14-Gundah

93 10 1
                                    

Saat di dalam mobil Ki Hyun, Ki Hyun masih saja memerhatikan tingkah Erina. Tatapannya tajam bagai mata elang di samping Erina. Sedangkan yang sedang diperhatikannya, tengah tersenyum geli sembari memandangi jalanan dari dekat jendela.

"Aku rindu, padamu."

Setiap mengingat kalimat Yeon Jin itu, Erina langsung tertawa gemas. Ia tengah di mabuk asmara.

"Apakah ini pertanda, Yeon Jin suka sama aku gitu? Hem, masa iya sih? Iya aja deh ya," batinnya meringis bahagia.

"Ekhem."

Ki Hyun berusaha mengalihkan pikiran Erina, namun hasilnya nihil.

"Erina," panggilnya berwajah datar.

Erina tersadar, ia langsung menoleh dengan sisa senyum yang masih terukir.

"Iya, ada apa?"

"Nanti malam kau sibuk?"
"Tidak."

"Aku ingin mengundangmu makan malam di rumahku, bersama kedua orang tuaku. Mereka bilang, mereka rindu padamu. Mereka langsung ingin bertemu denganmu di negara ini."

Seketika Erina tertegun. Ia bingung harus bereaksi apa.

"Oh, tentu saja aku pasti akan datang," jawabnya tersenyum kaku.

Ki Hyun tersenyum lebar. "Aku jemput ya."

"Oh tidak usah."

"Tidak ada penolakan kali ini," jawabnya gusar.

Erina mematung sejenak.

"Ya, ya sudah kalau itu maumu."

"Oh iya, tadi itu kau nampak sangat bahagia bersama Yeon Jin," sindirnya.

Bola mata Erina melirik ke arah kiri. "Oh, apa sangat terlihat?" tanyanya begitu penasaran.

"Siapa pun jika sudah tidak menyadari kehadiran seseorang di antara mereka, apalagi ketika orang itu tengah asik bercengkerama, sudah pasti itu terlihat seperti dunia milik mereka berdua. Benar, kan?"

"Oh begitu ya? Em, a-aku minta maaf," jawabnya sedikit menunduk.

"Kenapa harus minta maaf?"

"Ya, karena aku tadi sudah mengabaikanmu," jawabnya tak enak hati.

Ki Hyun menghela nafas berat. Namun akhirnya, ia pun tersenyum.

"Sudahlah, lupakan saja."

"Kok dia kaya ngambek gitu sih?" batin Erina merasa bersalah.

***

SMC Entertainment Building

Yeon Jin sudah setengah berlari menuju ruang rapat. Dan ketika ia sudah membuka pintu ruangan, langkahnya sontak terhenti.

"Oh, akhirnya kau datang juga. Ayo sini duduk," suruh Manajer Kim.

Yeon Jin melihat bahwa di dalam ruangan itu sudah ada Manajer Kim, Lee Jae Bum selaku CEO agensi serta Sora.

Dengan raut wajah kusut, Yeon Jin duduk di samping Manajer Kim. Dan Sora, wanita seorang diri duduk di hadapannya dengan tampilan khas idol jika keluar dorm.

Namun, Yeon Jin langsung memerhatikan wajah Sora yang berbeda dari sebelumnya. Ya, ia sadar bahwa Sora keluar tanpa make up sehingga ia begitu jelas melihat ada kantung mata yang sedikit menghitam pada Sora.

"Yeon Jin," panggil Jae Bum.

Yeon terkesiap, gelagat tubuhnya menunjukan rasa sopan pada petinggi SMC.

"Kau pasti sudah tau alasan kuat, mengapa kau dan Sora kupanggil kemari. Sora, tadi sudah menjelaskan bahwa memang benar, kalian tengah berpacaran. Dan dia juga tidak keberatan, jika kami segera memberikan klarifikasinya kepada media. Dan sekarang, bagaimana denganmu Yeon Jin?"

CINTA DARI UFUK TIMUR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang