Raegan yang menyadari bahwa ia telah kehilangan Azzalea, segera menelpon asisten pribadinya, Luke.
"Selamat malam tuan muda."
"Luke, aku kehilangan Azzalea. Bantu aku mencarinya. Kami berada di Brookfield Place tadi. Mungkin dia masih berada di sekitar sini," ucap Raegan tergesa - gesa.
"Baik tuan muda, saya akan langsung melaksanakannya," sahut Luke.
"Baiklah."
Raegan menutup panggilan teleponnya. Berlari menuju rubanah dan mengemudikan mobilnya. Melaju dengan kecepatan tinggi melintasi jalanan malam kota New York seraya menoleh ke kiri dan ke kanan.
Sementara itu Azzalea yang jatuh, tersungkur ke tanah segera bangkit. Melepas kedua sepatu kitten heelsnya dan kembali berlari. Menghindari kejaran dua pria mabuk tadi.
"Hei, mau kemana kamu!" teriak salah satu pria yang mengejar Azzalea.
Sedangkan pria mabuk yang lain semakin mempercepat larinya dan,
Sap....
"Akh, tolong, tolong, lepaskan aku!" Teriak Azzalea saat berhasil ditangkap oleh pria mabuk yang mempercepat larinya.
"Tolong, tolong, lepaskan aku!" pekik Azzalea lagi sembari meronta. Gadis itu ketakutan setengah mati. Menarik tangannya yang dicengkram oleh si pria mabuk. Namun, gang jalan yang sunyi membuatnya tak mendapatkan pertolongan dari siapapun.
Pria yang terlambat mengejar Azzalea kini berhasil menyusul. Ikut memegang tangan Azzalea. Melumpuhkan gadis itu hingga tak berdaya.
"Ayo, bawa dia!" kata si pria mabuk pada rekannya dengan gerakan kepala.
Kedua pria itu menyeret Azzalea kembali memasuki kedalaman gang.
"Tolong, tolong!" teriak Azzalea. Ia menangis dan masih meronta. Mengeraskan kakinya ke tanah agar tertahan.
"Ahahaha, ini adalah kawasan kami. Tidak ada yang dapat menolongmu cantik!" Si pria mabuk yang memegang tangan kiri Azzalea tersenyum lebar sampai memperlihatkan giginya yang kotor dan kuning seperti tak disikat selama sebulan.
Di saat genting itu, teriakan Raegan muncul dari arah belakang mereka.
"Lepaskan dia!"
Spontan Azzalea dan kedua pria mabuk tadi menoleh ke belakang.
"Tuan Raegan," ucap Azzalea lemah seraya melihat Raegan dengan mata berbinar seperti melihat malaikat penyelamatnya.
"Mau apa kamu, hah!" teriak salah satu pria mabuk.
"Aku bilang lepaskan dia!" Dibalas teriakan Raegan.
Pria mabuk yang tadi berteriak memicingkan mata pada rekannya. Menyuruh membawa Azzalea pergi lebih dulu sementara dia akan menghadapi Raegan. Rekan pria mabuk itu mengerti lantas mengangguk. Ia kembali menyeret Azzalea.
"Lepaskan aku!" teriak Azzalea lagi, satu tangannya memberi pukulan demi pukulan ke pria yang menyeretnya. Tetapi tak berhasil membuat pria itu roboh.
"Come on man, lawan aku!" kata pria mabuk yang akan menghadapi Raegan.
Pertarungan tak bisa dihindari. Raegan tampak siap dengan memasang gaya kuda - kuda. Matanya berang menatap ke depan.
"Hiya..... " Teriak si pria mabuk.
Ia berlari menuju Raegan dan melayangkan tinjunya. Raegan berhasil mengelak dan meninju pria mabuk itu.
Buk...
Tinju Raegan berhasil mengenai wajah si pria mabuk dan membuatnya lebam.Tak terima, pria mabuk segera menyerang Raegan lagi. Namun Raegan berhasil mengelak lagi. Dengan cepat Raegan menubruk lawannya lalu memiting batang lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Umpan Sang Penguasa
RomanceMalang nian nasib Azzalea. Seorang yatim piatu yang dibesarkan di sebuah panti asuhan. Hanya mengenyam pendidikan seadanya. Ketika beranjak dewasa, Azzalea muda keluar dari panti asuhan untuk hidup mandiri dan bekerja sebagai pencuci piring di sebua...