duluan mendengarkan ceramahan Pak Seokjin. Percayalah itu baru prolognya saja.
"Semangat ya kerja rodinya."
Haechan dan Jisung berpamitan untuk ke kantin bersama yang lain. Mereka beda jalur karena kantin arah kiri sedangkan perpustakaan arah kanan.
"Kamu bagian jaga daftar hadir dulu. Nanti pulang sekolah baru ibu ajarin yang lain."
Bu Umji langsung menjelaskan tugas pertama Beomgyu. Masih tahap mudah karena dia hanya perlu mengawasi anak-anak yang masuk perpustakaan dan meminta mereka mengisi daftar hadir. Semuanya masih manual kecuali data peminjaman dan pengembalian buku.
"Inget setiap yang masuk harus absen. Lumayan buat nambah nilai di rapot."
"Loh iya, Bu? Kalau saya rajin ke perpus, nilai rapot saya bisa sembilan semua?"
"Gak gitu juga, Choi Beomgyu. Nanti kita bahas satu-satu. Sekarang mulai kerja dulu ya."
Perpustakaan makin ramai dan Beomgyu sudah sibuk mengurus daftar hadir. Memanggil mereka yang lupa mengisi daftar hadir serta memandu anak kelas sepuluh yang baru pertama kali kemari. Benar-benar melatih kesabaran.
"Kak Beomgyu? Sekarang bantuin Bu Umji?"
Sohee menyapa. Dia datang bersama temannya. Diantara semua yang dekat dengan Taehyun, Sohee adalah satu-satunya yang tidak dia curigai.
"Iya nih buat ngisi waktu luang aja."
Maaf, Beomgyu izin pencitraan dulu di depan adik kelas.
"Sohee, nama kamu udah aku sekalian tulis nih. Yuk, cari tempat."
Sohee ditarik pergi oleh temannya. Gadis itu sempat berpamitan dan melambai pada Beomgyu. Tak lama datang Lee Chaeryoung dan Kang Taehyun. Baru masuk saja Chaeryoung sudah tertawa melihat Beomgyu.
"Ngapain lo, Gyu? Dihukum jadi babu perpus?"
"Udah buruan isi gak usah pake bacot."
"Sekalian tulisin nama saya."
Taehyun meminta tolong pada Chaeryoung yang sedang mengisi daftar hadir untuk menuliskan namanya juga.
"Taehyun kok gak nyapa aku?"
Beomgyu kesal karena Taehyun sedari tadi hanya memperhatikan Chaeryoung mengisi daftar hadir sedangkan dia yang berada di depan Taehyun tak dianggap sama sekali.
"Aku harus nyapa gimana?"
"Ya nanya kabar kek atau nanya udah makan belum."
"Lanjut nanti ya pacarannya mau dipinjem dulu nih."
Chaeryoung menyela. Dia baru saja selesai menulis daftar hadir untuknya dan Taehyun. Tangan Taehyun ditariknya untuk mencari tempat.
"Chaeryoung, tangannya!"
"Aduh lupa gak sengaja."
Beomgyu masih menaruh curiga pada Chaeryoung sampai sekarang. Dia yang paling dicurigai. Diam-diam Beomgyu cari tahu semuanya dan Chaeryoung ini yang paling sering berurusan dengan Taehyun. Masalahnya Chaeryoung ini bukan anak osis.
"Gue jadi yang terakhir kayaknya."
Beomgyu menatap siswa berwajah blasteran di depannya ini. Kayak kenal tapi lupa nama.
"Awas naksir."
"Naksir siapa? Naksir lo? Yakali."
"Gak dapet Taehyun mungkin minat sama temennya?"
Beomgyu baru ingat sekarang. Dia temannya Taehyun yang tampil bersama Taehyun saat pensi kemarin.
"Ngomong-ngomong, kalian mau ngapain? Lo, Chaeryoung sama Taehyun."
"Belajar bareng kayaknya? Ada Sohee sama Yuna juga."
"Kok kayaknya? Lagian kalian beda kelas sama beda jurusan ngapain belajar bareng? Lo sama Taehyun anak IPA, Chaeryoung anak IPS. Sohee masih kelas sepuluh."
"Alibi Taehyun doang. Gue nemenin Taehyun, Chaeryoung itu sepupunya Yuna kalau Sohee itu temen sebangkunya Yuna. Sohee juga tetangganya Taehyun. Sampe sini paham?"
"Yuna yang mana?"
"Yang sama Sohee tadi. Jadi, lo udah paham belum?"
"Belum hehe."
"Intinya sih Taehyun suka Yuna."
Jangan tanya apa kabar Choi Beomgyu saat ini. Wajahnya muram seketika dan pandangannya kosong. Kata-kata teman Taehyun berputar terus menerus di otaknya.
"Jangan bilang Taehyun, ya. Apa lagi bawa-bawa nama gue."
"Gue aja gak tau nama lo."
"Kai Kamal Huening, 11 IPA-2. Nomor telpon 08xxxx. Dihapal siapa tau butuh."
Omongan Heuningkai tak di dengar sama sekali oleh Beomgyu. Pikirannya sudah tak fokus. Daftar hadir jadi terbengkalai karena tidak ada yang mengingatkan lagi bagi yang lupa.
"Taehyun."
Beomgyu memanggil Taehyun kala kelompok yang kata Heuningkai adalah kelompok belajar bersama mereka bubar. Jam istirahat sudah mau berakhir soalnya.
"Kenapa?"
"Yuna, kan? Kalau di daftar hadir namanya Shin Yuna kelas 10 IPA-4."
"Kamu ngomong apa sih?"
"Kamu pasti tahu maksudnya. Ayo jawab aja. Biar aku ada persiapan buat patah hati nantinya."
"Jangan dibahas dulu. Kita masih punya satu hari buat bareng-bareng besok."
Saat Taehyun main pergi saja dan tak menjelaskan lebih lanjut, saat itu pula Beomgyu merasa tebakannya benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koi No Yokan ; Taegyu
Fanfiction(n) the extraordinary sense upon first meeting someone, that you will one day fall in love tentang Choi Beomgyu dan rasa sukanya pada Kang Taehyun yang semakin meletup di kemudian hari.