Maaf dari Beomgyu telah dikantongi namun tak ada satupun kemajuan yang dilakukan oleh Taehyun. Langkahnya sudah kalah telak oleh Hueningkai. Belum lagi waktu belajarnya yang semakin tak manusiawi demi nilai sempurna di setiap ujian akhir.
Taehyun tidak akan mendumel karena bosan belajar. Dia hanya kesal karena pikirannya yang tak fokus sama sekali. Seperti ada yang mengganjal padahal dia sudah menyelasaikan semua kewajibannya sebelum belajar.
"Taehyun, hai? Lagi sibuk belajar, ya?"
Taehyun langsung menutup bukunya saat suara Beomgyu menginterupsi. Walau sebenarnya dia sedang tak membaca buku. Hanya diam dan merenung.
"Enggak kok, capek belajar mulu. Kenapa, Beomgyu? Nyari saya?"
"Bukan, gue nyari Hueningkai. Tumben gak ada kabarnya biasanya dia berisik banget."
"Izin ada acara keluarga."
"Iya? Yaudah deh, makasih ya, Taehyun."
Senyum Taehyun memudar kala Beomgyu langsung berbalik dan berjalan keluar kelas. Dibilang dia sudah kalah dengan Hueningkai.
"Oh iya, Taehyun semangat ya belajarnya!"
Beomgyu tiba-tiba berbalik saat sudah diambang pintu. Menyemangati Taehyun dengan kedua tangan yang terkepal di depan. Jangan lupakan senyum cerahnya dan nada ceria yang dia pamerkan.
Singkat sekali karena Beomgyu langsung berlari pergi. Begitu saja sudah cukup menjadi pelumas bagi otak Taehyun. Soal-soal fisika yang rumit bisa dikerjakan dengan mudah sambil senyam-senyum sendiri sepanjang detik.
🌸
Otak itu cenderung merekam sesuatu yang membuat kita senang sehingga menimbulkan kecanduan di kemudian hari. Begitupula dengan Taehyun. Ucapan semangat dari Beomgyu benar-benar candu sekali buatnya. Dia ingin lagi tapi tidak tahu cara dapatkannya. Bertemu Beomgyu saja sulit.
Lalu saat Taehyun secara kebetulan melihat Beomgyu sedang berdiri di parkiran seorang diri, dia lantas langsung menghampiri dengan motornya.
"Belum pulang?"
"Belum nih. Nunggu dijemput. Tumben lo bawa motor?
"Tadi langsung dari sekolah. Belum ganti baju juga lagi nih. Bareng aja yuk?"
"Gak deh. Soalnya mau lanjut pergi sama Hueningkai. Tuh dia udah datang."
Beomgyu menunjuk Hueningkai dan motornya yang baru saja tiba dengan dagu. Dia perpamitan dengan Taehyun lalu menghampiri Hueningkai yang menunggu di depan gerbang.
Taehyun berdecak kemudian membenarkan kaca helmnya kembali yang tadi sempat dibuka untuk mengobrol dengan Beomgyu. Dia melajukan motornya keluar dari tempat bimbel kemudian melaju dengan cepat melewati Hueningkai dan Beomgyu. Tanpa menyapa, tanpa klakson, tanpa tengok kanan-kiri.
"Yang barusan itu Taehyun, kan?"
"Iya, gue ketemu dia di parkiran tadi."
"Lagi kesel tuh anaknya sampe kesetanan begitu. Lo abis ngapain sama dia?"
"Kok lo tau sih dia lagi kesel?"
"Gue temenan sama Taehyun dari kelas sepuluh. Mana dulu satu sekolah juga jadi pahamlah sama sifatnya. Dia emang kalau marah sama kesel lebih milih diam tapi ya tetep aja keliatan."
"Dia pernah kok marah-marah ke gue. Seriusan marah gak cuma diam."
"Wajar sih lo kan ngeselin. Main sama lo bikin darah tinggi."
Beomgyu cuma cemberut saja diledeki oleh Hueningkai. Dia ambil helm yang disodorkan sang empu kemudian memakainya.
"Jangan ngambek."
KAMU SEDANG MEMBACA
Koi No Yokan ; Taegyu
Fanfiction(n) the extraordinary sense upon first meeting someone, that you will one day fall in love tentang Choi Beomgyu dan rasa sukanya pada Kang Taehyun yang semakin meletup di kemudian hari.