12-Bulshit!

104 16 2
                                    

***

Yeon Jin tengah berada di dalam mobil VAN bersama Jisung dan Junmyeon dengan arah tujuan yang berbeda. Jisung dan Junmyeon menuju gedung SMC, sedangkan Yeon Jin menuju studio miliknya untuk keperluan konten.

Di tengah Yeon Jin sibuk dengan ponselnya, tiba-tiba ia mendengar suara adzan Isya berkumandang. Seketika, jari jemarinya berhenti, ia pun mendongak, lalu menatap ke arah jendela. Rupanya, mobil yang sedang ia tumpangi memang tengah melewati jalan Itaewon yang dijuluki sebagai “Kampung Muslim” di Korea, di mana di dalamnya terdapat Masjid tertua dan terkenal, Masjid Sentral Seoul.

Yeon Jin tersenyum merekah sembari mengangguk pelan setelah melihat jalanan dari luar jendela.

“Yeon Jin,” panggil Junmyeon dari kursi belakang.

“Kau sudah lihat berita hari ini?”

“Belum. Memang ada apa?”

“Sedari tadi kau memainkan ponselmu untuk apa?” sindir Jisung tanpa menatapnya karena sedang fokus bermain game.

Sebenarnya sedari tadi Yeon Jin sibuk menggeser foto selca dirinya bersama Erina waktu pertama kali bertemu.

“Ini soal berita kencanmu dengan Sora,” sahut Junmyeon.

Yeon Jin menoleh gusar, ia pun langsung membuka akun jejaring sosialnya. Dan benar, beberapa platform berita resmi Korea mengetag akun Instagramnya dan Sora dengan beberapa foto bukti rumor mereka berpacaran. Mata Yeon Jin terus membulat dengan wajah sedikit serius.

“Aish,” decaknya kesal dengan mematikan ponsel.

“Tak lama lagi pihak dari agensi pasti akan memintamu untuk klarifikasi,” ucap Junmyeon.

Pernyataan Junmyeon menambah kepala Yeon Jin pusing. Ia duduk bersandar dengan pasrah sembari memegang kening.

“Pastilah. Mau berapa tahun kita menyembunyikan hubungan, pasti akan terkuak juga. Ya, sama saja ketika kau menyembunyikan suatu kebohongan, pasti akan tercium juga bangkainya,” sahut Jisung.

Yeon Jin menatap Jisung dengan wajah datar. Bisa-bisanya Jisung memanas-manasi hati dan pikiran Yeon Jin yang sebenarnya dia butuh dukungan baik dari member maupun fans.

“Kami akan mendukung keputusanmu,” ucap Junmyeon yang dikenal sebagai leader yang bijak.

“Dan soal Aeris… yang harus kau lihat hanyalah bagian dari yang mau menerimanya saja. Selebihnya jika ada yang protes, kau abaikan saja,” tambah Junmyeon yang mendapat anggukan dari Yeon Jin.

“Bagaimana dengan Erina?” batin Yeon Jin mulai risau.

Lalu, ia berusaha menelepon Erina.

“Kau menelepon Sora? Atau…”

Yeon Jin memukul lengan Jisung agar sahabatnya bisa menjaga rahasia. Jisung hanya bereaksi sedikit, karena fokusnya masih pada game.

Wanita yang di telepon Yeon Jin justru tengah berada di dalam kereta MRT, sedang berdiri dengan satu tangan memegang penyangga atas kereta yang terlihat penuh. Erina tengah mendengarkan musik menggunakan headset. Saat tengah menikmati lagu kesukaannya, ia jengkel. Karena tiba-tiba musik mati karena ada panggilan masuk.

Erina menghembuskan nafas berat saat tau orang yang meneleponnya adalah Yeon Jin. Ia langsung mengabaikannya, biarkan Yeon Jin meneleponnya hingga berpuluh kali, pun tak akan ia angkat, karena kondisi hatinya sekarang lagi kacau, sangat kacau karena berita di sosial media hari ini mengenai rumor kencan Yeon Jin.

Erina memasukan ponselnya beserta headset ke dalam saku jaket. Sekarang ia bisa bernafas lega dan sedikit tenang.

Selang beberapa menit, ia menoleh ke sisi kanan. Matanya langsung mendapati pemandangan dengan risiko bahaya yang akan menyerang salah satu wanita muda berpakaian minim. Ya, Erina melihat pria paruh baya berdiri di belakang wanita muda tersebut dengan tangan yang akan menyentuh paha bagian atas wanita yang memakai rok sangat pendek.

CINTA DARI UFUK TIMUR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang