Kai Kamal Huening. Masih muda dan mantannya baru satu. Tinggi, tampan dan pintar. Paket komplit sebenarnya tapi tidak jadi komplit karena sampai detik ini masih menangisi kesendiriannya.
Hueningkai patah hati dan sedang menggalau bersama teman-temannya Beomgyu di malam minggu. Haechan, Jisung dan Jeongin lalu ditambah Renjun. Mereka menyanyikan semua lagu patah hati sambil mabok sirup marjan rasa coco pandan buatan mamah Haechan.
Renjun yang bermain gitar dan sisanya bagian yang menyanyi. Hueningkai sendiri hanya diam dengan memasang wajah sendu sambil sesekali memainkan ponselnya. Semenjak dekat dengan Beomgyu, Hueningkai juga jadi dekat dengan teman-teman Beomgyu. Dia sudah seperti pindah kelas saja karena semua teman sekelas Beomgyu kenal dengannya.
"Apa kurangnya aku di dalam hidupmu."
"Hingga kau curangi aku."
"Katakanlah sekarang bahwa kau tak bahagia."
"Aku punya ragamu tapi tidak hatimu."
"Kau tak perlu berbohong, kau masih menginginkannya."
"Ku rela kau dengannya asalkan kau bahagia."
Mereka bernyanyi saling sahut menyahut. Hueningkai saja yang masih diam, letih, lesu.
"Lumpuhkan lah ingatanku hapuskan tentang dia."
"Hapuskan memoriku tentang dia."
Lagu pun berganti dan Hueningkai masih tak ada tanda-tanda menunjukkan kebahagiaan. Lagi galau, patah hati, sedih tapi malah dinyanyikan lagu-lagu sedih juga. Yang ada tambah dalam lukanya.
"Beomgyu lagi makan sate sama Taehyun."
Akhirnya Hueningkai buka suara. Dia menunjukkan layar ponselnya yang sedang menampilan cuitan Beomgyu di twitter.
"Halah cuma sate. Buktiin lo bisa makan sate juga! Chan, jalan sana beli sate."
"Gue tuan rumahnya, bego. Sung, cepet gerak."
"Mager, udah nempel banget pantat gue. Gak bisa gerak lagi nih."
"Tante, mau ke depan kan? Nitip sate dong."
Saat Renjun, Haechan dan Jisung sedang saling tunjuk, ada Jeongin yang menghampiri mamah Haechan. Kebetulan sekali mamah Haechan baru saja keluar rumah kemudian menyalakan motornya. Sekalian saja titip ke mamah Haechan.
"Mau nitip apa tadi?"
"Sate, tante. Sate ayam aja yang murah. Sekodi, ya."
Jeongin mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari dalam dompetnya kemudian memberikannya pada mamah Haechan.
"Makasih, tante. Maaf ngerepotin."
"Kembaliannya buat bensin tante, ya?"
"Ambil aja, tante. Tanggal muda ini, saya masih kaya."
Jeongin kembali berkumpul dengan yang lain setelah menutup gerbang rumah Haechan saat motor matic berwarna putih yang dinaiki mamah Haechan melaju keluar dari pekarangan rumah.
"Bacot doang lo pada mah."
Mereka kemudian lanjut menyanyi kembali. Istirahat sebentar saat sate pesanan datang disertai cemilan lainnya sisa uang kembalian milik Jeongin. Hueningkai juga ikut makan, paling banyak malah. Galau butuh tenaga soalnya.
"Makan yang banyak, Kai. Nih tanpa Beomgyu juga lo bisa makan sate asal punya duit."
Sate sekodi dan cemilan lainnya ludes dengan cepat. Seteko marjan coco pandan juga sudah habis. Haechan datang kembali dengan nutrisi jeruk peras dan setoples makaroni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koi No Yokan ; Taegyu
Fanfic(n) the extraordinary sense upon first meeting someone, that you will one day fall in love tentang Choi Beomgyu dan rasa sukanya pada Kang Taehyun yang semakin meletup di kemudian hari.