Ujian akhir semester telah usai. Kini tinggal menunggu pembagian raport saja. Ada jangka dua minggu setelah ujian sebelum pembagian raport. Seperti biasa dua minggu itu di isi dengan classmeeting.
Beomgyu masuk team futsal kelas. Dia menjadi yang paling sering mencetak gol sampai kelasnya masuk ke semi final dan sekarang hendak tanding lagi untuk masuk ke final. Bangga sekali dia sampai kalau melakukan selebrasi paling heboh sendiri.
"Lo cadangan dulu, Gyu."
"Kok gitu? Gue udah siap main nih."
"Lawan kelas Taehyun. Bucin nanti yang ada bolanya dikasih ke Taehyun mulu."
Jinyoung sudah siaga rupanya. Sebagai kapten yang ditunjuk asal-asalan alias atas dasar dia sebagai ketua kelas, dia sudah memperhitungan ini dan itu. Kelasnya harus menang agar dapat traktiran dari sang wali kelas.
"Gue jadi penonton aja deh. Mau neriakin Taehyun."
Beomgyu benar-benar serius dengan perkataannya. Dia berkhianat pada kelas dan berbaur dengan pendukung kelas Taehyun. Di tangannya sudah ada dua botol air mineral kosong yang nyaring bunyinya saat saling dipukulkan.
Beomgyu kegirang saat Taehyun mencetak gol di menit-menit terakhir dan membuat kelas Taehyun menang dengan perolehan 3-1 atas kelas Beomgyu. Memang benar-benar pengkhianat sekali Choi Beomgyu. Tak apa, demi Taehyun semuanya dihalalkan saja.
Rasa senang Beomgyu langsung menghilang kala melihat Yuna yang menghampiri Taehyun dengan handuk dan sebotol air mineral. Dia masih bertahan disana memperhatikan dua sejoli yang sedang mengobrol sambil senyam-senyum. Botol di kedua tangannya sudah remuk karena digunakan untuk menyalurkan rasa kesalnya.
Tukk
Beomgyu melempar botol ditangan kirinya dan tepat mengenai kepala Yuna. Adegannya semakin menyulut iri dengki saat Taehyun dengan sigap membantu mengelus kepala Yuna yang terkena lemparan.
"Udahlah males gue ikut classmeating."
Beomgyu meninggalkan lapangan dengan perasaan kesal yang tersungut-sungut. Dia membuang botol satunya lagi secara asal.
"Udah biarin aja. Mungkin gak sengaja. Niatnya mau ke tong sampah malah kena kamu. Tuh tong sampahnya ada di sebelah kirimu."
Di lain sisi, Taehyun sedang menenangkan Yuna. Dia tahu kronologisnya. Dia juga tahu siapa pelakunya. Sejak awal pun dia tahu jika Choi Beomgyu ada disana menyemangatinya.
🌸
Beomgyu serius saat bilang tidak ingin ikut classmeating lagi. Dia benar-benar tidak datang sekalipun disogok Jinyoung ataupun dijemput Haechan dan Jisung. Dia baru muncul lagi saat pembagian raport.
Hampir semua siswa maupun siswi mengambil raport secara mandiri tanpa wali murid. Sudah besar katanya jadi guru-guru pun memaklumi. Walaupun masih ada sebagian yang datang bersama ibu atau ayahnya.
"Kalo gue masuk sepuluh besar di kelas, gue ajak balikan Taehyun."
Random sekali Beomgyu berkata seperti itu saat wali kelasnya belum datang ke kelas. Masalahnya yang dengar bukan hanya satu anak melainkan semua atensi anak kelas sudah beralih kepadanya.
"Yang bener aja. Taehyun masih sama Yuna, bego."
Ryujin jadi pihak yang menentang pertama kali. Yang lain langsung ikut-ikutan seperti Ryujin. Tapi ada benarnya juga.
"Ganti ajalah. Tembak Hueningkai kalau lo masuk sepuluh besar nanti."
Saran cemerlang dari Lee Haechan yang langsung disetujui oleh suara mayoritas. Sudah menjadi rahasia umum kalau Heuningkai suka pada Beomgyu. Sering caper juga soalnya di kelas Beomgyu setiap istirahat.
"Deal. Mana mungkin gue masuk sepuluh besar."
Bu Yuju sebagai wali kelas datang memasuki kelas. Ada sambutan singkat dari beliau sebelum di lanjut ke pengumunan ranking. Beomgyu tersenyum sumringah saat namanya bahkan tak disebutkan sampai akhir pengumuman sepuluh besar.
"Mana mungkin juga masuk sepuluh besar. Naik kelas aja udah sujud syukur gue mah."
"Kok bisa gak masuk sih? Lo kan belajarnya mati-matian kemarin?"
Jeongin protes. Dia selama musim ulangan kemarin telah kehilangan teman main game karena Beomgyu bilang mau fokus belajar.
"Sebentar anak-anak, ada kesalahan. Ranking sepuluh ada dua orang ternyata karena nilai mereka sama. Satunya lagi Beomgyu ya."
Sayangnya usaha itu tidak mengkhianati hasil, Choi Beomgyu. Usahamu sudah keras nak jadi nikmati hasilnya.
🌸
Beomgyu mau mengelak tapi Miso bahkan punya video saat Beomgyu setuju pada tantangan Haechan. Dia sekarang hendak menghampiri Heuningkai di kelasnya. Jisung dan Haechan mengekor dibelakang, siap menjadi saksi sekaligus seksi dokumentasi.
"Mampir dulu lah liat mading."
Mading sekolah, tempat pengumuman penting ataupun tempat memuat hasil karya peserta didik. Itu jika di hari-hari biasa. Jika saat pembagian raport seperti ini, mading akan digunakan untuk mengumumkan ranking secara paralel. Hanya satu sampai lima pulih yang diumumkan di mading tiap jurusan serta angkatannya.
"Mantap banget boss. lo ada di ranking lima puluh, Gyu."
Jisung berseru karena dia yang berhasil menyelip diantara kerumunan. Haechan langsung memeluk Beomgyu dengan rasa bangga. Akhirnya ada satu yang pintar diantara mereka bertiga.
"Gak nyangka gue, Chan."
"Selamat, bro. Gue tunggu traktirannya. Gak sia-sia lo ikut bimbel."
Pelukan keduanya terlepas. Beomgyu hendak berbalik dan melanjutkan langkah menuju kelas Heuningkai namun diurungkan saat melihat Taehyun yang juga memandangi mading.
"Taehyun, gimana? rangking satu lagi?"
"Iya, tapi nilainya turun dikit."
"Tapi kan tetep jadi yang pertama. Jangan sedih, lo pasti udah berjuang keras walaupun gak maksimal karena lo sendiri yang waktu itu bilang lagi banyak kesibukan."
"Makasih ya, Beomgyu."
"Ngomong-ngomong, gue ranking lima puluh paralel terus ranking sepuluh di kelas. Gak mau ngucapin selamat juga?"
"Selamat, Beomgyu."
"Temen-temen gue biasanya abis ngucapin selamat pasti langsung pelukan gitu."
Kala Taehyun masih agak ragu merentangkan tangannya untuk memberi pelukan, Beomgyu sudah menerjangnya lebih dulu. Memeluk Taehyun erat-erta tanpa peduli jika yang dipeluknya sesak sendiri.
"Sekali lagi selamat ya, Beomgyu."
"Kangen. Seriusan. Kangen banget."
Beomgyu tahu jawabannya keluar jalur. Dia hanya ingin menyuarakan semuanya. Rindu itu tak boleh dipendam nanti muncul jerawat.
Sekalipun ada Yuna yang melihat mereka dari kejauhan kemudian menghampiri dengan raut wajah marah serta langkah yang tergesa-gesa. Beomgyu belum berniat melepaskan miliknya.
"Taehyun, izin nikung kamu dari Yuna boleh?"
Ucapan terakhir Beomgyu sebelum dengan berat hati melepaskan pelukannya dengan Taehyun. Senyum manis terukir di bibir dibubuhi kerlingan menggoda pada Taehyun. Dia kemudian menarik Jisung dan Haechan untuk segera pergi karena Yuna semakin dekat.
"Kakak tadi ngapain? Jawab jujur pokoknya. Aku liat sendiri tadi kakak habis peluk-pelukan sama dia. Kan aku udah bilang aku gak suka ya kakak masih deket sama dia. Kak, denger aku gak sih?"
"Ahh iya gimana, Beomgyu?"
"Kak, ini aku Yuna pacar kakak! Udahlah males. Aku mau ngambek, gak usah bujuk-bujuk!"
Taehyun segera menyusul Yuna yang berjalan dengan cepat sekali. Memberikan segala macam klarifikasi agar pacarnya itu tidak cemberut lagi. Walau nyatanya Choi Beomgyu baru saja sukses menciptakan sedikit eror pada otak Taehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koi No Yokan ; Taegyu
Fiksi Penggemar(n) the extraordinary sense upon first meeting someone, that you will one day fall in love tentang Choi Beomgyu dan rasa sukanya pada Kang Taehyun yang semakin meletup di kemudian hari.